Pagi ini, Presiden Jokowi pasang bleketepe tanda pernikahan Kahiyang

Merdeka.com - Hari ini, Selasa (7/11) Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menandai seluruh prosesi mantu putrinya, Kahiyang Ayu dengan pemasangan bleketepe. Bleketepe berupa anyaman daun kelapa dengan ukuran rata-rata 50 cm x 200 cm tersebut dipasang di pintu masuk kediaman pribadi, Jalan Kutai Utara, Sumber, Solo.

Pemasangan bleketepe biasanya dilengkapi dekorasi atau hiasan dari tumbuhan, seperti pohon pisang raja, pohon tebu, daun beringin, buah kelapa gading dan lainnya. Pemasangan bleketepe dilakukan sendiri oleh orang tua mempelai wanita, sebelum prosesi siraman.

Widarsi Suranto salah satu pambiwara atau pembawa acara siraman Kahiyang Ayu mengatakan sebelum pemasangan bleketepe, Presiden Jokowi akan melakukan tradisi adang kapisan (nenanak nasi pertama) dengan busana lurik bludru.

"Setelah itu, beliau akan berganti ageman nyamping (pakaian jarik) dengan corak cakar ayam. Selanjutnya pak Jokowi akan menjalani prosesi pasang bleketepe dan tuwuhan," ujar Widarsi saat berbincang dengan wartawan, Kamis (2/11) lalu.

Pemasangan bleketepe dan tuwuhan, jelas Widarsi, bermakna sebagai simbol doa orangtua kepada calon mempelai. Usai memasang bleketepe dan tuwuhan Jokowi akan mencampurkan air yang diambil dari tujuh mata air (sumur) di sekitar kediaman. Air tersebut selanjutnya akan digunakan untuk prosesi siraman Kahiyang Ayu dan Muhammad Bobby Afif Nasution.

Usai siraman, calon mempelai wanita akan melakukan sungkeman kepada kedua orangtua, eyang, dan sesepuh putri yang akan menyiram air ke Kahiyang Ayu.

"Siraman ini mempunyai makna membersihkan jiwa dan raga, katanya.

Jika mempelai wanita melakukan siraman di kediaman pribadi, mempelai pria pun seharusnya melakukan hal yang sama. Namun karena kediaman mempelai pria sangat jauh, maka cukup dilakukan di Hotel Alila, tempat ia menginap.

Rangkaian prosesi selanjutnya adalah gendongan, di mana Presiden Jokowi akan menggendong Kahiyang ke tempat duduk. Gendongan mempunyai makna beban tanggung jawab orangtua akan beralih ke putra mantu.

Usai gendongan prosesi dilanjutkan dengan petit rikmo atau potong rambut mempelai perempuan dan pria. Hasil pemasangan rambut Kahiyang-Bobby lalu disatukan dan ditanam untuk membuang sukerto (sial) dan kotoran.

"Harapannya, kedua mempelai mengarungi hidup baru dengan penuh ibadah," katanya.

Pada malam harinya dilanjutkan dengan prosesi midodareni. Diyakini malam tersebut para bidadari turun untuk memberikan restu kepada mempelai. Prosesi tersebut diisi dengan tumuring (turunnya) kembar mayang.