Paham khilafah dinilai tak laku di RI tapi pemerintah tak boleh lengah
Merdeka.com - Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar menyatakan, penganut paham radikal di Indonesia jumlahnya sangat sedikit. Selain itu, paham khilafah juga tak laku di Indonesia.
"Paham khilafah juga tidak laku dan tidak akan laku di Indonesia, meskipun beberapa gelintir itu ada. Pada dasarnya, masyarakat Indonesia itu kompak, dan mendukung negara kebangsaan yang berdasarkan Pancasila. Namun, pemerintah juga tak boleh lengah. Sekecil apa pun gerakan dan paham radikal yang tumbuh, harus diantisipasi, jangan sampai membesar," kata Nasaruddin Umar, Rabu (21/3).
Mantan Wakil Menteri Agama ini juga menilai tak ada alasan bagi investor untuk mengkhawatirkan stabilitas politik dan keamanan di Indonesia terkait paham radikal. Menurutnya, pemerintah kian intensif membangun dialog dengan ormas-ormas Islam mainstream yang berpaham moderat serta pro-Pancasila, kebhinekaan, dan mendukung NKRI, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, untuk meng-counter ormas-ormas berpaham radikal.
-
Bagaimana Islam menyebar di Indonesia? Penyebaran Islam di Indonesia pun cukup luas mulai dari Jawa hingga Sumatera, Sulawesi hingga Papua, dan dari pulau-pulau kecil di timur hingga pulau-pulau besar di barat, Islam telah meresap dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat Indonesia dengan cara yang berbeda-beda.
-
Apa teori masuknya Islam di Indonesia? Proses Masuknya Islam ke Indonesia Menurut Teori Gujarat Teori Gujarat merupakan teori tertua yang menjelaskan tentang Islamisasi di Indonesia.
-
Kenapa Islam mudah diterima di Indonesia? Para tarekat mulai mengadopsi pendekatan mistik dan keagamaan yang lebih lembut dalam menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat. Tarekat-tarekat ini membuka jalan bagi masyarakat pribumi untuk lebih mudah memahami ajaran Islam dan mengintegrasikannya dengan budaya lokal.
-
Mengapa Islam diterima masyarakat Indonesia? Berkat para pedagang muslim inilah kemudian Islam diperkenalkan dengan cara bertahap dan perlahan ajaran Islam bertoleran serta persamaan derajat antara sesama makhluk. Hal ini menarik bagi masyarakat Indonesia mengingat selama ini kebudayaan Hindu-Budha justru lebih menekankan pada perbedaan derajat atau kasta.
-
Apa peran Habib Hasan di Indonesia? Beliau dikenal sebagai ulama dan salah satu tokoh besar Islam di Indonesia.
-
Bagaimana NU dan Muhammadiyah berdampak pada perkembangan Islam di Indonesia? NU dan Muhammadiyah berperan penting dalam sejarah perjalanan negara ini dan berpengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
"Selama NU dan Muhammadiyah berada di garda terdepan dalam menjaga NKRI dan menebarkan Islam sebagai rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam), bahu membahu bersama aparatur negara seperti TNI dan Polri, insya Allah negara ini akan aman," kata Nasaruddin.
Diketahui, Presiden Jokowi menerbitkan Perppu No 2 Tahun 2017, sebagai pengganti UU No 17 Tahun 2013, tentang Ormas, pada 10 Juli 2017 lalu. DPR kemudian mengesahkan Perppu Ormas tersebut menjadi UU pada 24 Oktober 2017.
Dengan Perppu Ormas ini pemerintah membubarkan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dinilai bertentangan dengan Pancasila karena mengusung paham negara khilafah. Eks-HTI pun mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.
Nasaruddin berpendapat, langkah pemerintah tersebut belum cukup. Menurutnya, pemerintah harus mengatasi akar dari permasalahan yakni memberantas kemiskinan dan ketidakadilan ekonomi dan hukum.
"Dengan demikian, paham radikal dan ekstrem akan hilang dari bumi Indonesia. Investor pun akan dibuat lebih tenang dan nyaman," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaBNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.
Baca SelengkapnyaPBNU merespons adanya muktamar luar biasa yang didengungkan oleh sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaTujuan BNPT atas wacana itu mengontrol tempat ibadah dari kegiatan radikalisme.
Baca SelengkapnyaPerdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaHaedar menyampaikan, meskipun sudah dibolehkan memakai jilbab bagi anggota Paskibraka, pihaknya menyayangkan keputusan melepas jilbab sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPKB baru saja menyelesaikan pelaksanaan Muktamar PKB ke-VI yang digelar di Nusa Dua, Bali, 24-25 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menilai, salam sejahtera yang sering digunakan dalam berbagai tradisi keagamaan tidak selalu dianggap sebagai bagian dari ibadah formal.
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca Selengkapnya