Pakai atribut bintang kejora, 10 pendemo asal Papua ditangkap
Merdeka.com - Puluhan massa aksi asal Papua diamankan kepolisian saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut referendum di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (1/12). Tercatat sepuluh orang pengunjuk rasa menjalani pemeriksaan intensif di Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan menjelaskan, penangkapan mereka lantaran beberapa di antaranya membawa bendera bintang kejora yang tak lain bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dianggap kelompok separatis.
"Mereka mau mengarah ke Istana Negara, jadi kami amankan," ujar Hendy di Mapolda Metro Jaya, Kamis (1/12).
-
Siapa yang menangkap OPM? 'Saya kasih tahu, dia bukan kriminal, dia cuma OPM. Kapan lagi ini satu anak Timur membantu Polisi menangkap OPM,'
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Kenapa anak muda Papua bikin partai? Salah satu pengurus partai, M Yunus Kudiai mengatakan, salah satu alasan mendirikan partai ini, selain bagian hak berpolitik, juga diklaim belum ada partai nasional yang berwajah Indonesia bagian timur. 'Kami juga menilai bahwa partai politik selama ini hanya ada di Indonesia bagian Barat dan Indonesia bagian Tengah saja. Sementara di Indonesia bagian Timur, belum ada partai politik nasional,' kata dia dalam keterangan yang diterima, Senin (24/6).
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Wakil Koordinator Lapangan (Wakorlap) aksi, Yohanes menjelaskan, unjuk rasa hari ini dilakukan bertepatan dengan hari mereka sebut sebagai kemerdekaan Papua. Mereka ditangkap lantaran dinilai melakukan aksi separatis karena mengenakan atribut bintang kejora.
"Tadi sebenarnya tidak ada pengibaran (bendera OPM). Yang ada hanya ikat kepala. Sebetulnya itu tidak dilarang, yang dilarang adalah bendera yang lebih besar dari (bendera) Merah Putih," kata Yohanes di tempat sama.
Aksi yang diikuti solidaritas masyarakat untuk kemerdekaan Papua dan solidaritas masyarakat pro kemerdekaan Papua itu sebagai perlawanan terhadap kolonialisme yang terjadi di Papua. Dia menceritakan, saat penangkapan oleh anggota kepolisian sempat terjadi kericuhan dan pemukulan.
"Sempat ada pemukulan oleh Polisi. Saya di mobil komando, saya perhatiin semua. Ada satu yang ditendang-tendang sama Pak Polisi. Satu diseret," bebernya kepada merdeka.com
Yohanes dan semua peserta aksi tidak akan meninggalkan Mapolda Metro Jaya sebelum sepuluh rekannya dibebaskan Polisi.
"Kita tunggu teman-teman yang ditangkap. ada sepuluh orang yang ditangkap. Sebelum mereka pulang, kita tidak akan pulang," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita tiga bendera Bintang Kejora yang memantik terjadinya pengepungan Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih IV Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di Kampung Mapia Distrik Supiori Utara, Kabupaten Supiori, Papua, Sabtu (03/04) lalu.
Baca SelengkapnyaPB diduga melakukan mata-mata terhadap aktivitas prajurit TNI yang bertugas di daerah setempat.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKelompok OPM Teranus Enumbi di Papua berhasil dilumpuhkan oleh aparat TNI.
Baca SelengkapnyaTiga anggota OPM itu tewas setelah sebelumnya melakukan perlawanan ketika hendak ditangkap oleh pasukan TNI.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaGerombolan OPM yang disergap dipimpin Teranus Enumbi. Mereka kerap menyerang masyarakat dan aparat TNI serta menebar teror di Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaDikarenakan mereka adalah suatu organisasi yang menyatakan dirinya tentara /combatan.
Baca SelengkapnyaAparat menembak tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaAparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2023 bersama Polda Papua memperkuat pengamanan di 9 daerah operasi menjelang HUT OPM.
Baca SelengkapnyaJenazah ketiga terduga anggota OPM masih berada di RSUD Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya.
Baca Selengkapnya