Pakai busi modif, 2 garong pecah kaca mobil tanpa bunyikan alarm
Merdeka.com - Tanpa belajar, dua tersangka pencurian mobil dengan modus pecah kaca Ali (30) dan Benny (40), sukses melakukan aksi pecah kaca tanpa membunyikan alarm mobil dengan cara memecah dengan busi modifikasi. Cara yang dilakukan dua spesialis pecah kaca ini sangat ampuh menghindari alarm yang dipasang di kendaraan korban berbunyi.
Namun, setelah beberapa kali beraksi, keduanya ditangkap jajaran Subdit III Unit IV Jatanras Direskrimum Polda Sumsel, Minggu (28/9) sekitar pukul 15.00 WIB saat beraksi di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.
Saat diinterogasi petugas di Mapolda Sumsel, Senin (29/9), Benny salah satu tersangka mengaku, cara itu didapatkan secara otodidak (belajar sendiri). Ketika beraksi, ternyata berhasil. Alarm yang dipasang kendaraan roda dua maupun empat tidak berbunyi.
-
Kapan pencuri dianggap aman? Kapan pencuri tidak ditangkap lagi? Jawaban: Pencuri masih di penjara.
-
Bagaimana cara penambang ilegal kembali? Lantaran kerap kembali meski sudah ditertibkan, PT Timah pun membina para penambang timah ilegal tersebut menjadi mitra penambangan timah dengan syarat memiliki badan usaha berupa commanditaire vennootschap (CV) maupun perseroan terbatas (PT).
-
Apa yang dilakukan buronan? ARS (20) ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur yang viral beredar di tengah masyarakat dan media sosial.
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
"Kami pakai busi yang dimodifikasi. Bagian porselennya dikerik. Kami tidak tahu apa sebabnya, tapi memang alarm tidak bunyi waktu kaca dipecah," ungkap Benny.
Dari temuannya itu, mereka sudah beberapa kali menjalankan aksinya. Di Palembang lima kali dan di Provinsi Lampung sudah dua kali beraksi memecahkan kaca mobil. Total uang yang didapat mencapai ratusan juta rupiah, dan kini tersisa Rp 53 juta.
Ali dan Benny beraksi bersama dua temannya yang kini masih buron, yakni S dan Y. Mereka memiliki peran masing-masing. Ali bertugas mengajak tukang parkir berbicara, S dan Beni memecahkan kaca mobil, sementara Y berjaga di motor yang mereka kendarai.
"Korban biasanya yang baru pulang dari bank. Kami ikuti dan jika berhenti, barulah kami bergerak," kata dia.
Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel, AKBP FX Winardi melalui Kanit IV Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Zainuri mengatakan, selain uang tunai Rp 53 juta, barang bukti yang disita juga terdiri dari ponsel, perhiasan, dan tas milik korban.
"Keduanya dijerat pasal 363 KUHP. Dua pelaku yang masih buron, dimana salah satunya otak pelaku," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terekam CCTV, aksi 2 orang pria berhasil membawa kabur 1 motor di kos Sukabumi.
Baca SelengkapnyaSatu pelaku berinisial BL (31) tewas di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaUntungnya, tak ada korban jiwa dalam aksi kejar-kejaran ini. Namun, para penumpang tampak syok karena kejadian itu.
Baca SelengkapnyaBikin kepala geleng-geleng, aksi pencurian dilakukan oleh dua orang pemulung di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (4/7) lalu.
Baca SelengkapnyaWarga Bogor bernama Caca berhasil menggagalkan aksi pelaku pencurian sepeda motor.
Baca SelengkapnyaDipergoki Pemilik Rumah, Komplotan Maling di Bekasi Letuskan Senjata
Baca Selengkapnya