Pakai keris Kyai Buntit, KGPH Suryodilogo resmi jadi Paku Alam X
Merdeka.com - Prosesi Jumenengan Paku Alam X dimulai beberapa saat setelah Presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani datang. Tepat pada pukul 09.00 WIB, KGPH Suryodilogo memasuki bangsal Sewodono didahului dua pusaka utama berupa tombak, yakni Tombak Kyai Buyut dan Kyai Paku Baru.
Setelah sampai di bangsal Sewodono, Suryodilogo pun duduk di pinggir kursi singgasana yang nanti akan ditempatinya usai Jumenengan. Setelah itu upacara pun dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Abdi Dalem.
Usai pembacaan Al-Quran, Suryodilogo pun berdiri dan berjalan ke depan kursi singgasana. Dia berdiri di sana lalu disusul petugas yang akan mengambil keris dari ikat pinggang Suryodilogo.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Siapa yang menyampaikan amanat? Pada kesempatan pagi hari ini, izinkan saya untuk memberikan amanat pembina upacara dengan mengambil tema motivasi belajar bagi para siswa siswi di sekolah.
-
Bagaimana membacanya? Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif, contohnya:كتَا بٌ - يَقُوْلُ - سمِيْعٌ
Usai keris dilepas, petugas pun kembali mengganti keris yang diganti dengan keris Kyai Buntit yang menjadi tanda resmi Suryodilogo menjadi Paku Alam X.
Setelah keris dipasang, Paku Alam X kemudian membacakan Sabda Dalem KGPAA Paku Alam X. Dalam Sabda tersebut Paku Alam X mengatakan akan menjalankan tugasnya sebagai Pengemban Kebudayaan.
"Sebagai orang yang mendapatkan amanat untuk menjalankan tugas sebagai KGPAA Paku Alam X, saya sampaikan dengan jujur bahwa kewajiban yang akan laksanakan adalah tugas yang berat karena saya akan melanjutkan kewajiban leluhur matayam sebagai pengemban kebudayaan," katanya.
Acara ini juga dihadiri oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY. Sultan datang dengan didampingi GKR Hemas berserta anak dan istrinya. Sultan mengenakan pakaian Surjan bermotif kembang-kembang berwarna merah muda, dan GKR Hemas menggunakan kebaya berwarna kuning.
Selain itu, tampak juga para menteri seperti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan Anies Baswedan dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Hadir pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kali ini pemicunya adalah tradisi tahunan saat prosesi tabuh gamelan Sekaten dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (9/9) lalu.
Baca SelengkapnyaDalam acara jumenengan tersebut juga ditampilkan tarian sakral dari Pura Mangkunegaran Solo, Bedaya Anglir Mendhung.
Baca SelengkapnyaPelantikan sertijab dilakukan di Gedung Rupatama Mabes Polri secara tertutup.
Baca SelengkapnyaSertijab diawali dengan proses penyerahan dan penghormatan terhadap panji-panji nasional TNI AD Kartika Eka Paksi.
Baca SelengkapnyaMayjen Mohammad Fadjar dilantik jadi Pangdam Siliwangi baru. Begini momen tradisi penerimaan pusaka kujang.
Baca SelengkapnyaDi lokasi, sosok Letjen TNI Maruli Simanjuntak nampak hadir dengan gagah.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Kunto Arief Wibowo sah meninggalkan jabatannya sebagai Pangdam III/Siliwangi dan akan dilanjutkan oleh Mayjen TNI Erwin Djatniko.
Baca Selengkapnya1.000 tumpeng dibawa ke Sriwedari untuk diserahkan Pemkot Solo. Usai didoakan para ulama keraton, tumpeng dibagikan ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Agus Subiyanto menerima kunci rumah Panglima dari Laksamana Yudo Margono sambil mengadakan acara doa bersama bersama anak yatim.
Baca SelengkapnyaSaat bertemu dengan Menhan Prabowo, Maruli memberi hormat sambil mengucapkan sejumlah kata-kata.
Baca SelengkapnyaPernikahan BPH Kusumo Kuntonugroho dan Laily Annisa Kusumastuti telah digelar pada Rabu (10/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaMomen Kasad Jenderal Agus Subiyanto berikan penghargaan kepada prajurit malah ingat dengan sosok ayah.
Baca Selengkapnya