Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakai sistem e-katalog, Dinkes yakin Semarang bebas vaksin palsu

Pakai sistem e-katalog, Dinkes yakin Semarang bebas vaksin palsu Barang bukti kasus vaksin palsu. ©REUTERS/Darren Whiteside

Merdeka.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yakin meski ada dua tersangka distributor kasus pembuatan vaksin palsu ditangkap di Semarang namun tidak ada peredaran kota itu. Baik yang beredar di rumah sakit, 37 Puskesmas maupun di dokter praktik maupun bidan di seluruh Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kepala Dinkes Kota Semarang Widoyono mengatakan selama ini proses pembelian, pendistribusian dan permintaan baik ke rumah sakit maupun puskesmas menggunakan sistem e-katalog.

"Sistem e-katalog ini merupakan sistem jaringan tertutup. Sehingga tidak mungkin akan bisa disusupi oleh para distributor di luar penunjukan Kementerian Kesehatan," terang Widoyono.

Orang lain juga bertanya?

Selain itu, Widoyono meyakinkan jika vaksin palsu yang diproduksi oleh belasan tersangka adalah merek yang diimpor.

"Vaksin yang dipalsu adalah kebanyakan produksi impor. Kalau vaksin di Kota Semarang ini adalah dari Kementerian Kesehatan yang menggunakan sistem e-katalog dan vaksin ini gratis. Sehingga vaksin produksi Bio Farma kemungkinan kecil untuk palsu. Biasanya impor dipalsu," terangnya.

Selain rumah sakit dan puskesmas, Dinas Kesehatan Kota Semarang juga telah meminta kepada sebanyak 70-an dokter anak yang praktik supaya mengantisipasi adanya peredaran dan penggunaan vaksin palsu.

"Kota Semarang tenaga medis dokter anak ada sebanyak 70-an dokter. Mereka sudah IDAI Semarang sudah kami minta mulai hari ini untuk waspada dan mengantisipasi peredaran dan penggunaan vaksin palsu itu," tuturnya.

Dinas Kesehatan Kota Semarang juga sering melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa dokter tersebut. Widoyono bercerita jika zaman dulu saat melakukan sidak pernah menemukan dokter mencampurkan antara vaksin dan sayuran. Dokter yang melakukan aksi tersebut langsung dibina.

"Kita ada sidak. Ada pembinaan baik pembinaan rutin maupun pembinaan berkala. Zaman dulu kulkas campur sayuran. Kulkas diisi vaksin saja. Sayurannya untuk kita," ujarnya.

Meski vaksin palsu sudah beredar di beberapa kota di luar Kota Semarang, Widoyono yakin jika vaksin palsu tidak membahayakan. Apalagi, vaksin palsu seperti yang diberitakan media merupakan oplosan antibiotik dan cairan infus.

"Vaksin palsu tidak berbahaya kalau berbahaya mana mungkin bisa bertahan selama 13 tahun. Vaksin palsu yang dilaporkan media adalah hasil oplosan dari antibiotik dan cairan infus. Cairan infus terdiri dari Infus vitamin, natrium floride, glukosa gula. Tidak pengaruh. Cuma caranya membuat saja yang tidak steril. Ini (vaksin asli) semua di pabrik steril. Sampai sejauh ini tidak berbahaya. Jika kena penyakit kan bisa dicegah," ungkapnya.

Widoyono mengimbau jika ada orangtua anak yang merasa ragu atau merasa saat imunisasi menggunakan vaksin palsu maka langsung mendatangi dan memeriksakan anaknya ke Puskesmas.

"Tadi seperti disampaikan Pak Wali kalau merasa ragu datang saja ke Puskesmas kita periksa gratis," pungkasnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Senpi Ilegal di Semarang dan Sumedang Dijual di E-Commerce, Polisi Tegaskan Tak Ada Keterlibatan TNI
Senpi Ilegal di Semarang dan Sumedang Dijual di E-Commerce, Polisi Tegaskan Tak Ada Keterlibatan TNI

Senjata api ilegal itu dijualbelikan di marketplace setelah mendengarkan pengakuan para tersangka.

Baca Selengkapnya
POM Kabupaten Tangerang Sita 9.598 Suplemen, Kosmetik dan Obat Tradisional Ilegal Asal AS
POM Kabupaten Tangerang Sita 9.598 Suplemen, Kosmetik dan Obat Tradisional Ilegal Asal AS

Rata-rata produk obat yang dilakukan penarikan diketahui Tidak Memenuhi Syarat (TMS) keamanan maupun izin edar.

Baca Selengkapnya
Heboh Miras Kemasan Sachet Beredar di Kalangan Anak Sekolah, Ini Faktanya
Heboh Miras Kemasan Sachet Beredar di Kalangan Anak Sekolah, Ini Faktanya

Apakah benar ada miras kemasan sachet yang menghebohkan publik?

Baca Selengkapnya
Usai Bentuk Satgas, Kini Mendag Zulhas Bakal Riset Alur Barang Impor Ilegal Masuk Indonesia
Usai Bentuk Satgas, Kini Mendag Zulhas Bakal Riset Alur Barang Impor Ilegal Masuk Indonesia

Langkah pemerintah memberantas barang impor ilegal makin serius dengan melakukan riset khusus.

Baca Selengkapnya
Paket Bertulis Onderdil Mobil Dikirim dari Belgia, Saat Dibongkar Ternyata Ribuan Pil Ekstasi
Paket Bertulis Onderdil Mobil Dikirim dari Belgia, Saat Dibongkar Ternyata Ribuan Pil Ekstasi

Penyelundupan ini digagalkan Bea Cukai dan Bareskrim Polri

Baca Selengkapnya
BPOM Janji Bongkar Mafia Skincare, Termasuk Jika Libatkan 'Ordal'
BPOM Janji Bongkar Mafia Skincare, Termasuk Jika Libatkan 'Ordal'

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan mafia skincare.

Baca Selengkapnya
Banyak Siswa Keracunan Latiao, YLKI Minta BPOM Sidak Produk Pangan Asal China
Banyak Siswa Keracunan Latiao, YLKI Minta BPOM Sidak Produk Pangan Asal China

YLKI pernah menemukan banyak produk impor yang tidak memenuhi standar masuk ke Indonesia pada ritel besar.

Baca Selengkapnya
Beredar Pil Ekstasi Palsu Berbahan Obat Flu Procold di Klub Malam Pekanbaru, Tiga Orang Ditangkap
Beredar Pil Ekstasi Palsu Berbahan Obat Flu Procold di Klub Malam Pekanbaru, Tiga Orang Ditangkap

Polda Riau membongkar produsen pil ekstasi palsu berbahan obat flu Procold di Pekanbaru.

Baca Selengkapnya
Polisi Bongkar Kasus Kosmetik Ilegal hingga Barang Palsu, Kerugian Capai Rp12 Miliar
Polisi Bongkar Kasus Kosmetik Ilegal hingga Barang Palsu, Kerugian Capai Rp12 Miliar

Penyidikan kasus dilakukan sejak Januari 2024 hingga Juli 2024. Dengan menetapkan delapan tersangka

Baca Selengkapnya
Kemendag Gerebek 2 Gudang Besar Tampung Barang Impor Ilegal, Begini Praktiknya
Kemendag Gerebek 2 Gudang Besar Tampung Barang Impor Ilegal, Begini Praktiknya

Mendag menyebut saat ini marak warga negara asing yang berdagang di mal, pusat perbelanjaan atau pusat grosir besar.

Baca Selengkapnya
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.

Baca Selengkapnya