Pakai uang transfer nyasar Rp 5,1 M dari BNI, S bisa diproses hukum
Merdeka.com - Polisi sudah memanggil, S, nasabah BNK yang di rekeningnya mendadak ada uang Rp 5,1 miliar. Tak cuma S, polisi juga memanggil Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pihak BNI.
"Kita undang dia, kita undang OJK kalau dan BNI," ujar Dirkrimsus Polda Kalimantan Barat, Kombes Agus Nugroho, kepada merdeka.com, Selasa (10/11).
Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata laporan yang disampaikan S tidak sesuai kenyataannya. Bahkan dalam penjelasan OJK kasus seperti ini si penerima yang tak melaporkan ke bank bisa ditingkatkan ke penyidikan.
-
Bagaimana BRI menanggapi kasus penipuan ini? BRI juga terus proaktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pelaku yang terlibat berbagai tindakan kejahatan perbankan yang merugikan nasabah dan masyarakat secara umum.
-
Dimana BNI memiliki jaringan kantor? Saat ini, BNI memiliki tujuh jaringan kantor terluas di luar negeri yang berkedudukan di pusat bisnis dan keuangan dunia antara lain Singapura, Hong Kong, Tokyo, New York, London, Seoul, dan Amsterdam.
-
Bagaimana BNI dan Bank Lampung menandatangani kerja sama? Acara penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Division Head Card Business BNI Grace Situmeang bersama Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, di Menara BNI, Jakarta, Kamis (7/9).
-
Dimana saja BNI punya kantor cabang luar negeri? Kini Bank BNI sudah memiliki 6 kantor cabang di luar negeri. Keenam Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) tersebut berada di kota pusat keuangan dunia, yaitu di Singapura, Hong Kong, Tokyo-Jepang, New York Amerika Serikat, Seoul-Korea Selatan, dan London-Inggris.
-
Kenapa BNI bermitra dengan Ringkas? Dalam kemitraan ini, BNI dan Ringkas berkolaborasi dalam program BNI Griya untuk memberikan solusi melalui kredit pemilikan rumah (KPR) yang fleksibel dan kompetitif kepada pelanggan Ringkas.
-
Kenapa BRI memberi bantuan? BRI bergerak cepat memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir dan longsor dengan memberikan bantuan bagi warga terdampak.
"Karena ini pihak yang dirugikan pihak bank" jelasnya.
Sebenarnya, lanjut Agus, pihaknya sudah menawarkan pada BNI untuk melapor. Tapi pihak BNI belum merespons.
"Mungkin BNI juga sudah berpikir uang sudah kembali, dan S juga nasabah mereka," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Agus menjelaskan, untuk S sendiri pihaknya sudah mengirimkan surat balasan atas pelaporan lewat surat yang dia layangkan.
"Kita sudah buatkan surat hasil penyelidikan SP2HP (Surat Pemberitahuan Hasil perkembangan Penyelidikan) membalas surat pengaduan yang dia kirim. Kita balas 2 November," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, masuknya uang Rp 5,1 M ke rekening S karena kelalaian pihak bank.
"Kasus S berangkat dari kelalaian pihak bank yang salah ketik nomor rekening harusnya ....24 terketik nomor rekening....42 yang nilainya Rp 5,1 miliar. Rekening .....242 itu milik S," terangnya sebelumnya.
Setelah menerima uang pada 2 Februari yang tak diketahui asalnya, S bukannya melapor ke bank. Pada tanggal 4 Februari uang itu malah dia pakai.
"Uang Rp 1,7 miliar ditransfer ke seorang temannya. Kemudian dia tarik tunai Rp 500 juta dan selebihnya masih di bank," jelasnya.
Kemudian, lanjutnya, tanggal 5 Februari tepatnya sore hari, pihak BNI baru mengetahui ada kekeliruan.
"BNI kemudian melakukan pemblokiran," tambahnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menggugat salah satu bank BUMN ke Pengadilan Negeri (PN) Singaraja setelah uang tabungan di rekeningnya lenyap sebesar Rp248 juta.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Banyuasin dilaporkan ke polisi karena penipuan Rp2,1 miliar. Namun dia belum dapat diproses karena berstatus caleg.
Baca SelengkapnyaBTN mengimbau masyarakat untuk berhati-hati agar tidak tergiur penawaran bunga tinggi di luar kewajaran.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, pihaknya belum menemukan alat bukti yang cukup untuk melakukan pemeriksaan terhadap Nistra Yohan dan Sadikin.
Baca SelengkapnyaPembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaKejagung akan menjemput paksa dua orang diduga menjadi perantara aliran dana korupsi kasus BTS 4G BAKTI Kominfo ke Komisi I DPR RI dan BPK.
Baca SelengkapnyaKepolisian menerima surat kaleng terkait dugaan pemerasan yang dilakukan Kapolres Belu
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaTernyata uang yang salah transfer dari orang lain harus dikembalikan ke pemiliknya karena jika tidak bisa dipidana dan denda Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaBesaran kerugian negara yang ditimbulkan berhubungan dengan besaran hukuman.
Baca Selengkapnya