Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakaian dalam, HP dan alat catok dipamerkan JPU di sidang Deudeuh

Pakaian dalam, HP dan alat catok dipamerkan JPU di sidang Deudeuh Deudeuh Alfisahrin. ©2015 merdeka.com

Merdeka.com - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar persidangan pembunuhan Deudeuh Alfisahrin alias Tata Chubi. Dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) memamerkan sejumlah barang pribadi milik Deudeuh yang dijadikan bukti oleh penyidik.

Shandy Andhika, salah satu Jaksa mengungkapkan barang bukti tersebut berupa, telepon seluler, pakaian dalam, sebuah alat catokan serta daster milik korban.

Kemudian, Shandika menanyakan barang bukti tersebut kepada Valli, salah satu teman indekos Deudeuh. "Apakah saksi pernah melihat barang-barang milik korban ini," tanya Shandy kepada Valli saat sidang di PN Jakarta Selatan, Senin (28/9).

Valli pun mengakui jika barang-barang yang diperlihatkan oleh JPU milik korban Deudeuh. Pasalnya, Deudeuh pernah memamerkan sejumlah barang miliknya ketika Valli berkunjung kamar kosannya.

"Iya benar itu milik korban, handphone Samsung nomor teleponnya 0813 berapa lupa," jawab Valli.

Sementara itu, M. Iqbal yang merupakan kakak kandung Deudeuh justru tak tahu menahu perihal barang-barang pribadi milik adiknya. Sebab, Deudeuh tak pernah berkomunikasi dengan para keluarganya.

"Terakhir komunikasi dan bertemu almarhum waktu lebaran kemarin di rumah," ujar Iqbal.

Iqbal menambahkan, adiknya kerap kesal dan marah jika ditanyakan perihal kehidupan pribadinya termasuk barang-barang mewah yang ia miliki. "Kalau kelihatan murung atau marah, saya mundur ngga berani nanya lagi," kata M Iqbal.

Pantauan merdeka.com di lokasi, tampak terdakwa Prio hanya menundukan kepala selama persidangan. Prio yang mengenakan rompi tahanan PN Jaksel juga menutup wajahnya usai persidangan.

Sementara hakim ketua Nelson Sianturi melanjutkan sidang lanjutan dengan agenda saksi dari Jaksa Penuntut Umum. Sidang kasus pembunuhan Deudeuh sendiri bakal digelar kembali pada Senin (5/10) mendatang.

Kasus ini sendiri berawal dari penemuan sosok mayat di sebuah kamar indekost daerah Tebet, Jakarta Selatan, pada 11 April 2015, pukul 19.00 WIB. Deudeuh yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja seks komersial yang menjajakan dirinya melalui media sosial twitter ini meregang nyawa ditangan pelangganya sendiri, Muhammad Prio Santoso (24).

Prio gelap mata mendengar dirinya dikatai 'bau badan' oleh Deudeuh ketika keduanya tengah asik bercinta. Sontak, Prio yang berprofesi sebagai guru di sebuah lembaga bimbingan belajar ini langsung mencekik Deudeuh.

Korban pun memberikan perlawanan dengan berusaha menggigit tangan Prio, gigitan itu membuat Prio makin marah sehingga meraih kabel gulung dan menjerat leher Deudeuh. Kaus kaki Prio pun ikut disumpalkan ke mulut Deudeuh. Deudeuh pun tewas.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejagung Bakal Lelang Mobil dan Tas Mewah Disita dari Harvey Moeis, Ada Rolls Royce Seharga Rp14,5 Miliar
Kejagung Bakal Lelang Mobil dan Tas Mewah Disita dari Harvey Moeis, Ada Rolls Royce Seharga Rp14,5 Miliar

Pelelangan aset sitaan juga akan mengikuti perkembangan hasil persidangan. Sebab, langkah tersebut mesti mendapatkan izin dari pengadilan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Saling Teriak, Ribut Keras Kuasa Hukum Haris & Fatia Adu Mulut Lawan Jaksa di Sidang
VIDEO: Saling Teriak, Ribut Keras Kuasa Hukum Haris & Fatia Adu Mulut Lawan Jaksa di Sidang

Saling Teriak, Ribut Keras Kuasa Hukum Haris & Fatia Adu Mulut Lawan Jaksa di Sidang

Baca Selengkapnya
VIDEO: Detik-Detik Debat Panas, Haris Azhar Vs Jaksa Soal Hak Asasi
VIDEO: Detik-Detik Debat Panas, Haris Azhar Vs Jaksa Soal Hak Asasi

Terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selengkapnya
Cerita Asisten Dibentak-bentak Penyidik saat Dampingi Hasto PDIP Diperiksa KPK
Cerita Asisten Dibentak-bentak Penyidik saat Dampingi Hasto PDIP Diperiksa KPK

Dugaan pelanggaran penyidik KPK itu dilaporan asisten Hasto PDIP ke Dewas KPK dan Komnas HAM.

Baca Selengkapnya
Sandra Dewi Tolak Cincin Kawin Disita Terkait Korupsi Timah Harvey Moeis, Ini Kata Kejagung
Sandra Dewi Tolak Cincin Kawin Disita Terkait Korupsi Timah Harvey Moeis, Ini Kata Kejagung

Sandra Dewi beralasan cincin tersebut sakral sehingga tak bisa disita.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jenderal Polisi Menohok Siap Buka CCTV Skak Balik Staf Hasto PDIP Ngaku Dibentak Penyidik KPK
VIDEO: Jenderal Polisi Menohok Siap Buka CCTV Skak Balik Staf Hasto PDIP Ngaku Dibentak Penyidik KPK

Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, tidak mempersoalkan laporan yang dilayangkan oleh Staf Sekjen PDIP itu

Baca Selengkapnya
FOTO: Bersaksi di Sidang Harvey Moeis, Sandra Dewi Blak-Blakan Keberatan Tas Mewahnya Disita
FOTO: Bersaksi di Sidang Harvey Moeis, Sandra Dewi Blak-Blakan Keberatan Tas Mewahnya Disita

Di hadapan majelis hakim, Sandra Dewi secara blak-blakan mengaku keberatan atas penyitaan sejumlah harta bendanya, termasuk tas mewah.

Baca Selengkapnya
Respons Kejagung Saat Sandra Dewi Minta Hartanya Dikembalikan
Respons Kejagung Saat Sandra Dewi Minta Hartanya Dikembalikan

Kejaksaan Agung menghormati permintaan Sandra Dewi.

Baca Selengkapnya
Cari Harun Masiku, KPK Geledah Rumah Advokat PDIP Donny Tri Istiqomah
Cari Harun Masiku, KPK Geledah Rumah Advokat PDIP Donny Tri Istiqomah

Penyidik KPK mengamankan 4 barang bukti elektronik milik keluarga Donny.

Baca Selengkapnya