Pakar Beri 7 Saran Maksimalkan PeduliLindungi Cegah Penderita Covid-19 Berkeliaran
Merdeka.com - Pakar Ilmu Kesehatan dari Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama memberi masukan kepada pengelola aplikasi PeduliLindungi untuk memaksimalkan sistem dalam rangka memperluas cakupan informasi terkait risiko penularan COVID-19.
"Sehubungan berita bahwa ada setidaknya 3.830 orang yang positif COVID-19 berdasarkan sistem PeduliLindungi tapi masih jalan-jalan, sebanyak tiga ribuan mau masuk mal dan lainnya, tentu menjadi sangat berbahaya karena dapat menjadi sumber penularan," kata Tjandra Yoga Aditama dilansir Antara, Selasa (14/9).
Tjandra memberikan tujuh masukan untuk memaksimalkan kinerja sistem PeduliLindungi berdasarkan perbandingan dengan negara lain yang saat ini juga sedang berjalan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan peringkat layanan kesehatan? Peningkatan peringkat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan ini menunjukkan hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan, memperbaiki kualitas pelayanan medis, dan memastikan ketersediaan obat-obatan yang lebih baik di seluruh penjuru negeri.
-
Siapa yang memberikan peringkat sistem pelayanan kesehatan terbaik? Indonesia meraih pencapaian signifikan di dunia kesehatan pada tahun 2024, dengan menjadi salah satu dari 39 negara dengan sistem pelayanan kesehatan terbaik di dunia, menurut laporan terbaru dari CEOWORLD Magazine Health Care Index.
-
Bagaimana cara BPJS Kesehatan meningkatkan kualitas layanan kesehatan? 'Saat ini juga telah dilakukan implementasi Aplikasi i-Care JKN di fasilitas kesehatan. Ghufron juga menyampaikan pentingnya kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan transformasi digital. Tujuannya untuk memastikan peserta jaminan kesehatan mendapatkan layanan terbaik. 'Lalu bagi peserta yang ingin mendapatkan layanan BPJS Kesehatan tidak selalu harus ke kantor cabang.
-
Mengapa Indonesia masih perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan? Posisi Indonesia yang berada di peringkat 39 masih menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan, terutama dibandingkan dengan negara-negara Asia yang lebih maju seperti Taiwan dan Korea Selatan.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan kualitas layanan? Seiring dengan bertambahnya jumlah peserta JKN, BPJS Kesehatan memandang perlu dilakukan transformasi terhadap mutu layanan. 'Salah satu wujud nyata dari upaya transformasi mutu layanan adalah dengan penyediaan Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan di seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Pertama, sistem sebaiknya diatur agar bisa langsung menghubungi puskesmas di wilayah pasien tinggal, sehingga petugas puskemas menghubungi pasien terkonfirmasi positif COVID-19 untuk melakukan isolasi.
"Kedua, Sistem juga dapat menghubungi lurah atau kepala desa setempat untuk ditindaklanjuti," katanya.
Hal ketiga menurut Tjandra diperlukan pemberitahuan secara jelas dan tegas pada layar ponsel pengguna yang terkonfirmasi positif COVID-19 terkait anjuran isolasi.
"Kalau ada hasil positif keluar, baiknya di bagian bawah ditulis, kalau perlu dengan kotak berwarna merah, anjuran untuk isolasi, dan ditulis bahwa isolasi perlu untuk keselamatan keluarga dan kerabat. Jangan semata-mata ditulis sesuai aturan atau instruksi dan lainnya," katanya.
Idealnya pemberitahuan disampaikan secara tegas dan jelas. "Misalnya, demi menjaga kesehatan/keselamatan keluarga dan kerabat maka karena hasil positif maka saudara perlu melakukan isolasi. Tulisan ini baik di kertas hasil test maupun di berkas elektronik hasil test," katanya menambahkan.
Masukan keempat, kata Tjandra, aplikasi peduli lindungi juga memberi tahu yang positif untuk melakukan isolasi mandiri, beserta pesan kesehatan yang perlu dilakukan.
"Kelima, 'by system' juga, aplikasi PeduliLindungi bisa setiap hari memberi 'reminder' kepada mereka yang positif untuk mengingatkan harus isolasi, 'reminder' terus diberikan sampai 14 hari isolasi selesai," katanya.
Selain lima hal tersebut, kata Tjandra, akan lebih baik bila sistem juga bisa memberitahu ke semua kontak telepon dari pasien yang positif jika mereka pernah memiliki riwayat berada pada jarak yang berdekatan.
Yang terakhir, kata Tjandra, komunikasi risiko harus terus dijalankan. "Kita tentu bersyukur jumlah kasus sudah amat menurun walaupun kasus kematian kita masih tinggi, nomor tiga di daftar 20 negara di John Hopkins University versi 13 September 2021," ujarnya.
Tjandra mendorong pemerintah agar informasi terkait risiko penularan COVID-19 ke masyarakat harus terus dilakukan. "Khususnya dalam konteks ini tentang bagaimana menyikapi tes COVID-19 beserta hasilnya," katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demi mencegah penyebaran Mpox, terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaProf. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan agar kita waspada terhadap peningkatan kasus gondongan dan cacar air di kalangan siswa.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang mudah diakses, cepat pelayanannya, dan setara untuk setiap peserta JKN.
Baca SelengkapnyaPrestasi Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan Indonesia telah memicu ketertarikan dari sejumlah negara.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan BPJS Kesehatan dalam mengelola jaminan kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menarik minat Malaysia
Baca SelengkapnyaProgram pendanaan ini akan berlangsung dalam durasi tiga tahun.
Baca SelengkapnyaProgram JKN dinilai mampu memberikan perlindungan yang adil dan memadai kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Selengkapnya