Pakar Biologi Molekuler dan Vaksin: Prioritas Penerima Vaksin di RI Terlalu Banyak
Merdeka.com - Pakar Biologi Molekuler dan Vaksin, Ines Atmosukarto, mengemukakan penetapan prioritas kelompok sasaran vaksinasi COVID-19 di Indonesia terlalu banyak.
Situasi itu dikhawatirkan memicu kebingungan masyarakat serta mendorong terjadinya perebutan vaksin antarkelompok prioritas di tengah keterbatasan vaksin di Tanah Air.
"Terlalu banyak prioritas di Indonesia, jadi siapa prioritasnya?. Masyarakat jadi merasa semuanya sebagai prioritas," katanya dalam diskusi "Umpan Balik Warga Terkait Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19" yang digelar secara virtual, Jumat (4/6) siang.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
Seperti diketahui, pemerintah saat ini telah membagi tahapan vaksinasi COVID-19 berdasarkan tiga kelompok sasaran yang diklasifikasikan dalam kategori usia dan profesi.
Pada gelombang pertama vaksinasi Januari hingga Juni 2021 menyasar profesi tenaga kesehatan di 34 provinsi sebanyak 1,3 juta jiwa yang dirangkai bersamaan dengan 21,5 juta jiwa kelompok lanjut usia serta 17,4 juta jiwa kelompok petugas layanan publik.
Pada periode vaksinasi gelombang kedua Juli hingga Desember 2021, menyasar kelompok masyarakat rentan pada daerah dengan risiko penularan tinggi serta masyarakat lainnya dengan pendekatan klaster mencapai total 141,2 juta jiwa.
Peneliti ilmiah pada bagian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu mengatakan dalam kegiatan yang kompleks tersebut, pemerintahan diberi masukan agar mempermudah pelaksanaan kegiatan, salah satunya dengan menspesifikasikan skala prioritas.
"Salah satu cara mempermudah vaksinasi adalah penentuan skala prioritas," ujarnya.
Salah satu caranya agar memudahkan masyarakat adalah dengan menetapkan skala prioritas berdasarkan usia dengan interval penurunan tingkatan per sepuluh tahun dari kriteria kelompok lansia.
"Kita gunakan umur saja. Tinggal turun ke tingkatan umur. Misalnya, dengan (interval) sepuluh tahun setelah lansia, begitu seterusnya. Karena umur tidak bisa dibohongi, sudah jelas di Kartu Tanda Penduduk (KTP) itu mudah untuk proses vaksinasi," katanya.
Ines menambahkan sasaran vaksinasi lansia di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada awal Juni 2021, kurang dari 16 persen lansia yang mendapatkan dosis vaksin pertama.
Sedangkan dari kelompok sasaran layanan publik sudah lebih dari 70 persen yang mendapatkan penyuntikan dosis pertama. "Walaupun kelompok lansia menjadi sasaran kedua setelah kelompok tenaga kesehatan, tetap saja capaiannya kurang dari 16 persen. Artinya ada persoalan mendasar yang perlu disikapi," katanya.
Menjawab pernyataan itu, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan penetapan skala prioritas telah dipertimbangkan secara mendalam dari berbagai aspek oleh pemerintah.
"Mengapa pedagang pasar kita utamakan?, karena pasti ada masyarakat yang berbelanja. Kalau tidak kita lindungi dulu, bisa menjadi sumber penularan," katanya.
Perempuan yang juga menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Ditjen P2P Kemenkes itu menyadari bahwa saat ini seluruh masyarakat merasa sebagai prioritas dalam program vaksinasi.
Siti Nadia menambahkan vaksinasi bukan sayu-satunya jalan keluar mengatasi pandemi COVID-19, perlu diterapkan protokol kesehatan secara berkesinambungan oleh masyarakat.
"Masyarakat tidak perlu berebutan vaksin. Sebab setelah vaksinasi tetap membutuhkan protokol kesehatan," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan akan mulai melakukan vaksinasi Mpox pada sejumlah kelompok masyarakat berisiko tinggi.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca Selengkapnya