Pakar Ekonomi : Program 'Seribu Dewi' Gus Ipul harus berbasis masyarakat
Merdeka.com - Belakangan ini terjadi perubahan dalam daya beli masyarakat. Semula konsumsi masyarakat banyak ditunjukkan untuk membeli barang (non-leisure), menjadi untuk mencoba berbagai pengalaman (experience) baru (leisure economy).
Melihat fenomena ini, pengamat ekonomi Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Dias Satria mendukung program "Seribu Dewi" atau Seribu Desa Wisata yang diluncurkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.
Dalam program ini, keduanya berencana untuk mendorong terwujudnya 1000 desa wisata di Jawa Timur. Dengan tujuan memperkuat pariwisata dan mendorong terciptanya ratusan ribu lapangan pekerjaan baru.
-
Siapa yang dipengaruhi oleh perubahan konsumsi? Budaya konsumsi juga semakin berkembang di Indonesia. Perubahan ini tercermin dalam gaya hidup konsumerisme, di mana konsumsi menjadi salah satu identitas sosial dan sumber kebahagiaan. Budaya ini membentuk pola konsumsi yang lebih individuistik dan materialistik.
-
Apa yang membuat belanja wisatawan di Gunungkidul meningkat? Sukmono mengatakan bahwa peningkatan belanja wisatawan dan lama waktu tinggal wisatawan tak lepas dari pembangunan infrastruktur yang dibangun pemerintah pusat hingga kabupaten serta pelaku jasa usaha wisata dan swasta yang mengembangkan tempat wisata dan membangun hotel.
-
Kenapa Jajanan Pasar sering dibeli? Meski begitu, kelezatan jajanan pasar tidak perlu diragukan lagi. Saking enaknya, banyak dari masyarakat yang sering kali kalap memborong jajanan pasar.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Kenapa orang suka berbelanja? Membeli barang bisa menyenangkan, dan membantu kita terhubung dengan orang lain. Seiring waktu, Anda mungkin mengembangkan rasa bangga atau status dalam membeli barang yang sepenuhnya terkait dengan kebutuhan psikologis kita untuk diterima oleh kelompok sebaya,' kata Klontz.
-
Apa yang dimaksud dengan impulsive buying? Secara umum, impulsive buying adalah perilaku membeli barang tanpa direncanakan dan tanpa memikirkan fungsi dan konsekuensinya.
"Spending masyarakat sudah mengalami shifting dari non-leisure (tradisional) menjadi leisure economy, semisal dengan liburan," katanya saat dihubungi merdeka.com.
Ia menambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan III-2017, sektor pariwisata menyerap 234 ribu tenaga kerja. Artinya, ketika sektor lain itu mengalami penurunan seperti industri manufaktur, justru sektor pariwisata memberikan peluang besar. Di antaranya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan multiplier economy.
"Jadi tidak hanya sektor pariwisata yang bergerak, tapi sektor lainnya turut bergerak, seperti penyerapan tenaga kerja," katanya. Jawa Timur punya potensi wisata yang besar. Saat ini, Jawa Timur memiliki 700 desa wisata yang berkembang. Bila terwujud, seribu desa wisata di Jatim tentu membawa dampak positif yang besar.
Namun, Dias mengingatkan Gus Ipul dan Puti dalam penerapannya seribu desa wisata ini menggunakan konsep community based tourism (CBT), atau pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.
CBT adalah konsep pengembangan suatu destinasi wisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal, di mana masyarakat turut andil dalam perencanaan, pengelolaan, kesempatan kerja, perolehan pendapatan serta pelestarian lingkungan dan budaya asli setempat.
"Kita berharap Gus Ipul-Puti menerapkan konsep CBT ini, bukan capital intensive. Karena capital intensive hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang. Sementara, CBT bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas," jelasnya. Capital intensive, maksudnya investasi yang melibatkan investasi besar dari perusahaan-perusahaan besar.
Selain itu, penerapan konsep CBT dalam program 'Seribu Dewi' ini sesuai dengan strategi yang dirancang Gus Ipul-Puti dalam mewujudkan visi 'Perubahan Berkelanjutan untuk Jawa Timur Makmur'. Yakni, menjadikan SDM sebagai titik tumpu, gotong royong dan inovasi sebagai jalan dan rakyat kecil sebagai penggerak. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah menyebut bahwa ada perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah.
Baca SelengkapnyaGerakan ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan domestik dan menjaga agar devisa tetap berada di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo meminta masyarakat untuk membeli produk UMKM tanpa menawar harga lebih murah dari yang ditawarkan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data yang dihimpun oleh BPS, jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah mencakup 66,35 persen dari total penduduk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebenarnya anggaran perlindungan sosial juga dialokasikan untuk subsidi dan kompensasi yang dinikmati hampir seluruh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan signifikan pada kelompok kelas menengah yang berbelanja menjadi lebih sedikit.
Baca SelengkapnyaPelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga menargetkan transaksi UMKM di setiap daerah tembus Rp5 miliar.
Baca Selengkapnya