Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakar Ekonomi : Program 'Seribu Dewi' Gus Ipul harus berbasis masyarakat

Pakar Ekonomi : Program 'Seribu Dewi' Gus Ipul harus berbasis masyarakat Gus Ipul. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Belakangan ini terjadi perubahan dalam daya beli masyarakat. Semula konsumsi masyarakat banyak ditunjukkan untuk membeli barang (non-leisure), menjadi untuk mencoba berbagai pengalaman (experience) baru (leisure economy).

Melihat fenomena ini, pengamat ekonomi Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Dias Satria mendukung program "Seribu Dewi" atau Seribu Desa Wisata yang diluncurkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.

Dalam program ini, keduanya berencana untuk mendorong terwujudnya 1000 desa wisata di Jawa Timur. Dengan tujuan memperkuat pariwisata dan mendorong terciptanya ratusan ribu lapangan pekerjaan baru.

Orang lain juga bertanya?

"Spending masyarakat sudah mengalami shifting dari non-leisure (tradisional) menjadi leisure economy, semisal dengan liburan," katanya saat dihubungi merdeka.com.

Ia menambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan III-2017, sektor pariwisata menyerap 234 ribu tenaga kerja. Artinya, ketika sektor lain itu mengalami penurunan seperti industri manufaktur, justru sektor pariwisata memberikan peluang besar. Di antaranya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan multiplier economy.

"Jadi tidak hanya sektor pariwisata yang bergerak, tapi sektor lainnya turut bergerak, seperti penyerapan tenaga kerja," katanya. Jawa Timur punya potensi wisata yang besar. Saat ini, Jawa Timur memiliki 700 desa wisata yang berkembang. Bila terwujud, seribu desa wisata di Jatim tentu membawa dampak positif yang besar.

Namun, Dias mengingatkan Gus Ipul dan Puti dalam penerapannya seribu desa wisata ini menggunakan konsep community based tourism (CBT), atau pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.

CBT adalah konsep pengembangan suatu destinasi wisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal, di mana masyarakat turut andil dalam perencanaan, pengelolaan, kesempatan kerja, perolehan pendapatan serta pelestarian lingkungan dan budaya asli setempat.

"Kita berharap Gus Ipul-Puti menerapkan konsep CBT ini, bukan capital intensive. Karena capital intensive hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang. Sementara, CBT bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas," jelasnya. Capital intensive, maksudnya investasi yang melibatkan investasi besar dari perusahaan-perusahaan besar.

Selain itu, penerapan konsep CBT dalam program 'Seribu Dewi' ini sesuai dengan strategi yang dirancang Gus Ipul-Puti dalam mewujudkan visi 'Perubahan Berkelanjutan untuk Jawa Timur Makmur'. Yakni, menjadikan SDM sebagai titik tumpu, gotong royong dan inovasi sebagai jalan dan rakyat kecil sebagai penggerak. (mdk/paw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kelas Menengah RI Turun, Jokowi: Imbas Pandemi Covid-19
Kelas Menengah RI Turun, Jokowi: Imbas Pandemi Covid-19

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah menyebut bahwa ada perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Tahan Devisa Tak Kabur ke Luar Negeri, Pengusaha Ritel Inisiasi Gerakan Belanja di Indonesia Aja
Tahan Devisa Tak Kabur ke Luar Negeri, Pengusaha Ritel Inisiasi Gerakan Belanja di Indonesia Aja

Gerakan ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan domestik dan menjaga agar devisa tetap berada di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Bos BI: Kalau Beli dari UMKM Jangan Ditawar, Bantu Mereka Sejahtera
Bos BI: Kalau Beli dari UMKM Jangan Ditawar, Bantu Mereka Sejahtera

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo meminta masyarakat untuk membeli produk UMKM tanpa menawar harga lebih murah dari yang ditawarkan.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Kelompok Miskin, Masyarakat Kelas Menengah Sangat Butuh Bantuan Pemerintah
Tak Hanya Kelompok Miskin, Masyarakat Kelas Menengah Sangat Butuh Bantuan Pemerintah

Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPS, jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah mencakup 66,35 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Orang Miskin, Kelas Menengah dan Orang Kaya Ikut Nikmati Anggaran Perlindungan Sosial
Tak Hanya Orang Miskin, Kelas Menengah dan Orang Kaya Ikut Nikmati Anggaran Perlindungan Sosial

Sebenarnya anggaran perlindungan sosial juga dialokasikan untuk subsidi dan kompensasi yang dinikmati hampir seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kondisi Miris Kelas Menengah: Dulu Belanja Bulanan, Kini Hanya Belanja Kebutuhan Harian
Kondisi Miris Kelas Menengah: Dulu Belanja Bulanan, Kini Hanya Belanja Kebutuhan Harian

Ada perbedaan signifikan pada kelompok kelas menengah yang berbelanja menjadi lebih sedikit.

Baca Selengkapnya
Konsumen RI Sudah Melek Berbelanja, Pelaku Usaha Diminta Lakukan Ini
Konsumen RI Sudah Melek Berbelanja, Pelaku Usaha Diminta Lakukan Ini

Pelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Target 30 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital, Begini Strateginya
Pemerintah Target 30 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital, Begini Strateginya

Pemerintah juga menargetkan transaksi UMKM di setiap daerah tembus Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya