Pakar Ekspresi: Gaya Mario Tunjukkan Arogansi & Wajah Rafael Alun Tampak Ketakutan

Merdeka.com - Polisi menetapkan Mario Dandy Satrio (MDS) anak pejabat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta Selatan sebagai tersangka. Mario terlibat kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora atau David di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Saat menaikkan kasus penganiayaan David ke penyidikan, polisi sempat menampiknya Mario ke publik. Dia tampak mengenakan kaos berkerah warna oranye. Di bagian belakang bajunya tertulis tahanan.

Mario berdiri di belakang jajaran pejabat Polres Selatan. Wajahnya tenang. Kepalanya mendongak. Sampai akan kembali dimasukkan ke ruangan, pose yang diperlihatkan Mario Dandy masih sama.

Pakar Micro Ekspresi, Kirdi Putra, coba menganalisis gestur yang ditampilkan putra, Rafael Alun Trisambodo, itu.

Pertama, gaya Mario Dandy mengangkat kepalanya ke atas sebagai bentuk sikap arogansi.

“Mendongakkan kepala itu adalah arogansi bahwa dia lebih dari orang lain, itu saja. Dia menunjukkan bahwa dia lebih dan muncul kata-kata itu kan di dalam video yang beredar, bahwa gak takut dilaporin, laporin aja, gak takut ini orang mati, ini adalah bentuk sebuah arogansi, sayangnya arogansi itu bukan karena kemampuan sendiri. Arogansi karena backing bapaknya,” ujar Kirdi, kepada merdeka.com, Selasa (28/2).

Kirdi menambahkan, jika melinat sorot mata Mario. Terlihat jelas sorot matanya seolah melihat jauh.

“Artinya ngawang sebetulnya, orang dalam kondisi seperti ini dan muka tanpa ekspresi mendongak kayak gitu itu sebetulnya kayak setengah bengong dan basisnya apa sebetulnya, khawatir. Khawatir itu kalau ditarik lebih bawah lagi itu sebetulnya takut," ujar Kirdi.

Sikap bertolak belakang justru ditampilkan tersangka lain, Shane Lukas. Shane juga ditetapkan sebagai tersangka karena merekam saat Mario menganiaya David.

Saat ditampilkan ke publik, Shane Lukas seperti ketakutan ditandai dengan gesturnya menundukkan kepala.

Lalu bagaimana dengan gestur yang diperlihatkan Rafael Alun saat meminta maaf ke publik atas ulah anaknya.

Kirdi membaca raut wajah ketakutan sangat mencolok saat Rafael meminta maaf.

"Ekspresi awalnya itu takut, karena kalau kita lihat bahwa dari tatapan matanya dan kemudian cara dia pelan-pelan hati-hati menyampaikan kata-kata, tetapi kalau kita perhatikan bibir kanan kirinya itu setiap kali ngomong itu agak ketahan menandakan bahwa dia takut sebetulnya,” ujar Kirdi.

Rafael juga menunjukkan keseriusannya meminta maaf dengan mengatupkan dua tangannya di dada. Menurut Kirdi, hal itu juga bentuk sikap sopan yang ingin ditampilkan ayah Mario Dandy itu. Sekaligus mengambil hati publik yang menonton video itu.

Untuk diketahui, hingga saat ini, sudah dua orang ditetapkan sebagai penganiayaan David. Pertama Mario, kedua Shane. Sedangkan wanita inisial AG yang diduga sebagai pemicu penganiayaan masih berstatus saksi.

Sedangkan ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo saat ini sudah dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jakarta Selatan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Reporter Magang: Azizah Paramayu