Pakar Epidemologi Sebut Zona Hijau Bukan Jaminan Masyarakat Bebas Covid-19
Merdeka.com - Istilah pembagian zona hijau, kuning, oranye, merah sampai hitam dipakai dalam menentukan status kawasan berdasarkan data hitungan penyebaran Covid-19. Istilah-istilah tersebut menjadi acuan pemerintah untuk kembali membuka sejumlah sektor publik. Biasanya sektor publik dibuka jika kawasan tersebut berada di zona hijau.
Namun, Pakar Epidemologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mengingatkan kepada masyarakat jika pembagian status zona, bukan jaminan ukuran masyarakat aman dan terbebas dari penyebaran Covid-19.
"Pertama zona itu tidak ada yang hijau, semuanya merah. Jadi artinya gini jangan mengatakan zona itu berwarna hijau, merah, yang mengandalkan kriteria-kriteria yang belum jelas," kata Pandu saat diskusi daring yang diadakan Ikatan Alumni UI, Kamis (11/6).
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Kenapa HMPV tidak dianggap pandemi? HMPV ini penyebaran lebih lambat dan tingkat keparahan penyakit juga ringan umumnya.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kenapa HMPV dianggap tidak setara dengan COVID-19? Banyak pembicaraan yang mencoba 'mensejajarkan' infeksi HMPV ini dengan COVID-19. Ini tentu pernyataan yang tidak betul, setidaknya karena tiga hal, ' ujarnya kepada Health Liputan6.com. Pertama, HMPV bukanlah virus yang baru muncul. Virus ini telah teridentifikasi sejak lama dan pertama kali dilaporkan dalam jurnal ilmiah di Belanda pada bulan Juni 2001.
-
Kenapa Dharma Pongrekun menolak istilah COVID-19? 'Saya sangat memahami mengenai pandemi ini. Ini adalah agenda tersembunyi dari luar negeri untuk mengambil alih kedaulatan negara kita. Hal ini menunjukkan betapa lemahnya bangsa ini hingga harus mengikuti istilah yang ditetapkan, mengapa tidak menggunakan istilah Tofik, kenapa harus mengikuti COVID?,' ungkap Dharma.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
Menurutnya, seluruh zona adalah merah. Karena setiap zona walaupun itu hijau yang artinya aman untuk memulai aktivitas kembali sebenarnya masih berisiko penyebaran virus corona.
"Jadi kalau menurut saya virus ini bukan karena wilayah, karena virus ini kan tidak mengenal wilayah. Dia menyebar kepada manusia bedasarkan pergerakan manusia, kalau manusianya banyak bergerak, berkumpul, nah di situ ada potensi, kemudian risiko yang bisa terjadi penyebaran," jelasnya.
Oleh sebab itu, dia mengingatkan kepada masyarakat hal yang paling penting adalah bagaimana menurunkan angka risiko penyebaran Covid-19 dengan menjelaskan protokol-protokol kesehahatan.
"Kita kan berusaha menurunkan risikonya. Seperti orang naik motor itu kan berbahaya, bisa cedera bisa jatuh, bahkan meninggal. Lalu bagaimana menurunkan risikonya, ya naik motor dengan benar dan memakai helm, karena risiko selalu ada termasuk pandemi saat ini yang kemungkinan panjang," katanya.
"Jadi harus tetap menjalani penerapan aman, sehat dan produktif. Aman itu lah cara kita mengurangi risiko, dengan demikian secara bertahap kita bisa hidup kembali," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, masyarakat tak perlu khawatir karena virus tersebut berbeda dengan Covid-19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaWakil ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh meminta masyarakat tidak panik terhadap virus HMPV.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya