Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakar: Jangan Euforia, Vaksinasi Covid-19 Belum di Atas 70 Persen

Pakar: Jangan Euforia, Vaksinasi Covid-19 Belum di Atas 70 Persen Vaksinasi Covid-19 dari rumah ke rumah di Sawah Besar. ©2021 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Guru Besar Universitas Udayana Prof I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengimbau masyarakat untuk tidak euforia sehingga lengah dalam menerapkan protokol kesehatan dan menunda vaksinasi sebelum capaian vaksinasi COVID-19 nasional di atas 70 persen.

"Sebelum vaksinasi di atas 70 persen, mohon jangan euforia dulu, jangan oh di luar negeri sudah nonton bola bebas, di sana sudah mencapai di atas 70 persen, sementara kita belum," kata Mahardika dalam gelar wicara virtual Waspada Mutasi Virus dengan Protokol Kesehatan di Jakarta dilansir Antara, Kamis (30/9).

Ahli virologi itu menuturkan capaian vaksinasi COVID-19 di Indonesia masih rendah untuk dosis lengkap, yakni di bawah 20 persen dari target vaksinasi 70 persen.

"Malaysia sudah mencapai vaksinasi tinggi di atas 50 persen untuk vaksinasi dua kali, sementara kita (Indonesia) masih rendah, vaksinasi dua kali kita di bawah 20 persen kecuali Bali dan Jakarta barangkali yang sudah di atas 50 atau 60 persen," ujar Mahardika.

Dengan membangun kekebalan tubuh terhadap virus corona penyebab COVID-19, Mahardika mengatakan vaksinasi COVID-19 berkontribusi untuk menekan jumlah orang dirawat di rumah sakit dan jumlah orang meninggal dunia akibat COVID-19, namun vaksin COVID-19 tidak mencegah dengan maksimal transmisi di komunitas.

Menurut dia, vaksinasi di Tanah Air membutuhkan percepatan dan ketersediaan vaksinasi karena saat ini vaksin yang tersedia juga masih terbatas jika ingin memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Mahardika mengatakan pada akhirnya badai pandemi COVID-19 akan berlalu. Untuk saat ini, dia mengajak semua pihak untuk menekan dampak pandemi, penularan dan penyebaran COVID-19 seminimum mungkin dengan protokol kesehatan yang ketat dan mengakselerasi vaksinasi sampai di atas 70 persen.

Keberhasilan capaian vaksinasi COVID-19 juga dipengaruhi oleh kesediaan warga untuk mengikuti program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk itu, Mahardika berharap masyarakat segera menjalani vaksinasi COVID-19 ketika vaksin tersedia.

Selain itu, ia berharap target vaksinasi di Indonesia bisa mencapai 100 persen atau seluruh penduduk Indonesia.

"Target vaksinasi harusnya semakin banyak semakin bagus. Kita tidak boleh lagi diam di 70 persen karena kalau 70 persen divaksinasi, 30 persen mereka yang tidak divaksinasi akan berisiko terkena penyakit berat dan masuk ke rumah sakit dan kemungkinan meninggal dunia," ujar Mahardika.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Mulai Januari 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Berapa Harga Idealnya?
Mulai Januari 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Berapa Harga Idealnya?

Mulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
40 Atlet Dinyatakan Positif Covid-19 di Olimpiade Paris 2024
40 Atlet Dinyatakan Positif Covid-19 di Olimpiade Paris 2024

Adapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya