Pakar Kesehatan Minta Wilayah PPKM Level 1 dan 2 Tetap Batasi Aktivitas
Merdeka.com - Pakar Kesehatan Masyarakat, Hasbullah Thabrany mendorong pemerintah menetapkan status level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebuah wilayah sesuai dengan indikator. Jika indikator menunjukkan perbaikan, maka level PPKM perlu diturunkan.
"Level harus sesuai dengan indikatornya. Jika memang sudah masuk ke level 2 atau satu, ya harus disebut level itu," katanya, Senin (20/9).
Hasbullah mengatakan penurunan level PPKM bukan berarti aktivitas sosial dan ekonomi dibuka 100 persen. Aktivitas harus tetap dibatasi dan penelusuran kasus tetap diperketat.
-
Kenapa HMPV tidak dianggap pandemi? HMPV ini penyebaran lebih lambat dan tingkat keparahan penyakit juga ringan umumnya.
-
Kenapa HMPV dianggap tidak setara dengan COVID-19? Banyak pembicaraan yang mencoba 'mensejajarkan' infeksi HMPV ini dengan COVID-19. Ini tentu pernyataan yang tidak betul, setidaknya karena tiga hal, ' ujarnya kepada Health Liputan6.com. Pertama, HMPV bukanlah virus yang baru muncul. Virus ini telah teridentifikasi sejak lama dan pertama kali dilaporkan dalam jurnal ilmiah di Belanda pada bulan Juni 2001.
-
Mengapa penyebaran HMPV lebih lambat dari COVID-19? 'HMPV itu jauh atau sangat kurang memiliki potensi pandemi, karena penyebarannya lebih lambat dan tingkat keparahan penyakit juga ringan umumnya,' kata Dicky.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Apa itu keringanan PBB di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kemudahan dan keringanan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) melalui Peraturan Gubernur Nomor 16 Tahun 2024.
-
Apa itu PPPK? PPPK adalah singkatan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dengan kata lain, seorang warga negara Indonesia yang memenuhi syarat bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah berdasarkan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu.
"Kalau sudah level satu paling longgar batasan, misalnya makan di mal boleh sampai 60 persen, tetapi tetap harus PeduliLindungi hijau. Kebijakan buka mal, kantor, jalan bisa disesuaikan dengan kondisi kota atau kabupaten," jelasnya.
Pemerintah mengevaluasi penerapan PPKM berbasis level di Indonesia hari ini. Termasuk evaluasi PPKM level 3 di Pulau Jawa dan Bali.
Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono mendorong pemerintah mempertahankan PPKM level 3 di Jawa-Bali. Menurutnya, seluruh provinsi di Jawa dan Bali belum layak menurunkan level PPKM.
"Jangan diturunkan levelnya," kata Tri Yunis saat dihubungi merdeka.com, Senin (20/9).
Penilaian kelayakan wilayah menurunkan level PPKM menurut Tri Yunis berbasis data testing dan tracing Covid-19. Bukan hanya indikator transmisi kasus Covid-19, keterisian rawat inap di rumah sakit dan angka kematian.
Dia menyebut, saat ini belum ada satu pun wilayah di Indonesia bisa mencapai target testing dan tracing sesuai standar Kementerian Kesehatan dan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Meskipun, sejumlah wilayah sudah menunjukkan terjadi penurunan transmisi Covid-19.
Standar WHO, testing Covid-19 minimal dilakukan kepada 1 per 1.000 penduduk per minggu. Sementara tracing dilakukan kepada minimal 30 orang yang memiliki kontak erat dengan 1 pasien Covid-19.
"Itu tidak pernah tercapai. Jadi, pemerintah menurut saya harus memaksa kabupaten kota melakukan tes dan kontak tracing sesuai standar. Apapun itu harus dilakukan," tegasnya.
Tri Yunis mengakui transmisi Covid-19 di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jawa-Bali menurun. Namun, persentase penurunan penularan Covid-19 tidak bisa ditentukan karena testing dan tracing setiap wilayah tak sesuai standar.
"Karena semua daerah tidak melakukan testing dan tracing sesuai standar jadi saya tidak tahu," ujarnya.
Tri Yunis mengingatkan pemerintah bahwa testing dan tracing merupakan kunci penting mengendalikan Covid-19. Jika testing dan tracing tidak dilakukan dengan baik, maka penularan Covid-19 di Indonesia bisa kembali melonjak.
"Kalau testing dan tracing tidak sesuai standar, kasus akan meningkat lagi karena banyak kasus yang tidak terdeteksi pada PPKM sekarang. Kabupaten dan kota itu mau cepat-cepat turun ke level 2, level 1 jadi testing dan tracing seadanya," jelasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
UMKM tidak akan terkekang oleh lonjakan PPN 12 persen, baik untuk ongkos produksi maupun harga jual produk barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaBPBD Bayumas memastikan kondisi Gunung Slamet masih aman.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaJazilul menyebut, Fraksi PKB menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah untuk menjalankan UU HPP secara baik dan bijaksana.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPKB paham pemerintah butuh penguatan APBN, namun situasi ekonomi sekarang belum tepat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPembatalan penerapan PPN 12 persen secara umum patut diapresiasi di tengah rendahnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) diturunkan dari Level III Siaga menjadi Level II Waspada.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca Selengkapnya