Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakar Kesehatan Sebut Bio Saliva Cocok untuk Anak dan Bayi

Pakar Kesehatan Sebut Bio Saliva Cocok untuk Anak dan Bayi Tes acak antigen di stasiun KRL. ©2021 Merdeka.com/Sulaeman

Merdeka.com - PT Bio Farma berencana meluncurkan alat untuk mendeteksi Covid-19 bernama Bio Saliva. Ditargetkan, sebanyak 40.000 unit Bio Saliva yang akan diproduksi PT Bio Farma per bulan untuk tahap awal.

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra mengatakan, Bio Saliva sudah diteliti dan digunakan di Amerika Serikat. Bio Saliva memiliki sejumlah kelebihan daripada alat tes Covid-19 lain.

Pertama, sangat praktis karena menggunakan materi air liur. Kedua, bisa digunakan untuk anak dan bayi yang sensitif terhadap alat tes Covid-19 berbentuk stik.

"Nah saya pikir Bio Saliva ini bisa diperuntukkan kalangan yang sensitif seperti anak-anak dan bayi," katanya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (8/7).

Namun, harga tes Covid-19 menggunakan Bio Saliva lebih mahal jika dibandingkan dengan swab antigen. Meskipun, Bio Farma memastikan harga Bio Saliva lebih murah daripada real time polymerase chain reaction (RT-PCR).

"Kalau dari segi biaya tentu saja ini menjadi debat karena biaya yang mahal jadi dikhawatirkan tidak terjangkau," ujarnya.

Menurutnya, Bio Saliva tak jauh berbeda dengan swab antigen. Pembedanya hanya pada pengambilan spesimen. Swab antigen dilakukan dengan mengambil sampel cairan pernapasan (lendir) dari hidung atau bagian tenggorokan. Sedangkan Bio Saliva mengambil sampel air luar dari hasil kumur-kumur.

"Jadi dengan cara kumur-kumur kemudian dites dengan alat tertentu dan pada akhirnya bisa dideteksi. Kalau kita ingat cara antigen juga sama sih, cuma cara pengambilannya saja yang berbeda," jelasnya.

Hermawan menyebut, penggunaan Bio Saliva di Indonesia tetap membutuhkan penelitian meskipun sudah pernah digunakan di Amerika Serikat. Penelitian ini untuk memastikan seberapa efektivitas Bio Saliva mendeteksi Covid-19.

"Ini harus dipelajari klinikal efektivitasnya, kan dianggap lebih baik dari antigen. Jadi itu juga harus diteliti. Karena antigen sejauh ini menunjukkan efektivitas cukup baik, di atas 70 persen, 80 persen," pungkasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
IAKMI: Air dari Galon Polikarbonat Tak Sebabkan Gangguan Janin
IAKMI: Air dari Galon Polikarbonat Tak Sebabkan Gangguan Janin

Menurutnya, galon-galon tersebut sudah memiliki standar SNI dan telah melewati serangkaian penelitian dan uji kecocokan pangan.

Baca Selengkapnya
Deretan Riset Ilmiah Indonesia Dapat Pengakuan Dunia, Termasuk Ubah Air Jadi Bahan Bakar
Deretan Riset Ilmiah Indonesia Dapat Pengakuan Dunia, Termasuk Ubah Air Jadi Bahan Bakar

Temuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat

Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.

Baca Selengkapnya
Hasil Penelitian Ungkap Begini Cara untuk Buat Demam Anak Cepat Sembuh
Hasil Penelitian Ungkap Begini Cara untuk Buat Demam Anak Cepat Sembuh

Hasil penelitian terbaru menemukan cara yang bisa dilakukan untuk mempersingkat pemulihan pada anak.

Baca Selengkapnya
Jangan Cium Balita Saat Lebaran, Ini Risikonya
Jangan Cium Balita Saat Lebaran, Ini Risikonya

Biasanya, orang dewasa kerap mencium balita saat kumpul bersama keluarga di momen Lebaran.

Baca Selengkapnya
Jangan Asal Minum Air Putih, Karena Bisa Menyebabkan Stunting pada Anak
Jangan Asal Minum Air Putih, Karena Bisa Menyebabkan Stunting pada Anak

Penyakit disebabkan dari konsumsi air yang tidak jernih di antaranya diare.

Baca Selengkapnya
Buka Posko OPOR Bu Bidan Saat Mudik, IBI Ingatkan Air Mineral Berkualitas dan Bebas BPA Penting Bagi Ibu Hamil
Buka Posko OPOR Bu Bidan Saat Mudik, IBI Ingatkan Air Mineral Berkualitas dan Bebas BPA Penting Bagi Ibu Hamil

Demi bantu penuhi kebutuhan air mineral berkualitas dan bebas BPA pada ibu hamil dan anak, IBI hadirkan Posko OPOR Bu Bidan saat mudik.

Baca Selengkapnya
Kualitas Air Minum di IKN Diklaim Lebih Baik dari Air Kemasan
Kualitas Air Minum di IKN Diklaim Lebih Baik dari Air Kemasan

Pasokan air minum tersebut sudah mengalir sampai ke lingkungan Sekretariat Negara, termasuk di Istana Presiden dan Istana Garuda.

Baca Selengkapnya
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin

Sepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.

Baca Selengkapnya
Menteri PUPR Basuki Uji Coba Minum Air dari Keran IKN, Ini Hasilnya
Menteri PUPR Basuki Uji Coba Minum Air dari Keran IKN, Ini Hasilnya

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan uji coba air minum dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Sepaku.

Baca Selengkapnya