Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakar metafisika sebut tahun 2020 puncak kehancuran Indonesia

Pakar metafisika sebut tahun 2020 puncak kehancuran Indonesia Arkand Bodhana Zeshaprajna. ©arkand.com

Merdeka.com - Indonesia diprediksi akan hancur di tahun 2020 jika tak segera berganti menjadi Nusantara. Prediksi itu datang dari Arkand Bodhana Zeshaprajna, pria yang belasan tahun mempelajari metafisika.

Doktor lulusan University of Metaphysics International Los Angeles, California, Amerika Serikat ini menjelaskan, dalam ilmu yang dikuasainya dapat terlihat kapan sesuatu hal bakal terjadi. Khusus Indonesia, kehancuran itu akan terjadi dalam enam tahun ke depan.

"Di sana ada satu garis waktu, justru kita bisa lihat polaritas-polaritas negatif. Nah kita sudah melewati 2 fase negatif polarity, nanti kita lewati lagi satu, di 2014 sampai 2023 dengan puncak tahun 2020," kata Arkand kepada merdeka.com di Jakarta, Rabu (26/2)

Pria bernama asli Emmanuel Alexander ini menjelaskan, tidak ada satu negara maupun perusahaan yang mampu melewati tahapan negatif yang memuncak seperti itu. Maka dari itu, dirinya tetap optimis nama Indonesia diubah menjadi Nusantara.

"Dalam fase negatif seperti itu, jarang sekali hampir tidak pernah bahkan, bila satu perusahaan atau negara dengan polaristas fase memuncak tak bisa melampauinya. Tak pernah ada. Jadi kita sangat berbahaya bila kita tak menggunakan nama nusantara," jelasnya.

Menurut Arkand, gejala kehancuran Indonesia bisa dirasakan di tahun ini dan tahun depan. Dirinya pun menyebut bahwa mempertahankan nama Indonesia sebagai hal yang nekat.

"Seharusnya nanti berjalan dari tahun ini sampai tahun depan kita lihat gejala-gejalanya itu. Adalah satu kenekatan ketika kita mempertahankan nama Indonesia," ungkapnya.

Ketika ditanya persoalan selain kehancuran Indonesia dari segi metafisika, Arkand menyebut tidak ada lagi. Sebab, dari ilmu yang dikuasainya ini telah menganalisa bahwa negara ini akan hancur.

"Tidak ada, yang ada Pakar metafisika sebut tahun 2020 puncak kehancuran Indonesia. Bukan dari arti nama. Kita tidak bicara dari arti nama," terangnya.

Seperti diketahui, Arkand yang merupakan doktor University of Metaphysics International Los Angeles, California, Amerika Serikat itu tetap bersikukuh jika nama Nusantara adalah nama terbaik untuk pengganti nama Indonesia. Sebab, menurutnya, dalam struktur nama Nusantara tak mempunyai angka merah dan bisa membuat kehidupan yang semakin baik untuk orang-orang yang berada di dalamnya kelak.

Analisa Arkand juga bukan tanpa alasan, dia sudah membuat piranti lunak atau software untuk menganalisa hitungan-hitungan struktur nama yang baik.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Makna Nusantara Baru Indonesia Maju, Tema HUT ke-79 RI yang Penuh Semangat Kemerdekaan
Makna Nusantara Baru Indonesia Maju, Tema HUT ke-79 RI yang Penuh Semangat Kemerdekaan

Dengan mengangkat tema ini, bangsa Indonesia menggarisbawahi komitmennya untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sambut 2024: Indonesia Berjalan di Jalur yang Benar dan Siap Hadapi Tantangan
Jokowi Sambut 2024: Indonesia Berjalan di Jalur yang Benar dan Siap Hadapi Tantangan

Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru: Indonesia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia
Survei Terbaru: Indonesia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

Hasil ini berdasarkan Ray Dalio’s Great Powers Index 2024.

Baca Selengkapnya
Makna Logo HUT RI 2024 dan Temanya, Gambarkan Kondisi Indonesia Saat Ini
Makna Logo HUT RI 2024 dan Temanya, Gambarkan Kondisi Indonesia Saat Ini

Logo HUT RI 2024 memiliki makna yang begitu dalam di setiap garisnya.

Baca Selengkapnya
Makna Tema HUT RI Ke 79, Bagikan Semangat Nasionalisme
Makna Tema HUT RI Ke 79, Bagikan Semangat Nasionalisme

Tahun ini, tema yang diusung adalah "Nusantara Baru Indonesia Maju".

Baca Selengkapnya
Dirut BNI: Risiko Geopolitik Masih Tinggi, Dunia Dihadapkan Konflik Rusia-Ukraina dan Timur Tengah
Dirut BNI: Risiko Geopolitik Masih Tinggi, Dunia Dihadapkan Konflik Rusia-Ukraina dan Timur Tengah

Apalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.

Baca Selengkapnya
Menelisik Masa Depan dan Harapan Bangsa dalam “Anagata Indonesia”
Menelisik Masa Depan dan Harapan Bangsa dalam “Anagata Indonesia”

Sejak tahun 2017, Merdeka.com rutin menerbitkan Buku Merdeka dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kepala BKKBN: Kita Ini Miskin, Tetapi Bahagia dan Masih Bisa Bersyukur
Kepala BKKBN: Kita Ini Miskin, Tetapi Bahagia dan Masih Bisa Bersyukur

Berdasarkan iBangga, skor indeks kebahagiaan tercatat sebesar 72

Baca Selengkapnya
Menko PMK Yakin IKN akan Menjadi Pusat Gravitasi Indonesia
Menko PMK Yakin IKN akan Menjadi Pusat Gravitasi Indonesia

Menko PMK Muhadjir Effendy meyakini, Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat menjadi pusatnya Indonesia di masa yang akan datang.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif
Prabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif

Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.

Baca Selengkapnya
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024

Dalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.

Baca Selengkapnya
Politikus Golkar: Tren Pemulihan Ekonomi Indonesia Semakin Solid
Politikus Golkar: Tren Pemulihan Ekonomi Indonesia Semakin Solid

Pertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024

Baca Selengkapnya