Pakar Minta Pemerintah Analisis Lengkap Temuan Gangguan Ginjal Akut Misterius
Merdeka.com - Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Tjandra Yoga Aditama meminta pemerintah menganalisis lengkap temuan kasus gangguan ginjal akut misterius atau Acute Kidney Injury (AKI) Progresif Atipikal. Hingga kini, ada 131 anak di Indonesia yang terkena penyakit tersebut.
"Perlu dianalisa secara lengkap apa yang sebenarnya terjadi, dan di RS yang melaporkan perlu dilihat aspek kliniknya secara amat lengkap (yang datanya tentu sudah ada di RS) serta aspek pencatatan kasus serupa di RS itu dari waktu ke waktu," kata dia melalui keterangan tertulis, Kamis (13/10).
Selain itu, perlu dianalisis mendalam terhadap rumah pasien untuk melihat kemungkinan faktor penyebab atau mencari kasus-kasus lain di rumah atau sekitar rumah pasien. Analisis terhadap lingkungan pasien dan vektor penular penyakit juga perlu dilakukan.
-
Apa itu Gagal Ginjal Kronis? Secara umum, penyakit ini terjadi ketika ginjal mengalami penurunan fungsi secara bertahap dan penurunan laju penyaringan ginjal selama 3 bulan atau lebih.
-
Ciri apa yang menandakan ginjal bermasalah? Ciri ginjal bermasalah menjadi hal yang penting diketahui dan diwaspadai semua orang. Dengan mengetahui ciri-ciri ginjal bermasalah sejak awal, kita bisa mengendalikan faktor risiko serius terhadap kondisi ini.
-
Bagaimana mendiagnosis penyakit? Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit yang diteliti melalui gejala yang terjadi.
-
Kenapa penting untuk melakukan deteksi dini Gagal Ginjal Kronis? Hal yang perlu diingat adalah kondisi perkembangan gagal ginjal kronis sebenarnya terjadi perlahan selama bertahun-tahun. Gejala awalnya memang tidak terlalu jelas, jadi penting untuk terus memantau kesehatan ginjal secara rutin terlebih jika memiliki diabetes atau hipertensi. Pemeriksaan darah dan urin secara berkala bisa membantu deteksi dini masalah ginjal tahap awal. Jadi, bisa ditemukan penanganan yang tepat untuk mencegah kondisinya semakin kronis.
-
Bagaimana proses terjadinya Gagal Ginjal Kronis? Ketika ginjal mulai kehilangan kemampuan melakukan fungsi penting secara bertahap, seperti penyaringan darah dan mengeluarkan limbah, bisa dikatakan seseorang mengidap gagal ginjal kronis.
-
Apa saja yang dijelaskan AD saat pemeriksaan? Sandy mengatakan bahwa ada sekitar dua puluh sembilan pertanyaan yang telah mereka sampaikan. Untuk (isi) materinya, rekan-rekan dapat menanyakan kepada pihak penyidik. Namun, yang penting adalah bahwa semua yang telah disampaikan oleh klien mereka sudah jelas dan detail.
"Biasanya, dalam hitungan hari akan didapat setidaknya kesimpulan awal tentang apa yang sebenarnya terjadi dan seberapa besar dampak kesehatan masyarakatnya," ujarnya.
Setelah ada kesimpulan awal, pemerintah perlu menentukan kesimpulan akhir dengan melihat pemeriksaan laboratorium dan genomik mendalam. Di saat bersamaan, pemerintah harus mencari data dari rumah sakit lain, baik secara langsung maupun dengan melihat kompilasi data di Kementerian Kesehatan.
Data yang perlu dicari dari rumah sakit adalah kecenderungan pola penyakit atau gejala sesuai yang dilaporkan pada kasus-kasus gangguan ginjal akut misterius yang sekarang dilaporkan.
"Sambil semua berproses maka tentu semua kasus perlu mendapat penanganan maksimal, bila perlu dibentuk team ahli khusus yang menganalisis secara mendalam dan melakukan penanganan klinis sesuai dengan bukti ilmiah mutakhir. Dalam hal ini organisasi profesi IDAI tentu memegang peran utama," kata Tjandra.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara menambahkan, bila penjelasan awal sudah didapat, maka dicek apakah memang perlu atau tidak dilaporkan ke WHO, sebagaimana algoritma dalam International Health Regulation (IHR) yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan bila diperlukan.
"Kalau memang dianggap diperlukan maka keadaan ini dapat saja dipertimbangan masuk dalam DONs (Disease Outbreak News) WHO untuk kewaspadaan negara-negara lain di dunia," ucapnya.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat 131 kasus gangguan ginjal akut misterius yang tidak diketahui penyebabnya (unknown origin) dilaporkan di 14 provinsi di Indonesia. Data ini tercatat sejak Januari hingga Oktober 2022.
Keempat belas provinsi yang telah melaporkan kasus gangguan ginjal akut misterius antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Riau, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kementerian Kesehatan sudah membentuk tim penyelidikan dan penanganan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak ini. Tim terdiri dari dokter IDAI dan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Selain membentuk tim, Kementerian Kesehatan juga berdiskusi dengan tim dari Gambia, negara di Afrika Barat. Gambia juga mencatat kasus serupa.
"Hasil diskusi dengan tim dari Gambia yang mempunyai kasus serupa tentang dugaan ke arah konsumsi obat yang mengandung etilen glikol," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, Kamis (13/10).
Menurut Syahril, dugaan ini perlu diteliti lebih lanjut. Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes, tidak ditemukan bakteri atau virus yang spesifik pada anak yang terkena gangguan ginjal akut misterius.
"Kemenkes saat ini sedang koordinasi dengan expert dari WHO yang mengadakan investigasi kasus di Gambia untuk mengetahui hasil investigasinya," ujarnya.
Kemenkes, lanjut Syahril, sudah menerbitkan Keputusan Dirjen Yankes nomor HK.02.92/I/3305/2022 tentang Tatalaksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal. Keputusan ini diharapkan dapat menangani kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak anak gagal ginjal perlu adanya perawatan khusus yang salah satunya dirujuk ke RSCM.
Baca SelengkapnyaGagal ginjal kronis terjadi akibat kerusakan atau hilangnya fungsi dari sel-sel ginjal secara bertahap.
Baca SelengkapnyaMenkes tampak tak main-main dengan kasus ini. Dia ingin kasus semacam ini harus diusut tuntas dan memberikan efek jera.
Baca SelengkapnyaJenis-jenis Penyakit Ginjal yang Perlu Kamu Waspadai, Cegah Sedini Mungkin atau Pilihannya adalah Cuci Darah
Baca Selengkapnya