Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakar Nilai Indonesia Belum Bisa Bebas 100 Persen dari Pandemi Covid-19

Pakar Nilai Indonesia Belum Bisa Bebas 100 Persen dari Pandemi Covid-19 CFD perdana setelah 2 tahun ditiadakan akibat pandemi. ©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra menilai Indonesia belum bisa bebas 100 persen dari pandemi Covid-19. Ada sejumlah hal yang membuat Indonesia masih harus membatasi aktivitas masyarakat.

Pertama, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian meningkat. Bahkan, data Kementerian Kesehatan pada 24 Mei 2022 menunjukkan penambahan 345 kasus positif Covid-19, lebih tinggi dari pasien sembuh yang hanya 288 kasus.

"Walaupun kenaikan ini tidak lebih besar daripada perjalanan mudik dan nataru tahun sebelumnya. Tapi fakta bahwa kasus itu naik kembali," kata Hermawan saat dihubungi merdeka.com, Rabu (25/5).

Orang lain juga bertanya?

Vaksinasi Covid-19 Belum Capai Target

Kedua, vaksinasi Covid-19 baik untuk dosis lengkap maupun booster belum mencapai target. Data saat ini, baru 80 persen atau sekitar 167 juta orang telah mendapatkan vaksinasi lengkap dari target 208 juta orang.

Artinya, masih ada 103 juta orang yang belum divaksinasi lengkap dari total 270 juta penduduk Indonesia. Sementara vaksinasi booster baru mencapai 21 persen atau sekitar 44 juta orang.

Padahal, kata Hermawan, vaksinasi booster sangat penting karena vaksin hanya efektif selama empat bulan. Pada bulan kelima atau keenam akan terjadi penurunan proteksi dari vaksinasi.

"Nah sementara kita menuju vaksin booster ini lambat prosesnya dan cenderung melambat pada bulan-bulan terakhir, selama April dan Mei. Nah ini catatan bahwa kita dari segi vaksin juga belum hebat-hebat banget," ucapnya.

Kepatuhan Masyarakat Menurun

Ketiga, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan sangat menurun. Terlebih setelah Presiden Joko Widodo mengizinkan masyarakat lepas masker di area terbuka. Menurut Hermawan, kebijakan ini disalahpahami.

Seharusnya, lepas masker diperbolehkan dengan syarat tertentu, misalnya tidak terjadi kerumunan dan tak berada di antara orang dengan kelompok rentan. Sedangkan kelompok masyarakat dengan kondisi kesehatan khusus harus tetap menggunakan masker.

"Cuma diterjemahkan oleh masyarakat luas kan berbeda. Seolah-olah ini pure kemerdekaan. Ini situasi ini yang justru diwaspadai," tegasnya.

Perlu Evaluasi hingga 3 Bulan Mendatang

Menurut Hermawan, pemerintah perlu mengevaluasi situasi penularan Covid-19 di Indonesia hingga tiga bulan mendatang. Selama proses evaluasi berjalan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih harus diterapkan.

"Saat ini belum tepat timing-nya untuk kita 100 persen bebas (dari pandemi Covid-19) atau WFO (work from office) 100 persen, itu belum tepat," ujarnya.

Hermawan menjelaskan, transisi dari pandemi menuju endemi sebetulnya berbicara tiga konteks. Konteks pertama transisi epidemiologi. Artinya secara epidemiologi, kasus Covid-19 harus terkendali secara penuh.

Namun kenyataannya hingga hari ini kasus Covid-19 belum terkendali. Masih terjadi kenaikan kasus positif Covid-19 meskipun positivity rate di bawah 3 persen.

Muncul Penyakit Lain

Selain itu, terjadi transisi penyakit lain. Dia mengingatkan, saat ini muncul penyakit lain selain Covid-19, seperti hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya, cacar monyet, hingga penyakit mulut dan kuku. Wabah baru ini berpotensi mengganggu kesehatan dan pencegahannya tak berbeda dengan Covid-19, yakni protokol kesehatan.

"Konteks berikutnya adalah kemandirian. Vaksin yang masih belum optimal, testing, semua itu harus mandiri. Produksi dalam negeri, anak bangsa untuk juga kemajuan bangsa ke depan," jelasnya.

Terakhir kesiapan regulasi. Menurut Hermawan, pemerintah harus hati-hati dalam membuat regulasi. Pemerintah juga harus mampu memprediksi potensi-potensi wabah berikutnya sekaligus mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

"Juga waspada, (edukasi masyarakat) taat terhadap protokol kesehatan," tandasnya.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Di Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF
Di Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF

Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Sandiaga Uno: Berwisata di Indonesia Saja
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Sandiaga Uno: Berwisata di Indonesia Saja

Meningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja

Baca Selengkapnya