Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakar Nilai PPKM Mikro Harus Dievaluasi Jika Masyarakat Belum Patuh Prokes

Pakar Nilai PPKM Mikro Harus Dievaluasi Jika Masyarakat Belum Patuh Prokes Razia Masker di Kebon Nanas Jakarta. ©2021 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Pakar ilmu kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama mengemukakan evaluasi terhadap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro diperlukan apabila situasi di lapangan belum mencerminkan kepatuhan pada protokol kesehatan COVID-19.

"Kalau semua PPKM mikro ini benar-benar terimplementasi dengan benar, maka harusnya tercermin dengan aktivitas kemasyarakatan di lapangan dan lalu lintas yang juga harus turun secara nyata. Katakanlah hanya 25 persen dari hari-hari sebelumnya," katanya seperti dilansir Antara, Senin (28/6).

Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu mengatakan penurunan aktivitas sebesar 25 persen di lapangan diukur berdasarkan ketentuan aktivitas di zona merah.

Ketentuan yang dimaksud di antaranya kapasitas tampung 25 persen bagi pekerja di kantor, pengunjung atau kapasitas mall maksimal 25 persen dan makan/minum di tempat atau “dine-in” paling banyak 25 persen dari tempat yang ada.

Selain itu, kata dia, pada zona merah kegiatan di area publik ditutup dan di zona lainnya diizinkan dibuka paling banyak 25 persen kapasitas.

"Lalu kegiatan seni, sosial, dan budaya di zona merah juga ditutup sementara, dan pada zona lainnya diizinkan dibuka paling banyak 25 persen dari kapasitas," katanya.

Menurut dia apabila pada kenyataannya situasi itu tidak terjadi, maka tentu ada yang perlu dievaluasi dan diperbaiki lagi, baik dari sudut aturan yang ada. "Bagaimana implementasinya di lapangan dan juga bagaimana kepatuhan masyarakat luas," katanya.

Dikemukakannya bahwa laporan kasus COVID-19 pada 15 Mei 2021 mencapai 2.385 orang per hari sementara Ahad (27/6) sudah bertambah menjadi 21.432 kasus. "Dalam hitungan satu bulan saja, melonjak sembilan kali lipat, bahkan hampir 10 kali lipat," katanya.

Ia menambahkan saat ini masyarakat sudah tidak bisa menunda lagi untuk patuh pada protokol kesehatan, salah satunya “pesan Ibu” dalam 3M, yaitu menjaga jarak, membatasi mobilitas dan menghindari kerumunan.

"Semuanya berkait langsung dengan pembatasan kegiatan sosial. Makin ketat pembatasan sosial maka makin mudah aspek menjaga jarak dalam 3M dan hal membatasi mobilitas serta menghindari kerumunan," tandas Yoga Aditama.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi Tidak Ditilang Tapi Diimbau Service, Ini Alasannya
Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi Tidak Ditilang Tapi Diimbau Service, Ini Alasannya

"Iya untuk ke depan tidak ditilang," kata Kombes Nurcholis.

Baca Selengkapnya
Kemenhub: Masyarakat Harus Berani Tolak Bus Tak Ada Uji KIR, Minta Ganti Bus yang Baru
Kemenhub: Masyarakat Harus Berani Tolak Bus Tak Ada Uji KIR, Minta Ganti Bus yang Baru

Kemenhub: Masyarakat Harus Bearni Tolak Bus Tak Ada Uji KIR, Minta Ganti Bus yang Baru

Baca Selengkapnya
Masyarakat Parepare Puas dengan Kinerja Polisi
Masyarakat Parepare Puas dengan Kinerja Polisi

Survei ini dilakukan sejak 20 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024 dengan melibatkan 2.000 responden di Kota Parepare.

Baca Selengkapnya
Tilang Uji Emisi Kembali Dihentikan, Polisi: Banyak Masyarakat yang Komplain
Tilang Uji Emisi Kembali Dihentikan, Polisi: Banyak Masyarakat yang Komplain

Meski tidak ada sanksi, kata Latif, untuk razia tes uji emisi tetap dilakukan.

Baca Selengkapnya
Asuransi Kendaraan Wajib Awal 2025, PKS: Tambah Beban Rakyat
Asuransi Kendaraan Wajib Awal 2025, PKS: Tambah Beban Rakyat

Fraksi PKS DPR memandang OJK hanya asal mengutip UU P2SK

Baca Selengkapnya
Survei KedaiKOPI: Mayoritas Masyarakat Puas Rekayasa Lalu Lintas Polri saat Arus Mudik
Survei KedaiKOPI: Mayoritas Masyarakat Puas Rekayasa Lalu Lintas Polri saat Arus Mudik

Lebih dari 80 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja polantas mengamankan dan melancarkan arus mudik.

Baca Selengkapnya