Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakar Sebut WHO Belum Umumkan Tingkat Keganasan Varian Baru B.1.1.529

Pakar Sebut WHO Belum Umumkan Tingkat Keganasan Varian Baru B.1.1.529 Ilustrasi virus corona. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Pakar ilmu kesehatan dari Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengemukakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum memutuskan klasifikasi varian B.1.1.529 berdasarkan tingkat keganasannya.

"WHO akan rapat dalam hari-hari ini untuk menentukan apakah varian B.1.1.529 akan masuk kelompok Variant Under Investigation (VUI) atau akan masuk Variant of Interest (VOI) atau Variant of Concern (VOC)," kata Tjandra Yoga Aditama yang dikonfirmasi di Jakarta, dilansir Antara, Jumat (26/11).

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu mengatakan varian baru B.1.1.529 dilaporkan terdeteksi di Afrika Selatan dan beberapa negara Afrika beberapa hari yang lalu. Guru Besar Ilmu Paru FKUI itu menyebutkan varian tersebut punya banyak mutasi.

"Ada yang menyebutkan 30 mutasi atau lebih, jadi lebih banyak dari varian Delta dan yang lain," katanya.

Ia mengatakan makin banyak mutasi yang ada, akan makin mengkhawatirkan tentang kemungkinan dampaknya. "Mengkhawatirkan artinya harus waspada dan diteliti mendalam secara ilmiah, belum tentu juga akan lebih berbahaya, tergantung dari analisa ilmiah beberapa waktu ke depan," katanya.

Tjandra mengatakan sejauh ini belum ada kejelasan terkait dampak yang dihasilkan B.1.1.529 terhadap penularan pada manusia, di antaranya dampak terhadap penyakit, diagnosis dengan PCR dan antigen, infeksi ulang dan vaksin.

"Biasanya perlu waktu beberapa minggu barulah semua informasi lebih jelas," katanya.

Sebagai bentuk kewaspadaan, kata Tjandra, berapa negara sudah membatasi penerbangan dari negara terjangkit atau memperketat karantina wilayah.

Tjandra menambahkan pembahasan terkait varian B.1.1.529 belum diputuskan WHO. "Kalau nanti diputuskan jadi VOI atau VOC maka tentu akan ada nama khusus, ada yang memperkirakan diberi nama Nu, kalau memang jadi VOI atau VOC, kalau VUI maka belum diberi nama khusus," katanya.

Menurut Tjandra pakar di Indonesia masih harus menunggu perkembangan informasi dalam beberapa hari ke depan.

Tjandra mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan menerapkan 3M, 5M, kalau ada keluhan atau ada kontak dengan pasien, maka segera memeriksakan diri. "Untuk yang belum, maka segera divaksinasi," katanya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan

WHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Negara Eropa Ini Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet dari Varian yang Lebih Menular di Luar Afrika
Negara Eropa Ini Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet dari Varian yang Lebih Menular di Luar Afrika

WHO kemarin mengumumkan wabah mpox atau cacar monyet kini dalam status darurat kesehatan global.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Lonjakan Varian Baru Mpox atau Cacar Monyet Meluas, Penyebaran Virus Sudah ke Asia dan Eropa
FOTO: Lonjakan Varian Baru Mpox atau Cacar Monyet Meluas, Penyebaran Virus Sudah ke Asia dan Eropa

Selain dilaporkan dari Republik Demokratik Kongo, Kenya, Rwanda, dan Uganda, juga terdeteksi di Asia dan Eropa.

Baca Selengkapnya
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Ini Imbauan Kemenkes RI
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Ini Imbauan Kemenkes RI

Kemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya