Pakar Sebut Vaksinasi Covid-19 Dimungkinkan Dilakukan Tiap Tahun
Merdeka.com - Peneliti Virus Profesor Amin Soebandrio mengatakan tidak menutup kemungkinan vaksinasi Covid-19 akan dilakukan setiap tahun atau dua tahun sekali. Namun kondisi tersebut tergantung sirkulasi virus. Amin menuturkan, kemungkinan itu merujuk pada influenza yang bisa dilakukan vaksinasi tiap tahun.
"Kalau misalnya pandemi ini menjadi endemis kemudian situasinya mirip influenza saat ini, maka bukan tidak mungkin kita akan juga memberikan perlakuan yang sama artinya memberikan vaksin itu akan dibutuhkan setiap tahun atau setiap dua tahun," ucap Amin dalam webinar, Kamis (23/9).
Ia menuturkan, kemungkinan tersebut masih belum didukung data ilmiah. Sehingga belum ada keputusan dari para pakar perlu tidaknya booster vaksinasi Covid-19 di setiap tahunnya.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kapan imunisasi susulan bisa dilakukan? Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun.
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
Bagi penyintas Covid, Amin menyampaikan bahwa vaksinasi dapat dilakukan 1 bulan pasca negatif. Berdasarkan hasil diskusi dengan ITAGI dan para pakar, penyintas tidak perlu menunggu tiga bulan untuk menerima vaksin dikarenakan penurunan antibodi penyintas bervariasi.
Dalam beberapa laporan, antibodi penyintas menurun 1 bulan setelah negatif Covid-19, ada pula lebih lama. Namun ada pula kasus antibodi penyintas menurun 8 hari pasca sembuh dari infeksi virus Sars Cov-2 tersebut.
"Penyintas tetap eligible untuk divaksin. Tanpa perlu menunggu 3 bulan bisa divaksin," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca Selengkapnya