Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakar UGM: Masyarakat Jangan Ragukan Keamanan Vaksin Covid-19

Pakar UGM: Masyarakat Jangan Ragukan Keamanan Vaksin Covid-19 Distribusi Vaksin Covid-19 di Puskesmas Cilincing. ©2021 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Pakar Imunologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Deshinta Putri Mulya meminta masyarakat tidak ragu terhadap keamanan vaksin Covid-19 merk Sinovac yang akan diberikan pemerintah secara gratis. Sebab keamanan vaksin telah dipastikan oleh sejumlah lembaga kredibel negara.



"Jadi selayaknya masyarakat tidak memiliki keraguan pada vaksinasi yang akan diberikan," kata Deshinta dalam talkshow kesehatan terkait Vaksin Covid-19 yang digelar oleh RSA UGM, dikutip dari Antara, Rabu (13/1).



Deshinta menuturkan, program vaksinasi Covid-19 akan sukses apabila dilandasi kerja sama yang baik oleh semua pihak, baik pemerintah, fasilitas pelayanan vaksin, maupun masyarakat. Hal tersebut sangat penting dilakukan agar dapat mencapai herd immunity atau kekebalan populasi supaya pandemi Covid-19 di Tanah Air segera berakhir.

"Masyarakat diharapkan mengikuti dan memahami informasi dari sumber yang kompeten sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman akan vaksinasi," kata dia.

Lebih lanjut, Kepala Divisi Alergi Imunologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan oleh dokter, perawat, atau bidan yang telah memiliki kompetensi.

Sebelum pemberian vaksin dilakukan, katanya, akan didahului screening status kesehatan, baik terkait penyakit penyerta maupun status infeksi Covid-19. 

Dalam pelaksanaannya juga tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan.

Tetap Jangan Lengah



Sementara itu, Dokter Spesialis Paru RSA UGM dr. Siswanto mengatakan, jika saat ini kasus Covid-19 memasuki titik kritis. Karena kasus terkonfirmasi terus meningkat dari waktu ke waktu. 

Di sisi lain, kapasitas perawatan di rumah sakit terbatas. Untuk itu, kehadiran vaksin menjadi salah satu solusi dalam mencegah penyebaran Covid-19.



"Meski sudah ada vaksin, tapi kita tidak boleh lengah hanya mengandalkan vaksin saja. Gerakan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan harus tetap dilakukan," kata dia.



Tumbuhkan Optimisme

Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang divaksinasi Covid-19. Setelah Jokowi, sejumlah pejabat, influencer dan tokoh masyarakat ikut divaksinasi.

Optimisme diyakini akan terlihat semakin kuat ketika vaksinasi sudah menyentuh masyarakat luas.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan, masyarakat ingin vaksin sampai ke lingkungan terdekat dengan mereka.

“Sehingga mereka punya optimisme, semangat pada gilirannya mereka juga divaksin," katanya dalam keterangan tertulis.

Dia menilai, masyarakat akan menunggu vaksinasi. Namun, kalau waktu menunggu terlalu lama bisa bikin kecewa. Karena itu, menurut Tauhid, proses vaksinasi sebaiknya lebih cepat.

Dia mengatakan, semakin besar jangkauan vaksinasi, maka semakin cepat mencegah penyebaran pandemi Covid-19. "Saya kira itu akan membuat optimisme bangkit. Saya kira itu mau enggak mau menjadi suatu keharusan," kata Tauhid.

Dia menambahkan, saat ini dibutuhkan penyadaran yang lebih tinggi di level masyarakat terkait vaksinasi. Karena kondisi saat ini hanya beberapa kelompok masyarakat yang sadar terhadap situasi pandemi.

"Pemerintah mau enggak mau harus turun ke bawah lagi, karena sepertinya masyarakat sudah bosan, masyarakat sudah terbiasa, dan Covid-19 seperti bukan sesuatu yang bahaya," katanya.

Di samping itu, dia sepakat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diperketat, terutama di daerah-daerah zona merah. Tauhid mengatakan, penanganan krisis kesehatan lebih penting dibandingkan krisis ekonomi. Kalau kasus Covid-19 terkendali, dampaknya tentu pada perekonomian. Menurutnya, semua lembaga pemerintah harus fokus menangani pandemi.

"Jangan bicara indeks kinerja kementerian, ya semua harus rela tidak banyak melakukan aktivitas yang penting Covid-19 nya bisa tertangani," tutur dia.

Terakhir, dia meminta pemerintah mempercepat penyaluran bantuan sosial ke masyarakat dengan nilai lebih besar. Dia menilai kondisi masyarakat sekarang, dengan penambahan kasus positif mencapai 10 ribu per hari, lebih berat di bandingkan dengan awal-awal Covid-19 muncul.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Mulai Januari 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Berapa Harga Idealnya?
Mulai Januari 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Berapa Harga Idealnya?

Mulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis

Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.

Baca Selengkapnya
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Vaksin Polio Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Vaksin Polio Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar

Vaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya