Pakar: Vaksin Covid-19 Dibutuhkan Ibu Hamil & Menyusui Kurangi Risiko Kematian
Merdeka.com - Pemerintah terus berupaya melakukan percepatan vaksinasi nasional, termasuk menjadikan ibu hamil dan menyusui sebagai salah satu target vaksinasi Covid-19. Tentunya hal tersebut demi menekan risiko penularan dan kematian akibat Covid-19 bagi para ibu hamil.
Pemerintah telah melakukan kajian mendalam hingga akhirnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan beberapa jenis vaksin Covid-19 aman untuk ibu hamil dan menyusui.
Pakar Ginekologi, Budi Wiweko yang merupakan spesialis kebidanan dan kandungan mengatakan, berbagai jenis vaksin sudah lama dan biasa diberikan kepada ibu hamil. Vaksin tersebut tidak berbeda dengan vaksin Covid-19 yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan dan kematian.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
"Pada ibu hamil, terkena Covid-19 bisa menaikkan risiko kematian," tutur Budi dalam webinar yang diselenggarakan Kominfo bersama KPCPEN dan Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI), Kamis (23/9/2021).
Ibu hamil justru sangat membutuhkan vaksin Covid-19, sebab itu tidak perlu ragu lagi untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Tentunya sesuai dengan prosedur dan pengawasan dokter.
Sejauh ini, vaksin Covid-19 dapat diberikan bila usia kehamilan minimal 13 pekan. Meski demikian, ada beberapa kasus ibu hamil disuntik vaksin Covid-19 dan tidak terlihat ada efek samping.
"Silahkan datang ke tempat vaksinasi, tidak perlu pengantar dari spesialis kandungan. Tenaga kesehatan harus mendorong vaksinasi, termasuk untuk ibu hamil," jelas Budi.
Bahkan, kata Budi, ibu hamil yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid masuk dalam kategori beresiko tinggi Covid-19. Bagi yang memiliki riwayat asma pun dapat divaksinasi demi mengurangi resiko akibat terpapar Covid-19.
Lebih lanjut, laporan terbanyak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) menurutnya tidak masuk kategori berbahaya. Sebagian besar adalah soal lengan yang nyeri di lokasi suntikan, ada pula keluhan tidak nyaman setelah disuntik.
"Tidak bisa antre lama, berkumpul panas-panas untuk vaksinasi. Karena itu, perlu tempat khusus seperti di tempat praktik bidan," ujar Budi.
Sekjen PP IBI, Ade Jubaedah menambahkan, bidan berperan penting dalam vaksinasi ibu hamil. Sebab, 82 persen pemeriksaan ibu hamil dan 62 persen persalinan memang dilakukan oleh bidan.
Dia pun mengajak para bidan untuk berperan aktif dalam mendorong ibu hamil mendapat vaksin Covid-19. Terlebih dengan adanya kelonggaran praktik di masa pandemi.
"Bagi yang izinnya habis, tetap bisa melayani (vaksinasi) sampai pandemi dinyatakan usai," terang Ade.
Vaksinolog Dirga Sakti Rambe menyatakan bahwa semua jenis vaksin Covid-19 aman untuk ibu menyusui. Sementara untuk ibu hamil, sementara ini hanya vaksin jenis Pfizer, Moderna, dan Sinovac yang teruji klinis cocok.
Hal lain yang kembali perlu diluruskan bahwa tidak ada orang yang terinfeksi Covid-19 karena menerima vaksin. Yang terjadi selama ini adalah adanya seseorang yang tidak sadar telah terinfeksi, namun kemudian menerima vaksin setelahnya, sehingga saat melakukan pemerikaan hasilnya positif virus Corona.
"Tidak ada vaksin mengandung virus hidup," kata dia.
Meski begitu, Dirga mengakui bahwa tidak ada pula vaksin yang 100 persen kemanjurannya. Hanya saja vaksinasi Covid-19 harus tetap dilakukan demi melindungi diri sendiri dan orang lain.
"Vaksinasi adalah bentuk tanggung jawab sosial kita," Dirga menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menganjurkan ibu menyusui tetap memakai kontrasepsi atau KB.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaAlumnus Oxford University itu mengaku termasuk terlambat mendapatkan vaksin HPV karena baru divaksinasi di usia 20an.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaBKKBN menegaskan prinsip pemberian kontrasepsi untuk mencegah kehamilan pasangan usia subur di bawah 20 tahun
Baca SelengkapnyaVaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca Selengkapnya