Pakde Karwo minta pemerintah beli aset Lapindo
Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo berharap ganti rugi korban Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur segera terealisasi. Sebab, hingga saat ini, pembayaran ganti rugi oleh PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ), selaku juru bayar PT Lapindo Brantas Inc belum dilunasi.
"Karena pembayarannya macet, negara harus bertanggung jawab, yaitu dengan membeli aset Lapindo. Dewan pengarah mempunyai usulan seperti itu," tegas Soekarwo di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (15/1).
Menurut Soekarwo, kabar terbaru, akan ada realisasi pembayaran terhadap korban lumpur Lapindo Rp 250 miliar. "Tapi jumlah tersebut belum pasti, karena masih menunggu perkembangan."
-
Utang apa yang harus segera dilunasi setelah libur lebaran? Meskipun bisa memberikan kenyamanan dalam jangka pendek, utang semacam ini bisa menjadi beban finansial yang berat dalam jangka panjang. Untuk menghindari akumulasi utang yang berlebihan, segeralah melunasi utang yang ada dan jika memungkinkan, menghindari terperangkap dalam siklus utang yang berkelanjutan.
-
Siapa yang menunggak pembayaran? 'Nah, jemaah sulsel itu sudah selesai semua pembayaran ke oknum broker seat, jemaah surabaya yang belum selesaikan. Ini informasi yang saya dapat yah, tapi belum ada kepastian yah,' sebutnya.
-
Kapan utang Kementan ke vendor belum dibayarkan? 'Kalau ada catatan versi saya, sudah saya kirimkan. Per hari ini itu sisanya 1,6 sekian miliar lagi yang belum selesai,' pungkas saksi.
-
Bagaimana cara membayar hutang puasa tahun lalu? Untuk membayar hutang puasa tahun lalu, seseorang perlu menjalankan puasa setiap hari yang tertinggal. Puasa ini dapat dilakukan pada waktu yang dikehendaki, selama tidak bertentangan dengan hari-hari yang dilarang berpuasa dalam Islam, seperti hari raya atau tanggal 10 Dzulhijjah selama ibadah Haji.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini juga berharap, agar pihak Lapindo segera merealisasikan pembayaran tersebut. Sebab, lanjut dia, sebagaimana janjinya, PT Lapindo Brantas akan melakukan pembayaran tuntas hingga Desember 2012. "Namun, saat ini sudah menginjak tahun 2013, dan pembayaran tersebut belum dilunasi."
Sisa ganti rugi yang belum terbayar hingga saat ini, sekitar Rp 500 milyar. Dan angka ini dijanjikan lunas pada akhir Desember lalu.
Karena kemacetan ganti rugi yang dilakukan PT LMJ, selaku juru bayar itu, dewan pengarah mengusulkan agar perusahaan milik Aburizal Bakrie itu menjual asetnya kepada pemerintah.
"Wacana tersebut masih sebatas usulan sebagai skema pembayaran ganti rugi korban luapan lumpur Lapindo, Sidoarjo. Kemarin yang ikut rapat Pak Sekda (Sekdaprov Jatim, Rasiyo) dengan pemerintah pusat. Hasilnya ada usulan dari tim pengarah agar pemerintah segera membeli aset Lapindo tersebut," ungkap Pakde Karwo lagi.
Jika memang usulan tersebut disetujui, masih menurut dia, maka hasil penjualan aset kepada negara itu akan digunakan untuk menutup ganti rugi.
"Aset tersebut adalah sejumlah tanah yang sebelumnya milik warga dan saat ini menjadi lautan lumpur. Total ada sekitar 680 hektar. Ya yang ada di peta terdampak yang ada di tanggul itu," ujar Pakde Karwo yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur tersebut.
Pakde Karwo juga mengaku terus menjalin komunikasi dengan pihak PT MLJ, terkait masalah pembayaran ganti rugi tersebut. "Komunikasi tersebut lancar-lancar saja namun hanya pembayarannya yang macet," tandasnya (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Klaim nilai utang antara Kemendag dengan produsen minyak goreng dan pengusaha ritel berbeda.
Baca SelengkapnyaKemendag berutang kepada Aprindo sebesar Rp 344 miliar. Namun, utang gabungan kepada produsen minyak goreng dan pengusaha ritel berjumlah Rp 800 Miliar.
Baca SelengkapnyaSatgas BLBI baru mengumpulkan aset dan PNBP dari para obligor dan debitur sebesar Rp35,19 triliun.
Baca SelengkapnyaTahun Anggaran 2023 akan ditutup beberapa minggu lagi.
Baca SelengkapnyaTerlebih, smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, saat ini sudah rampung.
Baca SelengkapnyaMasih ada tujuh perusahaan yang belum menerima pembayaran utang rafaksi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menilai seharusnya proses audit oleh BPKP tidak menemui kendala. Mengingat, pengunaan anggaran oleh Bulog maupun Bapanas telah sesuai mekanisme.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah pada Mei 2024 sudah mencapai Rp8.353,02 triliun.
Baca Selengkapnya