Paksa 2 anak kandungnya ngamen, seorang Ibu ditangkap polisi
Merdeka.com - Apa yang dilakukan Istiqomah, warga Kedurus, Surabaya ini tidak patut dicontoh. Sebagai orangtua dia harusnya mendidik anak dengan baik, demi masa depan.
Namun, perempuan 39 tahun tersebut justru mengeksploitasi dengan memaksa dua anaknya yang masih TK, berusia 6 tahun dan SD Kelas 3 dengan umur 9 tahun, untuk mengamen di kawasan Waduk Universitas Surabaya (Unesa) Surabaya, Jalan Babatan Wiyung.
Namun kasus ini dibongkar unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Surabaya, yang mendapatkan laporan dari masyarakat. Dari informasi dan laporan warga tersebut, polisi lakukan penyelidikan, dan menemukan tersangka Istiqomah yang saat itu sedang mengamen bersama dengan kedua anaknya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
"Tersangka ini menargetkan pada kedua anaknya minimal harus mendapatkan Rp 200 ribu. Jika tidak sesuai dengan target, kedua anaknya dipukuli," terang Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga, Selasa (21/6).
Menurut dia, kekerasan terhadap anak kandung itu dilakukan tersangka dengan cara, ketika kedua anaknya selesai pulang sekolah, mulai dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
"Apabila kedua anaknya itu tidak mau mengamen, maka mendapatkan hukumannya dipukuli oleh tersangka," tandas perwira dua melati di pundak tersebut (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uang segitu banyak nyatanya langsung ludes terpakai. Salah satunya dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan, ada dua ibu-ibu yang menjadi target iming-iming dari 'Icha Shakila' tersebut.
Baca SelengkapnyaSementara diketahui balita MFW dan RC sudah dititipkan ke pelaku ADT dan TAS sejak sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaPara korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, keluarga korban dua balita ini berada di Solo dan satu lagi di Papua.
Baca SelengkapnyaIstri Pergi Kerja Cuci dan Gosok Pakaian, Suami Berulang Kali Cabuli Anak Tiri
Baca SelengkapnyaSi ibu kandung telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPelapor dan pelaku terlibat saling menjelek-jelekkan.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan ditemukan lemas di trotoar lantaran takut dipukuli orang tua karena hasil mengemis tak mencapai target.
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca Selengkapnya