Paman sodomi keponakan masih balita hingga tewas di Kediri
Merdeka.com - Sungguh biadab apa yang dilakukan Sentot Yuniarto (30), warga Burengan Kota Kediri, dengan tega menyodomi HA (2,5 tahun) keponakannya sendiri hingga tewas. Pelaku yang kini sudah diamankan diduga mengalami gangguan orientasi seksual hingga tega melakukan kekerasan seksual pada keponakannya sendiri yang masih balita.
Korban sebelum tewas sempat mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara Kediri, Selasa (28/6). Menurut keterangan Heri Kristiono juru bicara keluarga korban menyebutkan kejadian ini bermula dari laporan ayah korban Aditri Wahono (34) yang pada 27 Juni 2016 sekitar pukul 12.30 mencari anaknya sedang bermain di rumah saudarannya Sentot Yuniarto di kelurahan Pakunden Kecamatan Pesantren Kota Kediri.
Saat menemui anaknya, HA sudah dalam keadaan pingsan dan kondisi kening sebelah kirinya bengkak. Karena khawatir terhadap anaknya, akhirnya dibawa pulang ke rumahnya ke Burengan Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, dan sempat dioleskan minyak angin. Karena kondisi korban yang tak kunjung sadar akhirnya dibawa ke RS Bhayangkara Kediri.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
-
Kenapa pelaku perselingkuhan merasa bersalah? Orang yang berselingkuh akan merasa bersalah karena telah berbohong, menyakiti, dan tidak mampu menjaga kepercayaan pasangan.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Aditri membawa sendiri anaknya yang dalam keadaan tak sadarkan diri, sebab istrinya akan menjadi TKW masih di penampungan di Surabaya. Sesampai di rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan pihak dokter menemukan luka di bagian anus. Dari keterangan dokter tersebut,
akhirnya Aditri melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kediri Kota.
Polisi yang mendapatkan laporan akhirnya langsung bergerak. Korban sendiri selama menjalani perawatan di rumah sakit dalam keadan koma dan dipastikan meninggal dunia pada Selasa siang (28/6). Pada malamnya usai Magrib dilakukan autopsi dengan hasil korban mengalami
kekerasan seksual.
Sumber merdeka.com menyebutkan pelaku yang sejak awal dicurigai polisi setelah dilakukan pemeriksaan secara maraton di Unit PPA akhirnya mengakui perbuatan yang ia lakukan, polisi langsung menahan tersangka. Dari pengakuan tersangka, telah dua kali melakukan perbuatan biadad
tersebut kepada korban. Tersangka mengakui perbuatan tersebut ia lakukan karena selama ini kalah dengan istrinya dan takut dengan istrinya, hingga menjadikan keponakannya sendiri sebagai pelampiasan seksual.
Sementara itu, Wali Kota Kediri H. Abdullah Abu Bakar yang mendengar kabar tentang kasus ini, pada Selasa malam (29/6) usai autopsi langsung mendatangi RS Bhayangkara Kediri dan ikut membawa jenazah korban dari rumah sakit hingga ke rumah duka. Bahkan wali kota yang memimpin salat jenazah di rumah duka.
"Kami atas nama Pemerintah Kota Kediri mengutuk keras apa yang dilakukan tersangka. Pemerintah Kota Kediri sendiri saat ini sedang berjuang membentuk satgas anti kekerasan terhadap anak hingga ke tingkat RT. Kami berharap masyarakat segera melaporkan kejadian –kejadian seperti ini. Sebab keterangan dari dokter di rumah sakit kejadian seperti ini bukan kali pertama terjadi," kata Abdullah Abu Bakar di hadapan warga yang berkumpul di rumah duka.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribut hebat terjadi antara mereka dan barulah korban menceritakan kejahatan ayah kandungnya itu.
Baca SelengkapnyaPerbuatan pria berinisial AW (35) di Kecamatan Bangsal, Mojokerto, ini benar-benar melampaui batas. Dia tega memerkosa istri anak tirinya.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaPencabulan ini dilakukan setelah pelaku menonton video porno dan tak kuat menahan nafsu.
Baca SelengkapnyaTersangka mengaku menyesali atas perbuatannya menghabisi nyawa menantunya.
Baca SelengkapnyaPelaku mencabuli korban sejak Agustus 2021 hingga Desember 2022.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pria pembanting balita hingga leher patah di Condet, Kramatjati.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap saat korban menceritakan perilaku bejat ayahnya kepada ibunya.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial PL (20), ditangkap polisi karena menyiram air keras ke temannya sendiri, AA (26), hingga tewas.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku kini ditahan di Rutan Mapolres Buleleng.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaKekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu pertama kali dilaporkan oleh anak korban pada keluarga besar.
Baca Selengkapnya