Pamit cari umpan ternak, kakek di Aceh ditemukan meninggal di kebun warga
Merdeka.com - Mayat pria paruh baya ditemukan tergeletak di area perkebunan kawasan Gampong Jantho Makmur, Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (31/12). Jenazah yang diketahui bernama Anuar Yusuf (60),warga Dusun Ente Gajah, Gampong Lip, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, ditemukan pertama kali oleh warga sekitar pukul 10.00 WIB.
Saifuddin yang menemukan jenazah korban langsung melaporkan kepada keluarga korban. "Saksi yang menemukan mayat itu langsung menelpon saudara korban yaitu Bustamam dan selang beberapa menit keluarga korban datang ke lokasi," kata Kasatreskrim Polres Aceh Besar, AKP Machfud saat dihubungi via telepon genggamnya.
Keluarga korban langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Aceh Besar. Polisi menuju ke lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setelah itu mayat korban dievakuasi ke Rumh Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh.
-
Dimana mayat pria itu ditemukan? Kisah dimulai ketika mayat pria tersebut ditemukan di samping jalur kereta api di Sofia pada tanggal 3 September.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Apa yang terjadi pada mayat pria tersebut? Sebuah penemuan yang sangat langka telah terjadi di Bulgaria, di mana seorang pria ditemukan dalam kondisi yang disebut sebagai 'tahap mumifikasi lengkap' hanya 16 hari setelah terakhir kali terlihat hidup.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Dimana mayat ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
Berdasarkan hasil visum, korban meninggal diperkirakan 8 sampai dengan 12 jam sebelum ditemukan. Di tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan. Hanya terdapat memar di bagian belakang leher dan bahu korban. Selain itu juga ada luka-luka lecet kecil di kedua lengan korban.
"Posisi mayat korban dalam keadaan terlentang saat ditemukan, tidak ada indikasi adanya kekerasan. Selesai visum pukul 15.30 WIB, korban diserahkan kepada keluarga," jelasnya
Machfud menjelaskan, berdasarkan keterangan dari keluarga, korban keluar rumah Sabtu (31/12) sekira pukul 16.00 WIB menggunakan becak motor.
"Korban keluar hendak mencari umpan kambing,” ungkapnya.
Namun hingga Minggu korban belum juga pulang ke rumah dan keluarga korban telah berusaha melacak keberadaan korban. Hingga akhirnya ditemukan sudah meninggal dunia dengan becak motor di sampingnya Minggu pagi. Saat ini korban sudah disemayamkan di kampung asalnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok pria ditemukan tergeletak tidak bernyawa di kolong jembatan Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin laki-laki.
Baca SelengkapnyaJenazah pendamping desa itu ditemukan pemilik kontrakan
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di kebun kemiri, Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaBanyak ditemukan luka pada tubuh mayat yang ditemukan tergeletak itu.
Baca SelengkapnyaKorban diduga terjebak asap pekat saat pembakaran lahan, sehingga kesulitan bernapas dan meninggal dunia di lokasi.
Baca SelengkapnyaKorban tergeletak di jalan menuju perkebunan warga. Korban adalah warga setempat inisial JL (31).
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan tergeletak dalam kebun jagung
Baca SelengkapnyaKepolisian mengidentifikasi mayat tersebut dengan memindai sidik jarinnya menggunakan Mambis (pendeteksi sidik jari).
Baca SelengkapnyaJasad tersebut diketahui warga sekitar setelah tercium bau busuk dari dalam warung tersebut.
Baca SelengkapnyaJenazah diketahui berinisial S, usia 57 tahun asal Tambak Wedi Baru Barat, Surabaya.
Baca Selengkapnya