Pamit mancing, pengantin baru tewas dimakan buaya panjang 6 meter
Merdeka.com - Lagi asyik memancing ikan di sungai, Adi Ismanto (27) diterkam seekor buaya. Pria yang baru menikah itu ditemukan tewas mengenaskan beberapa jam usai kejadian.
Informasi yang dihimpun, kejadian itu terjadi saat korban bersama temannya pergi memancing ikan di sungai dekat desanya di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Sabtu (24/10) sore.
Baru saja tiba di lokasi, korban hendak mencuci tangan di air. Tanpa diduga dia langsung diterkam buaya dan menyeretnya masuk ke dalam sungai.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Apa yang terjadi ketika si kancil bertemu dengan buaya di sungai? Kancil pun berpikir sejenak, lalu ia mendekat ke tepi sungai.'Hai buaya, apakah kau sudah makan siang?' tanya kancil dengan suara yang dikeraskan.
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
Mendapati itu, teman korban pulang ke rumah meminta pertolongan warga. Warga tak bisa apa-apa karena takut menjadi korban berikutnya. Beruntung, ada pawang buaya yang menjamin bisa membawa korban keluar air.
Jasad korban berhasil ditemukan empat jam kemudian setelah pawang buaya melempar beberapa ekor bebek ke sungai.
Saat ditemukan, tubuh korban tak utuh lagi. Kaki dan tangannya sudah hilang, perut hancur, dan terdapat lobang besar di bagian punggung karena dimakan buaya.
Jasad korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Pangkalan Balai Banyuasin. Atas permintaan keluarga, korban dibawa ke rumah orangtuanya di Lorong Masjid, Jalan R Sukamto, Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Minggu (25/10).
Menurut mertua korban H Nahwan (60), menantunya itu baru beberapa bulan menikah dengan anaknya. Karena baru menikah, dia tinggal sementara di rumahnya. Sore harinya, dia pamit untuk ikut memancing dengan temannya.
"Dia ikut mancing di sungai. Tahunya dimakan buaya. Malamnya baru ketemu mayatnya," ungkap Nahwan, Minggu (25/10).
Dikatakannya, buaya yang memangsa korban sangat besar, yakni dengan panjang enam meter. Bahkan, buaya yang memakannya tidak hanya satu melainkan tiga ekor.
"Tadi malam kami lihat buaya itu lagi makan. Kami tak bisa apa-apa. Alhamdulillah dibantu pawang buaya," kata dia.
"Di sana memang banyak buaya, mungkin lapar dan cari mangsa. Ini musibah kami," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaSeorang perempuan pemberani menangkap seekor buaya. Predator tersebut langsung dimasak dan disantapnya.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas di aliran kali Mookervart Cengkareng
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca Selengkapnya