Pancasila Harga Mati, NasDem Tegaskan Khilafah Khianati Ulama
Merdeka.com - Pancasila sudah menjadi harga mati bagi Indonesia. Tidak boleh ada satu pihak pun berani mengubah ideologi bangsa. Apalagi jika khilafah ingin diterapkan. Partai NasDem secara tegas menolak karena mengkhianati para pendiri bangsa.
Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi menegaskan khilafah sudah tidak relevan lagi dibahas di Indonesia. Alasannya negara-negara jasirah Arab saja sudah tidak menerima sistem khilafah.
"Di Arab saja sudah tidak laku sistem khilafah, apalagi di Indonesia. Kita menilai kalau masih ada yang mau menerapkan khilafah di Indonesia, itu sama saja mengkhianati para pendiri bangsa Indonesia, termasuk di dalamnya para ulama besar, KH Agus Salim, KH Wahid Hasyim, dan ulama-ulama lain yang juga pahlawan nasional," ujar Taufiqulhadi kepada wartawan, Selasa (2/4) malam.
-
Kenapa NasDem menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Apa yang ditolak oleh NasDem dan Demokrat? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Apa yang dibantah oleh Hadi Tjahjanto? Dalam momentum tersebut, Mahfud MD sempat memberikan pernyataan bahwa belum ada satu pun sertifikat redistribusi tanah yang terbit selama era Jokowi. Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Kenapa NU dan Muhammadiyah punya pandangan berbeda? Perbedaan orientasi keagamaan NU dan Muhammadiyah bisa dilacak berdasarkan proses polarisasi pemikiran dan pengalaman pendidikan dua tokoh utama pendiri organisasi tersebut, yaitu KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy‟ari. Keduanya merupakan representasi ulama nusantara yang hidup pada abad ke 19 dan ke 20.
-
Mengapa Pancasila penting sebagai ideologi negara? Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang bersatu, merdeka, berdaulat, makmur, baik spiritual maupun material.
-
Bagaimana Nasdem ingin memakmurkan Indonesia? 'Nasdem tidak pernah menggunakan ketidakmampuan masyarakat hanya untuk kepentingan politik. Tetapi yang kami inginkan ialah adanya perubahan di bangsa dan negara yang kita cintai ini. Kami akan melakukan gerakan perubahan untuk memakmurkan negara ini. Menyejahterakan rakyat Indonesia, bukan hanya ucapan atau retorika kita. Tetapi nanti akan kita buktikan di lima tahun kedepan,' kata Surya Paloh.
Menurut Anggota DPR RI Komisi III ini, konsep khilafah tidak perlu diberi ruang di Indonesia. Bahkan, kata dia, tidak ada sistem yang perlu dicari-cari lagi karena NKRI dan Pancasila sudah tidak bisa ditawar.
"Kalau kita sejajarkan di peta, ujung Aceh sampai ujung Papua itu sama dengan dari Yerusalem sampai ke London, mana ada kekhalifahan yang sebesar itu? Ini Indonesia sudah merupakan rahmat dari Allah SWT, kita dulu ada kerajaan-kerajaan di Indonesia, sudah dipersatukan, jadi satu negara yang besar kok malah ada yang mau khilafah, sangat tidak relevan," tegasnya.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di kesempatan berbeda mengingatkan kepada kader dan simpatisan NasDem untuk terus menjaga nilai-nilai Pancasila ciri khas bangsa Indonesia. Menurut Paloh, hanya Pancasila yang bisa menyelamatkan bangsa ini dari perpecahan.
"Selamatlah bangsa kita kalau rakyat masih punya kemampuan dan keinginan tetap mempertahankan prinsip dasar bangsa dan negara pada ideologi Pancasila. Sudah menjadi kewajiban bagi kader NasDem untuk memulai itu dari diri sendiri," tegasnya.
Paloh juga meminta kader NasDem harus mampu memulai dan menjadi panutan dalam hal menjaga toleransi dan kerukunan. Selain itu, dengan konsistensi kader yang tetap menjaga ucapan dengan perbuatan, Paloh meyakini dalam Pemilu Serentak 17 April 2019 mendatang, NasDem mampu masuk dalam posisi partai tiga besar.
Dihubungi terpisah, anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny mengatakan Pancasila mulai diaplikasikan lewat generasi milenial yang mudah terserang paham radikalisme. Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah tepat karena menyasar generasi kekinian.
"Ideologi itu harus dilawan dengan idelogi," tuturnya.
Selain itu yang penting, lanjut dia, bagaimana mengakses Pancasila yang juga harus aplikatif. Contoh yang penting Pemerintahan Jokowi itu mengaktualisasikan sila ketiga dan sila kelima.
"Pembangunan infrastruktur Sumatera, Sulawesi itu kan mempersatukan Indonesia. Harga-harga kan jadi murah, nah itu kan keadilan sosial," tuturnya.
Jadi, lanjutnya, Pancasila itu bukan diomongkan dan slogan tetapi dilakukan. Menurutnya, ada orang yang melakukan Pancasila Sila kesatu, kedua, ketiga, keempat dan kelima.
"Namun, tidak berurutan. Orang itu menjiwai Pancasila dalam berperilaku jujur, integritas, disiplin, kerja keras dan hidup saling menghargai perbedaan," tuturnya.
Mengenai kemunculan intoleransi, kata dia, itu karena Pancasila dilupakan orang. Padahal, harusnya rakyat Indonesia bersyukur karena memiliki Pancasila yang mampu mempererat. Kemudian, mengenai isu khilafah, Romo Benny melihat tak perlu menjadi polemik lagi.
"Yang penting kita sudah komitmen, semua pasangan komitmen baik pasangan Capres 01 atau 02 mengatakan final Pancasila," ucapnya.
Yang penting, lanjutnya, Pancasila antara kata dan perbuatan itu satu, bukan menjadi slogan. Tetapi, Pancasila harus menjadi cara berpikir, bertindak, bernalar yaitu anak-anak bangsa.
"Maka anak-anak bangsa harus disatukan bahwa Pancasila merupakan ideologi bangsa yang final dan tidak perlu lagi dipersoalkan," tegasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaPBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.
Baca SelengkapnyaHaedar menyampaikan, meskipun sudah dibolehkan memakai jilbab bagi anggota Paskibraka, pihaknya menyayangkan keputusan melepas jilbab sebelumnya.
Baca SelengkapnyaGagasan itu dikatakan Surya Paloh perlu dihormati.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaNajih berpesan semua pihak terus berupaya membela Palestina melalui kerangka yang legal.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh berbicara mengenai Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia
Baca SelengkapnyaPerdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaMahfud MD mengatakan, etika yang rapuh sejak era Orde Baru telah melahirkan praktik KKN.
Baca SelengkapnyaGas Yahya meminta calon pemimpin akan berkontestasi tidak menjual embel-embel NU dan agama demi meraih suara.
Baca SelengkapnyaNilai toleransi yang diamanahkan jika dipegang teguh bisa menjaga keutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaHasto menantang mahasiswa untuk menggelar konfrensi Mahasiswa Asia-Afrika.
Baca Selengkapnya