Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pandangan MUI soal New Normal dalam Perspektif Islam

Pandangan MUI soal New Normal dalam Perspektif Islam Jokowi tinjau kesiapan New Normal di MRT. ©TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN/POOL

Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) sampai saat ini masih membahas terkait 'new normal' untuk menjalani pola hidup baru di tengah pandemi Covid-19, dari segi kesehatan dalam perspektif Islam.

Wasekjen MUI Amirsyah Tambunan mengatakan, umat Islam harus hati-hati dalam memahami istilah new normal baik teks maupun konteks. Menurut dia, kehati-hatian itu berdasarkan tradisi literasi Umat Islam mempelajari Alquran yang memiliki beda titik, baris, apalagi beda huruf punya makna yang berbeda.

"Tradisi ini merupakan keniscayaan bagi umat Islam untuk lebih hati-hati dalam membaca kosa kata atau diksi seperti New Normal," kata Amirsyah kepada merdeka.com, Rabu (27/5).

Orang lain juga bertanya?

New Normal Jangan Buat Umat Bingung

Menurutnya, kata new normal, bisa sebaliknya jadi tidak normal, karena fakta empirik masih belum normal. Oleh sebab itu, menuju new normal harus dimulai dari pemahaman yang normal.

"Ketika melihat situasi objektif seperti saat ini belum normal, masih memerlukan tahapan yang harus terukur, sehingga kita tidak terjebak dengan diksi yang justru membuat umat bingung," ujarnya.

Mengutip penjelasan Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Henri P. Kluge, Amirsyah menjelaskan bahwa ada enam syarat negara menerapkan new normal. Pertama harus bedasarkan penurunan transmisi angka pasien Covid-19.

"Jika transmisi belum terkendali, maka new normal belum dapat dilakukan. Kedua, kapasitas sistem kesehatan sudah mampu mengidentifikasi dan melakukan Test, Trace dan Treat," kata Amirsyah.

Ketiga, Amirsyah mengatakan new normal harus tetap melakukan pengaturan yang ketat pada tempat maupun komunitas rentan, seperti lansia dan pemukiman padat. Keempat, pencegahan di tempat kerja dengan menerapkan protokol medis yang ketat.

"Termasuk, kelima risiko imported case sudah dapat dikendalikan oleh semua pemangku kepentingan dan terakhir masyarakat mempunyai kesadaran kolektif untuk ikut berperan dan terlibat terutama melaksanakan protokol medis," kata dia.

New Normal dalam Perspektif Islam

Atas new normal yang ramai menjadi perbincangan, Amirsyah menerangkan new normal dari pandangan Islam yakni, dimulai dari kehidupan normal, tidak bisa jika dari kehidupan yang belum normal seperti saat ini.

"Kehidupan normal dalam Islam terhindar dari situasi darurat. Dalam aqidah fiqih menghindarkan kerusakan atau kerugian diutamakan atas upaya membawakan keuntungan atau kebaikan (dar’ul mafâsid muqoddam ‘alâ jalbil masholih). Untuk itu dalam aspek ajaran Islam menekankan kepada pencegahan melalui konsep bersuci (taharah)," ujar dia.

Selain itu, dia menyebutkan Islam telah mengajarkan konsep bersuci lahir dan batin. Dalam kaitannya, tradisi bersuci lahir batin merupakan awal seseorang menuju kehidupan yang normal (new normal) karena telah baligh dan berakal.

Maka dari itu new normal dalam Islam, kata Amirsyah, yakni memelihara agama, Jiwa, Keturunan, harta, dan akal semua itu sebagai kewajiban menuju kehidupan new normal, dalam pandangan Islam.

"Islam mengatur tata kehidupan manusia normal untuk mendapatkan kebahagiaan baik hidup di dunia maupun akhirat nanti. Sehingga umat muslim akan terdorong untuk selalu melaksanakan tindakan yang normal dan bermanfaat bagi orang lain. Perbuatan yang normal menjadi awal bangkitnya sebuah masyarakat dan bangsa," pungkasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demi Persatuan Bangsa, Jika Berbeda Jangan Dianggap Musuh
Demi Persatuan Bangsa, Jika Berbeda Jangan Dianggap Musuh

Hamid berpesan jangan cepat memvonis atau menjadikan orang atau kelompok lain hal yang tidak baik, apalagi memusuhinya, kemudian membencinya.

Baca Selengkapnya
Belajar Agama Jangan Hanya di Internet, Berpotensi Melenceng
Belajar Agama Jangan Hanya di Internet, Berpotensi Melenceng

Penggunaan istilah hijrah saat ini menjadi cukup tenar, khususnya di kalangan generasi muda atau dikenal dengan istilah hijrah milenial.

Baca Selengkapnya
Memaknai Tahun Baru Hijriah dengan Berhijrah
Memaknai Tahun Baru Hijriah dengan Berhijrah

Tahun baru Hijriah identik dengan perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah menuju Madinah.

Baca Selengkapnya
Budayawan Ngatawi: Pelajari Agama dan Pahami Tradisi Agar Tak Terjebak Radikal
Budayawan Ngatawi: Pelajari Agama dan Pahami Tradisi Agar Tak Terjebak Radikal

Penting membedakan hal yang relevan dan tidak sehingga tidak terjebak dalam paham radikal

Baca Selengkapnya
VIDEO: MUI soal Beda Awal Ramadan dengan Muhammadiyah
VIDEO: MUI soal Beda Awal Ramadan dengan Muhammadiyah

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyinggung soal perbedaan awal Ramadan dengan Muhammadiyah. Masyarakat diingatkan untuk saling menghormati perbedaan.

Baca Selengkapnya
Cara Beriman Kepada Kitab Allah Sebelum Al-Qur'an, Umat Muslim Wajib Tahu
Cara Beriman Kepada Kitab Allah Sebelum Al-Qur'an, Umat Muslim Wajib Tahu

Berikut cara beriman kepada Kitab Allah sebelum Al-Qur'an yang wajib dilakukan umat Muslim.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi

Selain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pesan Damai Menag
VIDEO: Pesan Damai Menag "Perbedaan Awal Ramadan Hal Lumrah"

Menag Yaqut Cholil Qoumas berpesan meski ada perbedaan merupakan satu hal yang lumrah tak perlu dibesar besarkan.

Baca Selengkapnya
Cara Membaca Izhar Syafawi, Begini Huruf Beserta Contohnya yang Bisa Dipelajari
Cara Membaca Izhar Syafawi, Begini Huruf Beserta Contohnya yang Bisa Dipelajari

Belajar tentang tajwid hukumnya ialah fardu kifayah, sedangkan membaca Al-Quran sesuai tajwid hukumnya fardu’ain.

Baca Selengkapnya
Dinamika Hubungan Ulama dan Umara di Indonesia
Dinamika Hubungan Ulama dan Umara di Indonesia

Tantangan zaman ini seringkali datang begitu cepat dan mengancam siapapun yang tidak siap beradaptasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wapres Ma'ruf Amin: Kalau Puasa Ikut Pemerintah, Jangan Ikut Lebaran yang Duluan
VIDEO: Wapres Ma'ruf Amin: Kalau Puasa Ikut Pemerintah, Jangan Ikut Lebaran yang Duluan

Wapres Maruf Amin menegaskan perbedaan sudah menjadi hal yang biasa.

Baca Selengkapnya
Wapres Harap Tahun Baru Islam Momentum Hijrahkan Diri untuk Keadaan Lebih Baik
Wapres Harap Tahun Baru Islam Momentum Hijrahkan Diri untuk Keadaan Lebih Baik

Wapres juga menjelaskan. Hijrah mengandung dua makna, yakni hijrah hissiyah dan hijrah ma'nawiyyah.

Baca Selengkapnya