Pandeglang Masuk Zona Merah Gempa, Pemerintah Buka Opsi Relokasi Warga
Merdeka.com - Pemerintah membuka opsi merelokasi tempat tinggal warga terdampak gempa di Pandeglang, Banten. Opsi itu dilakukan menyusul daerah Pandeglang, termasuk zona merah gempa bumi.
"Pemerintah sedang memikirkan karena daerah ini daerah jalur merah, sekarang sedang dipikirkan apakah sebaiknya dilakukan relokasi karena sering terjadinya gempa dan korban. Menimbulkan korban terus menerus dan menimbulkan suasana ketidaktenangan," kata Wapres Ma'ruf Amin saat meninjau dampak gempa bermagnitudo 6,6 di Desa Cibeulah, Pandeglang, Banten, Kamis (20/1).
Ma'ruf mengatakan, warga tidak keberatan dengan opsi tersebut. Ma'ruf berjanji akan mencari relokasi tempat hunian yang tidak terlalu jauh namun dipastikan lebih aman.
-
Mengapa warga Dusun Tempel tidak mengungsi saat erupsi Merapi? Fakta unik lain dari Dusun Tempel adalah ketika terjadi erupsi Gunung Merapi pada 2010 lalu. Kala itu, banyak dari warga di desa tetangga yang mengungsi. Namun Dusun Tempel warganya justru tetap memilih tetap tinggal di rumah kendati jaraknya amat dekat.
-
Kenapa warga Kampung Stabelan tidak panik saat erupsi Merapi? Terkait dengan ancaman erupsi Merapi, warga setempat mengaku bahwa hal itu sudah biasa. Jadi mereka tidak panik sama sekali.
-
Bagaimana cara warga Bantul mengatasi dampak gempa? Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa masyarakat bersama pemerintah kabupaten setempat mengatasi dampak gempa bumi bermagnitudo 6,0 pada Jumat (30/6) dengan saling bergotong-royong di lokasi terdampak.
-
Kenapa rumah di Bantul harus tahan gempa? Karena potensi bencana yang begitu besar, rumah di Bantul dan juga di Daerah Istimewa Yogyakarta harus tahan gempa.
-
Gimana cara orang menghindari musibah di Rebo Wekasan? Dalam pelaksanaannya, setiap daerah memiliki cara atau tradisi yang berbeda-beda.
-
Kenapa warga Bantul bisa selesaikan masalah gempa sendiri? “Kami sangat mengapresiasi niat baik dari lembaga lembaga di luar Kabupaten Bantul yang beberapa waktu lalu sering menghubungi kami untuk mengirim bantuan, Insya Allah bisa kita selesaikan sendiri,“ katanya.
"Saya tanya andai kata direlokasi yang tak jauh dari sini mereka kayaknya tidak keberatan, seperti di lumajang direlokasi ke tempat yang lebih baik dan aman," ujar Ma'ruf.
Wilayah Banten diketahui memiliki catatan gempa. Hal itu dikarenakan Banten berada tidak jauh dari Selat Sunda, salah satu zona seismic gap yang berpotensi kuat menjadi sumber gempa.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sempat mengurutkan sejumlah kejadian gempa di Banten, seperti pada 4 Mei 1852, lalu 9 Januari 1852 disertai tsunami kecil. Kemudian pada 27 Agustus 1883 yang turut mengakibatkan erupsi Gunung Krakatau. Selanjutnya, 23 Februari 1903, 26 Maret 1928, 22 April 1958 dan 2 Agustus 2019.
Gempa terakhir pada Jumat (14/1) kemarin. BNPB melaporkan sebanyak 3.078 unit rumah rusak di wilayah Banten akibat gempa tersebut. Rinciannya, 395 unit rusak berat, 692 unit rusak sedang dan 1.991 unit rusak ringan. Selain rumah, 51 unit gedung sekolah, 17 unit faskes, 8 unit kantor pemerintahan, 3 unit tempat usaha dan 21 tempat ibadah juga mengalami kerusakan.
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, dampak kerusakan terbanyak terdapat di Kabupaten Pandeglang. Laporan per Selasa (18/1) pukul 22.00 WIB, sebanyak 379 unit rumah rusak berat, 581 unit rumah rusak sedang dan 1.764 unit rumah rusak ringan.
Di samping itu ada 43 gedung sekolah yang rusak, termasuk 16 unit puskesmas, 4 kantor desa, 14 tempat ibadah dan 3 tempat usaha juga terdampak di Pandeglang. Terkait korban di Pandeglang, BNPB menyatakan terdapat 2 orang dilaporkan mengalami luka berat dan 8 lainnya luka ringan.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono/Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan statusnya dari awas level IV menjadi siaga level III.
Baca SelengkapnyaGibran juga berpesan, harus dilakukan perencanaan yang matang melalui survei lapangan dalam menentukan lokasi relokasi yang akan dibangun.
Baca SelengkapnyaJokowi sudah menyimpan data penduduk yang bersedia direlokasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan proses relokasi rumah warga yang rusak akibat banjir lahar hujan di Sumatera Barat (Sumbar) segera dimulai.
Baca SelengkapnyaPemerintah ingin merelokasi warga di Pulau Rempang untuk mewujudkan kawasan Rempang Eco City.
Baca SelengkapnyaProyek Strategis Nasional Rempang Eco City di Kepulauan Riau menjadi sorotan pascabentrokan.
Baca SelengkapnyaKesepakatan itu didapatnya setelah Bahlil bermukim selama dua hari di Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaBNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
Baca SelengkapnyaMeski tinggi risiko, warga di sekitar pantai mengaku tak ingin pindah atau mencari tempat tinggal baru yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaMuhadjir menyebut lokasi tanah longsor tidak layak menjadi tempat tinggal
Baca SelengkapnyaRencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan warga Rempang sudah sepakat untuk direlokasi sebelum peristiwa bentrokan
Baca Selengkapnya