Pandemi Belum Pergi, Perhatikan Hal Ini Agar Mudik Tetap Aman
Merdeka.com - Pemerintah mengizinkan masyarakat mudik ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran Idulfitri 2022. Syaratnya, sudah mendapatkan vaksinasi lengkap dan booster. Tujuannya, perjalanan mudik tetap aman dan terbebas dari paparan Covid-19 saat berkumpul bersama keluarga.
Data Kementerian Perhubungan, 80 juta warga akan melakukan perjalanan mudik Lebaran. Sebanyak 9 juta di antaranya, mudik menggunakan moda transportasi udara.
Kabar ini disambut gembira masyarakat. Sebab dua tahun terakhir, aktivitas mudik tidak bisa dilakukan karena menjaga kasus aktif melonjak.
-
Kenapa orang mudik saat lebaran? Mudik merupakan tradisi pulang kampung yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Hari Lebaran. Biasanya, mereka yang hidup di perkotaan akan kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga.
-
Kenapa orang mudik saat Lebaran? Pantun ini seringkali menyiratkan makna tentang kebersamaan, kerinduan, serta harapan untuk bertemu kembali dengan keluarga tercinta di kampung halaman.
-
Gimana caranya agar mudik aman? Biar selamat sampai tujuan, intip tips mudik aman dan nyaman ala Dirut KAI.
-
Siapa yang akan mudik Lebaran? 123 Juta orang diperkirakan mudik Lebaran.
-
Bagaimana cara pemerintah memastikan libur Natal dan tahun baru 2025 aman? Menko PMK Pratikno menyampaikan bahwa Rapat Koordinasi diadakan untuk memastikan bahwa pergerakan masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025 dapat berlangsung dengan aman, nyaman, dan lancar.
-
Apa yang dilakukan Polri untuk persiapan mudik 2024? Menjelang pelaksanaan Operasi, Polri akan menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan kementerian dan lembaga terkait pada tanggal 25 Maret. 'Dari Polri untuk kesiapan pengelolaan arus lalu lintas kemarin, kami sudah mempersiapkan dengan berbagai kegiatan yang resminya pada tanggal 25 akan diadakan rakor rapat koordinasi lintas sektoral terkait dengan menggelar Operasi Ketupat tahun 2024,' katanya.
Meski pemerintah memberikan lampu hijau, masyarakat tetap harus waspada. Sebab pandemi belum sepenuhnya berakhir. Artinya, bahaya virus masih bisa mengintai di mana saja.
Segera Vaksin Booster
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, mengimbau kepada masyarakat untuk segara vaksin booster dan tetap menjaga protokol kesehatan.
"Segera booster atau lengkapi vaksin ke dua, pakai masker yang benar menutupi hidung dan mulut, hindari kerumunan, tetap cuci tangan atau pakai hand sanitizer," katanya, Kamis (7/4).
"Kalau ada keluhan tidak enak badan segera tes dan segera isolasi," sambungnya.
Terpisah, Epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan kepada masyarakat yang ingin mudik bahwa pandemi ini belum berakhir. Sehingga penting vaksin dengan dosis lengkap dan booster.
"Pastikan ooh saya sudah dibooster, setidaknya (vaksin) dua dosis. Kalau menurut saya kalau baru satu dosis jangan lah, minimal dua dosis," kata Dicky kepada merdeka.com.
Kemudian pastikan juga ketika mudik benar-benar dalam keadaan sehat tidak ada gejala apapun, terutama deman atau batuk pilek. Jika kurang sehat, disarankan tidak pulang kampung.
"Juga pastikan bahwa sebelum pulang kita tidak punya potensi membawa virus," katanya.
Dicky juga mengimbau bagi orangtua yang memiliki anak berusia di bawah 5 tahun terlebih belum vaksinasi Covid-19 lebih baik tidak melakukan perjalanan jauh. Begitu juga, ibu hamil, lansia atau yang memiliki penyakit bawaan mudik dengan kendaraan umum.
"Saya agak tidak terlalu menyarankan anak di bawah 5 tahun dipaksakan ikut. Kecuali kendaraannya pribadi, tapi kalau kendaraan umum agak sulit dan berisiko dan saya tidak menyarankan. Dan sekali lagi saya ingatkan kendaraan pribadi paling aman," ujarnya.
Terakhir tentunya tetap menjaga protokol kesehatan, memakai masker, hindari yang namanya kerumunan. Terlebih saat menggunakan fasilitas umum. Misal ke toilet, cari yang betul-betul sepi atau sirkulasi udaranya baik atau sesingkat mungkin di toilet. Kalau misalnya makan, usahakan mencari tempat sepi, jangan yang in door.
Jika menggunakan kendaraan pribadi, transit di rest area usahakan tidak lebih dari setengah jam. Kalau bisa 15 menit lebih bagus.
"Semakin kecil potensi atau semakin singkat durasinya kita singgah di tempat umum semakin kecil terpapar, terutama jangan gampang sentuh-sentuh di tempat umum gunakan masker semua. Kalau bayar-bayar sebaiknya pake kartu," jelasnya.
Saat tiba di kampung halaman, lebih baik tidak langsung bertemu keluarga terlebih lagi orangtua. Lebih jaga jarak terlebih dahulu, setidaknya satu malam. Bertujuan untuk mengetahui kondisi kita tetap sehat.
"Saat tiba semua tetap pake masker setidaknya dalam 2x24 jam sejak sampai di tujuan. Apalagi ada lansia tetaplah pakai masker dulu mau ngobrol segala macam. Hari ketiga aman semua. Jadi jangan langsung akrab karena kita nggak tau apalagi di perjalanannya," katanya.
Dicky juga meminta pemerintah baik pusat dan daerah harus memberikan fasilitas yang terbaik untuk para pemudik. Dia mencontohkan, jika ada warganya yang mudik belum dapat vaksin dosis kedua dan booster bisa sediakan posko-poskonya. Sehingga pas arus balik lebih aman jauh lebih kecil risikonya terpapar.
"Saya kira penting sekali dalam situasi seperti ini kita betul-betul menyadari situasi masih belum aman sehingga kewaspadaan tetap dibangun," ujarnya.
79,4 Juta Orang Diprediksi Mudik
Ditambahkan pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, berdasarkan survei kedua yang dilakukan Balitbang Perhubungan (2022), Potensi pergerakan nasional pada Lebaran 2022 mengalami peningkatan menjadi 29,4 persen atau 79,4 juta.
Potensi penggunaan moda mobil pribadi 26,8% atau 21,3 juta orang, sepeda motor 18,7% atau 14,9 juta orang, bus 16,3% atau 12,9 juta orang, pesawat terbang 12,1% atau 9,6 juta orang, kereta api 9% atau 7,2 juta orang, kapal laut 1,4% atau 1,1 juta orang, dan kapal penyeberangan 1,2% atau 900 ribu orang.
Total pengguna transportasi jalan 75,3% atau sebanyak 59,8 juta orang akan menggunakan transportasi jalan. Itu sebabnya, perlu antisipasi penggunaan kendaraan pribadi antar pulau yang memanfaatkan penyeberangan atau angkutan laut.
Untuk pemudik menggunakan angkutan darat, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sudah banyak membangun terminal yang cukup luas dengan fasilitas yang cukup lengkap. Saat ini terdapat 127 Terminal Tipe A, yang beroperasi sebanyak 119 Terminal (8 terminal belum beroperasi). Sebanyak 62 terminal sudah memiliki detail engineering desain (DED) dan sudah terbangun 26 terminal. Masih ada lagi sejumlah terminal tipe A yang dikelola Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
"Mudik berangkat dari terminal akan memudahkan pengawasan dan pengaturan. Apalagi mudik Lebaran tahun ini ada persyaratan sudah vaksin ketiga (booster). Pengawasan akan lebih mudah dilakukan di ruang tertutup seperti terminal ketimbang di ruang terbuka." katanya.
Tidak kalah penting dari berbagai fasilitas itu adalah kerja sama masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan. Sehingga mudik Lebaran tahun ini aman, nyaman, dan kesehatan diperhatikan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPuan meminta pelayanan kesehatan selalu ada di rest area dan semua layanan transportasi lainnya.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaMudik adalah tradisi yang sangat erat kaitannya dengan perayaan Lebaran di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, masyarakat mulai melakukan perjalanan mudik Lebaran Idulfitri 2024.
Baca SelengkapnyaApabila masyarakat tetap ingin mudik menggunakan sepeda motor, polisi meminta persiapan khusus demi keselamatan.
Baca SelengkapnyaHal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaPantun ini seringkali menyiratkan makna tentang kebersamaan, kerinduan, serta harapan untuk bertemu kembali dengan keluarga tercinta
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaLiburan akhir tahun seperti sekarang seharusnya menjadi waktu menyenangkan bagi anak. Namun anak rentan sakit saat menjalani liburan.
Baca Selengkapnya