Pandemi Covid-19, Dikti Putuskan Perkuliahan Satu Semester ke Depan Lewat Daring
Merdeka.com - Pelaksana Tugas Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Nizam mengumumkan perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan pembelajaran secara daring pada masa pandemi Corona. Penyelenggaraan pembelajaran daring dilangsungkan selama semester ganjil 2020/2021 mendatang, atau hingga Januari 2021.
"Untuk memastikan di semester depan yang sudah dua bulan lagi ini bisa diselenggarakan dengan baik, maka kita keluarkan kebijakan ya pembelajaran daring kalau yang teoritis. Terutama kan teori bisa dengan daring," ucap Nizam kepada media, Rabu (24/6).
Nizam menyebut, hal itu dilakukan guna pembelajaran bisa kembali berjalan di tengah pandemi namun tak mengesampingkan keselamatan. Opsinya yaitu tetap melanjutkan pembelajaran daring yang menurut Nizam cenderung aman.
-
Bagaimana caranya belajar bisa bermanfaat? Ambillah pelajaran di masa lalu, jadikanlah motivasi untuk masa yang akan datang
-
Apa manfaat belajar dengan suasana yang menyenangkan? Ruang yang dirancang dengan baik dapat membuat anak merasa senang dan nyaman, seperti dengan menambahkan bantal atau karpet lembut sebagai tempat duduk.
-
Kenapa siswa Binus belajar online? 'Enggak ada (Drop out), kita tadi nanya belajarnya daring semuanya karena lagi ada proses hukum. Tapi tetap hak pendidikan dapat.' Menurut Tri, kebijakan belajar daring hanya diterapkan Binus School terhadap siswa-siswa yang berkaitan dengan perundungan di warung ibu gaul.
-
Mengapa belajar terus-menerus bermanfaat? Belajar terus-menerus sepanjang hayat memiliki berbagai dampak positif yang tidak bisa dikesampingkan pada kesehatan otak.
-
Bagaimana agar motivasi belajar terus terjaga? Ambillah pelajaran dimasa lalu, jadikanlah motivasi untuk masa yang akan datang.
-
Kenapa belajar online perlu jeda? “Soal ideal ini perlu adanya riset yang lebih mendalam ya. Tetapi begini, belajar online itu kan berhadapan dengan layar kan ya, itu harus misalnya sekitar 15 menit sekali berhenti. Jadi jangan sampai anak-anak ini terlalu terekspose terhadap layar ya. Itu tidak baik,“
"Kalau tiga bulan kemarin (pembelajaran) dengan daring bisa meskipun dengan kelemahan, untuk kedepannya ini kita bisa melakukan dengan daring dengan memperbaiki apa-apa yang kurang kemudian kita sempurnakan," ungkap Nizam.
Dia menyebut saat ini pihaknya tengah memberikan pelatihan kepada seluruh dosen, baik itu dosen akademis maupun vokasional selama sebulan lebih. Atau dari 18 Juni hingga nanti akhir Juli 2020.
"Itu terbuka bagi seluruh dosen tidak berbayar. Dengan tips-tips dari pakarnya, dari praktisi mengenai penggunaan teknologi untuk pembelajaran daring. Tentang pedagoginya, tentang perencanaan pembelajarannya, manajemen sistemnya, dan tentu juga kita tekankan hemat pulsa," ucap Nizam.
Protokol Kesehatan Pembelajaran Luring
Sementara itu, Nizam mengakui memang ada beberapa mahasiswa yang tak bisa melakukan pembelajaran daring dan mesti tatap muka, misalnya seperti saat mengerjakan tugas akhir atau mahasiswa yang praktikum. Namun begitu, jika bisa daring, Nizam menekankan agar dilakukan pembelajaran daring terlebih dahulu.
"Tapi tentu semuanya tidak bisa kita alihkan ke dalam teknologi, oleh karena itu tentu kita siapkan protokolnya. Panduan kita siapkan dan kemarin kita exercise kepada para ahli kesehatan untuk nanti dalam waktu dekat akan kita rilis, untuk bagaimana membuka laboratorium, studio, bengkel, workshop, dan sebagainya supaya pembelajaran dan kompetensi bisa kita pastikan dengan aman," tandas dia.
70 Persen Puas Saat Pembelajaran Daring
Nizam mengatakan, dari evaluasi pihaknya sebanyak 70 persen lebih mahasiswa maupun dosen yang melakukan pembelajaran daring selama tiga bulan lalu mengaku puas.
"Dari evaluasi yang kita lakukan sebanyak 70 persen lebih itu mengatakan cukup baik sampai sangat baik," ujar Nizam.
Sementara 30 persen mengaku masih ada kekurangan dalam pembelajaran daring tersebut. Mereka, kata Nizam mengaku masih ada kendala. Kendala yang paling banyak dikeluhkan adalah jaringan.
"Jaringan itu keterjangkauan jaringan, kemudian stabilitas jaringan kadang-kadang suara ilang lagi di tengah-tengah kuliah, terputus. Tapi itu kejadiannya tidak tiap hari ya, artinya angkanya sekitar 20 persen mengeluhkan jaringan," beber Nizam.
Selain itu, lanjut Nizam pemanfaatan teknologi di beberapa perguruan tinggi juga masih belum optimal. Hal ini karena memang ada sebagian dosen yang belum siap untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.
"Di samping juga tambahan beban biaya ya karna (beban) pulsanya bertambah ya dipakai untuk pembelajaran," ucap Nizam.
Semester Depan Akan Lebih Baik
Nizam mengaku bahwa semester depan harusnya pembelajaran daring di perguruan tinggi bisa lebih baik. Karena dibandingkan kemarin, saat awal pandemi Covid-19, baik dosen maupun mahasiswa tanpa persiapan melakukan pembelajaran daring. Sementara semester depan para dosen diberikan persiapan dan pelatihan pembelajaran jarak jauh tersebut.
"Di semester depan kita persiapkan lebih baik, kalau kemarin itu hampir tanpa persiapan ya," ucapnya.
"Sehingga di semester depan kita persiapkan secara lebih baik, ada pelatihan-pelatihan pembelajaran yang efisien dengan pulsa yang lebih hemat," sambungnya.
Dikatakan Nizam, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) agar mendukung pembelajaran jarak jauh bagi para mahasiswa. Hal ini dengan cara meminta Kominfo untuk mengamankan jaringan di daerah-daerah 3T atau terdepan, terluar, dan tertinggal.
"Karena mahasiswa kan saat ini sudah berada di kampung halamannya masing-masing, ada di desa, ada di desa-desa yang mungkin belum terjangkau internet dengan baik. Serta stabilitas jaringan juga akan ditingkatkan," ucapnya.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak awal masuk ke kelas, perhatian teman sekelasnya sudah tertuju pada seorang mahasiwa yang masuk dengan jaket praktikum putih dan plester demam di dahinya.
Baca SelengkapnyaProses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.
Baca SelengkapnyaGuru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca SelengkapnyaEdutech perlu mendapatkan perhatian khusus guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut momen saat pengantin pria tetap ikut kelas online meski di pelaminan.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaMendikdasmen Abdul Mu'ti menyiapkan dua strategi guna menekan angka anak putus sekolah yang beberapa tahun ke belakang mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek mengungkapkan, Perguruan tinggi mempunyai kewenangan untuk menentukan bentuk tugas akhir.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) sejak 30 April 2024 terkait larangan tersebut.
Baca SelengkapnyaMahasiswa S1 dan Sarjana Terapan bisa lulus tanpa harus mengerjakan skripsi.
Baca SelengkapnyaPria ini ikut kuliah di tengah-tengah acara pernikahannya.
Baca SelengkapnyaSejumlah sekolah di Kabupaten Demak menerapkan pembelajaran secara daring atau online.
Baca Selengkapnya