Pandemi Covid-19, Keraton Yogyakarta Tiadakan Mubeng Beteng di Malam 1 Sura
Merdeka.com - Keraton Yogyakarta meniadakan acara tradisi Hajad Kawula Dalem Lampah Budaya Mubeng Beteng. Acara tradisi Mubeng Beteng ini digelar setiap malam pergantian Tahun Baru Hijriah atau bertepatan dengan malam 1 Sura.
Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta Hadiningrat, GKR Condrokirono mengatakan, ditiadakannya Mubeng Beteng sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19.
"Karena situasi yang tidak memungkinkan dan mengikuti peraturan pemerintah, maka untuk tahun ini mubeng beteng ditiadakan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/8).
-
Bagaimana ritual Mubeng Benteng di Yogyakarta dilakukan? Para peserta mengelilingi kompleks Keraton Yogyakarta tanpa bicara atau bersuara, makan, dan minum.
-
Kapan tradisi Mubeng Benteng di Yogyakarta dilakukan? Di Yogyakarta, tradisi Mubeng Benteng dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam.
-
Dimana Segarayasa di Keraton Kotagede? Memasuki era Mataram Islam, tradisi Segarayasa dimulai lagi dan diterapkan di Keraton Kotagede.
-
Siapa yang membangun Keraton Yogyakarta? Kemudian pada bulan April 1755, Sultan HB I membangun Kraton Yogyakarta.
-
Menong Purwakarta adalah apa? Bentuknya yang unik dan penuh filosofis, membuat hasil kreasi lokal tersebut banyak diminati di pasaran. Yuk kenalan lebih dekat dengan sosok Menong, suvenir berwujud boneka perempuan khas Puwakarta.
-
Kenapa mubeng beteng dilakukan? Tujuannya sebagai perenungan. Apa saja yang sudah kita lakukan. Sembari memanjatkan syukur serta doa agar ke depan bisa lebih baik lagi,“ kata panitia mubeng beteng, KRT Wijoyo Pamungkas, pada 25 Oktober 2014.
Tradisi Mubeng Beteng dilakukan dengan cara tapa bisu. Bagi peserta Mubeng Beteng tidak diperkenankan untuk berbicara selama mengikuti prosesi tersebut.
Acara Mubeng Beteng ini biasanya diikuti oleh para Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dan ribuan masyarakat yang turut serta. Acara Mubeng Beteng ini digelar saat tengah malam.
Dalam iringan Mubeng Benteng di barisan depan adalah para Abdi Dalem. Para Abdi Dalem ini memakai pakaian Jawa Peranakan dan membawa bendera merah putih dan sejumlah pusaka milik Keraton Yogyakarta. Saat berjalan Mubeng Beteng, para Abdi Dalem ini tak memakai alas kaki sama sekali.
Mubeng Beteng biasanya dimulai usai lonceng Kyai Brajanala yang ada di regol Keben dibunyikan sebanyak 12 kali. Iringan peserta Mubeng Benteng ini bisa mencapai panjang kurang lebih 1 kilometer.
Adapun rute perjalanan adalah berangkat dari Keben Keraton Yogyakarta menuju ke Jalan Rotowijayan, Jalan Kauman, Agus Salim, Wahid Hasyim, Suryowijayan.
Setelahnya melintasi pojok Benteng Kulon, MT Haryono, Mayjen Sutoyo, pojok Benteng Wetan, Brigjen Katamso, Ibu Ruswo, Alun-alun Utara dan kembali ke Keben. Total jarak yang ditempuh kurang lebih 5 kilometer. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak makna filosofis yang terkandung dalam tradisi ini
Baca SelengkapnyaMubeng Beteng biasanya dilakukan oleh abdi dalem maupun masyarakat Yogyakarta dengan berjalan kaki tanpa alas dan tidak boleh berbicara.
Baca SelengkapnyaPerayaan malam tahun baru bertentangan dengan syariat Islam dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaTanggal 1 Suro diperingati setelah magrib pada hari sebelum tanggal 1, dan biasanya disebut malam satu suro.
Baca SelengkapnyaKeraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta menggelar rangkaian hajad dalem Sekaten.
Baca SelengkapnyaMengawali acara besar Grebeg Mulud, Keraton Yogyakarta melakukan tradisi menyebar udhik-udhik. Animo masyarakat untuk mengikuti prosesi ini cukup besar.
Baca SelengkapnyaPenilaian terhadap kesan warteg kotor dan kumuh sudah dianggap ketinggalan zaman.
Baca SelengkapnyaKegiatan SOTR kerap disertai dengan iring-iringan kendaraan bermotor pada malam hari jelang subuh
Baca SelengkapnyaDishub mengimbau warga untuk tetap menjaga keselamatan berkendara dan mematuhi rambu lalu lintas yang ada.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi 2024 kepada seluruh umat Hindu yang merayakan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Tangsel telah mengatur operasional tempat usaha pariwisata dan penyedia jasa makanan yang diberlakukan selama periode Ramadan.
Baca SelengkapnyaPenutupan akses wisata Gunung Bromo dari wilayah Kabupaten Probolinggo dilakukan dari pintu masuk Cemorolawang.
Baca Selengkapnya