Pangdam Cenderawasih: 5 Senpi Milik 2 Anggota KST Berasal dari Papua Nugini
Merdeka.com - Personel Koramil 1715-05/Batom bersama warga yang tergabung dalam Linmas Distrik Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menangkap dua anggota Kelompok Separati Teroris (KST) Ngalum Kupel pimpinan Lamek Tablo. Saat itu, sebanyak lima pucuk senjata dan barang bukti lainnya juga diamankan petugas.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono mengatakan, senjata api yang disita dari dua anggota KSB itu dipastikan berasal atau buatan luar negeri.
"Kelima senjata yang diamankan tersebut sudah dipastikan senjata api buatan luar negeri, bukan milik TNI-Polri. Senjata tersebut berasal dari Bougenville, Papua Nugini (PNG) berdasarkan pengakuan sementara kedua anggota KST yang ditangkap," kata Ignatius kepada wartawan, Kamis (9/9).
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Mengapa tahanan PKI di Madiun kebal peluru? Benar saja, saat celana lurah itu dibuka. Dia langsung lemas, lantas meninggal. Kasus Kebal Peluru ini Bukan Satu-Satunya Dalam Pemberontakan Madiun
-
Mengapa tokoh PKI tersebut tidak merasakan sakit saat ditembak? Namun beberapa kali ditembak, dia sama sekali tidak merasa kesakitan. Lurah tersebut ternyata memiliki jimat di celana
-
Apa yang terjadi pada tokoh PKI yang kebal peluru? Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Apa yang membuat tahanan PKI kebal peluru? 'Dor..Dor..' senapan menyalak. Namun Sang Lurah tak roboh ke tanah. Rupanya dia kebal peluru.' Pemandangan itu Sangat Menyeramkan Darah yang mengalir dari tubuh lurah tersebut dengan tenang dia 'hirup' kembali. Kadet Suhardiman yang berada di tempat itu mengingat tak ada tanda-tanda orang tersebut merasa kesakitan terkena tembakan.
-
Dimana kejadian tokoh PKI kebal peluru itu terjadi? Komandan Batalyon Kala Hitam Mayor Kemal Idris dan seorang perwira peninjau dari Australia melihat langsung ada tokoh PKI tak mempan ditembak.
Jenderal bintang dua ini menegaskan, untuk dapat mengamankan dua anggota KST dan lima pucuk senjata api tersebut tanpa mengeluarkan tembakan.
Sehingga, hal itulah yang dianggap merupakan suatu prestasi yang luar biasa. Apalagi, tidak adanya korban dalam mengamankan lima pucuk senjata api.
"Keempat Babinsa ini membuat prestasi yang luar biasa. Tanpa mengeluarkan tembakan dan tidak ada korban, mereka mendapat lima senjata api (senpi). Hal ini juga mendapat apresiasi yang luar biasa dari bapak Kasad," tegasnya.
Selain itu, ia menjelaskan, penangkapan terhadap dua anggota KST itu sendiri berdasarkan adanya informasi dari masyarakat kepada anggotanya.
Apa yang dilaporkan oleh masyarakat itu juga disebutnya hasil dari komunikasi sosial dan pembinaan terhadap masyarakat oleh pihaknya yang dilakukan sesuai dengan tepat sasaran.
"Keempat prajurit Koramil 1715-05/Batom telah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Komunikasi Sosial dan Pembinaan Teritorial yang dilakukan tepat sasaran. Hal ini terbukti dengan adanya laporan masyarakat kepada anggota TNI tentang adanya hal yang mencurigakan," jelasnya.
Kronologi Penangkapan
Saat itu, masyarakat Kampung Abukerom yang melihat dua orang tidak dikenal (OTK) menggunakan perahu jenis Johnson dari arah PNG menuju ke Mongham (daerah basis KST), yang mengalami kerusakan di kampung Muara. Hal tersebut kemudian dilaporkan kepada Koramil 1715-05/Batom.
"Dengan menggunakan speedboat, sebanyak 4 orang anggota Koramil beserta beberapa orang masyarakat menuju ke Kampung Muara kemudian melakukan pengepungan di pertengahan sungai Oksip – Mongham dan berhasil menangkap dua orang anggota KST inisial YU (36) dan KU(42)," ungkapnya.
"Kedua tersangka kemudian diamankan di Makoramil Batom untuk dilaksanakan pemeriksaan lanjutan dan didapati beberapa barang bukti," tutupnya.
Barang bukti yang diamankan di antaranya 2 pucuk senjata M16 yang salah satunya dilengkapi dengan GLM, 2 pucuk senjata shotgun (1 rakitan), 1 pucuk senjata laras panjang jenis Ultimax, Munisi 5,56mm 35 butir, Munisi GLM 2 butir, 2 buah Handphone, 6 buah senjata tajam, 1 buah Solar cell, 5 buah Flasdisk, 1 buah Bendera OPM dan barang bukti lainnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prajurit TNI berhasil lumpuhkan 5 anggota KSTP hingga tewas. Sulitnya medan tempur di hutan dan pegunungan tak mempan bagi para anggota Satgas Yonif 7 Marinir.
Baca SelengkapnyaKini saatnya semua masyarakat Papua untuk fokus pada kerja keras, kerja bersama untuk mengisi kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI-Polri melumpuhkan lima anggota KKB di Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaSelain menembak mati empat anggota KKB, petugas juga mengamankan dua pucuk senjata api laras panjang.
Baca SelengkapnyaPatridge menilai, personel TNI-Polri dalam Satgas Damai Cartenz ini layak menerimanya.
Baca SelengkapnyaBerikut momen haru kepulangan 400 personil Pamtas RI-PNG disambut keluarga.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.
Baca SelengkapnyaOPM Tembaki Prajurit TNI saat Patroli di Bibida Papua
Baca SelengkapnyaKontak tembak TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi di pos tower Tigamajigi, Sugapa, Intan Jaya
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dari Tim Nanggala berhasil melumpuhkan KKB di wilayah Serambakon Pegunungan Bintang (Pegubin), Papua Pegunungan, Sabtu (30/9) pukul 06.00 Wit
Baca SelengkapnyaSenjata FN tersebut diduga milik pilot heli yang hilang kontak di Pegunungan Bintang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaKelima orang yang ditembak mati disinyalir sebagai pentolan KKB pimpinan Ananias Ati Mimin. Ananias sebelumnya tewas pada Sabtu (29/9) dini hari.
Baca Selengkapnya