Pangdam Cenderawasih janji tindak tegas jika prajutinya salah
Merdeka.com - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit dan Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano menggelar pertemuan dengan seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat terkait bentrokan yang terjadi di Jalan Raya Abepura-Padang Bulan, Papua, kemarin. Pangdam meminta tokoh agama dan tokoh masyarakat memberikan kesejukan kepada warga dengan memberikan informasi yang benar sehingga tidak menyebabkan situasi keamanan terganggu.
Pangdam juga berjanji menindak tegas prajuritnya jika ada ada yang melakukan pembakaran Kitab Suci, meski itu sifatnya tidak disengaja.
"Penanganan kasus tersebut secara transparan dan tidak ditutupi serta personel akan diproses," kata Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Supit seperti dilansir Antara, Jumat (26/5).
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Apa yang Mahfud MD pesan kepada Pangdam dan Kepala Daerah? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Kenapa Pangkoopsudnas ingatkan netralitas TNI? Hal yang harus menjadi perhatian meliputi keimanan dan ketakwaan, peningkatan kualitas SDM, kepedulian lingkungan dan alutsista, ketahanan keluarga, lambangja, dan netralitas prajurit dalam Pemilu.
-
Siapa yang menyampaikan amanat? Pada kesempatan pagi hari ini, izinkan saya untuk memberikan amanat pembina upacara dengan mengambil tema motivasi belajar bagi para siswa siswi di sekolah.
-
Bagaimana TNI-Polri menyampaikan pesan di Pemalang? Dengan dipandu seorang tokoh warga, mereka berpatroli berbekal toa untuk memberikan woro-woro pada warga.
-
Apa pesan penting yang disampaikan dalam tradisi wawacan Pangandaran? Di daerah asalnya, wawacan biasanya bertema alam dan lingkungan, serta dibacakan kepada generasi muda agar mereka bisa menjaga kelestariannya.
Sementara itu Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli menegaskan tidak ada pembakaran kitab suci yang dilakukan anggota TNI. Namun untuk memastikan semuanya akan dilakukan penyidikan lebih lanjut bersama POM XVII Cenderawasih.
Dia menuturkan, aparat keamanan terpaksa melakukan upaya pembubaran paksa karena massa aksi melakukan pemblokiran jalan dengan membakar ban.
"Massa sudah anarkis hingga mengakibatkan aparat keamanan terpaksa melakukan upaya paksa membuka blokade atau pemalangan yang dilakukan mengingat dampaknya secara umum," kata Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar.
Untuk diketahui sebelumnya, sekitar pukul 12.15 WIT, massa mengepung markas korem 172/PWY dan di depan kediaman Kasrem 172/PWY, di Jalan Raya Abepura-Padang Bulan, Papua. Warga emosi setelah terpengaruh kabar yang menyebut adanya pembakaran kitab suci yang dilakukan anggota TNI.
Sekitar pukul Pkl 14.00 WIT, rombongan Kasdam XVII Cendrawasih, Dandim 1701 Jayapura, dan Kapolresta Jayapura tiba di lokasi dan berupaya negosiasi dengan massa. Namun situasi tak terkendali dan sempat terjadi kekisruhan.
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan duduk persoalannya. Dia mengatakan, tidak benar ada kejadian pembakaran kitab suci. Boy menegaskan bahwa itu hanya isu tak bertanggungjawab.
"Itu tidak benar, itu diisukan saja. Jadi begini, ada tumpukan kertas di bak sampah kemudian dibakar. Nah diisukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab kalau itu tumpukan bukunya alkitab," ujar Boy kepada merdeka.com, Kamis (25/5).
Tim Polda Papua langsung menyambangi lokasi dan berdialog dengan massa. Tidak hanya itu, polisi dan TNI juga menyelidiki tumpukan kertas yang membuat warga menjadi emosi.
"Sekarang, tim Polda Papua dan Koramil di sini lagi menyelidiki tumpukan kertas itu. Jadi tidak benar itu dibakar langsung," tegasnya.
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini juga membantah jatuhnya korban jiwa akibat bentrokan massa dengan polisi. Dia memastikan tidak ada korban tewas dalam peristiwa tersebut.
"Tolong dibantu ya mas diluruskan kabar itu, biar engga meluas," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pangdam mengatakan kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi di tengah upaya menyelesaikan konflik di Papua.
Baca Selengkapnya. Panglima memerintahkan 'memiting' masyarakat yang melakukan demonstrasi.
Baca SelengkapnyaBerikut pesan bijak dari Pangdam TNI berdarah Kopassus yang membuat hati bergetar.
Baca SelengkapnyaCalon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berjanji seluruh prajurit TNI tidak akan bertindak arogansi.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud Md mengungkapkan warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau sudah sepakat untuk direlokasi sebelum peristiwa bentrokan terjadi.
Baca SelengkapnyaMabes TNI memberikan klarifikasi instruksi Panglima TNI Laksamana Yudo.
Baca SelengkapnyaKarena kalimat itu, diakui Yudo, berujung kesalahan tafsir di masyarakat
Baca SelengkapnyaKepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan, prajurit TNI dilarang untuk berpolitik.
Baca SelengkapnyaTerselip pesan agar para perwira TNI tetap teguh di berbagai situasi dan kondisi.
Baca SelengkapnyaDanrem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono menyambangi para prajurit TNI di Kodim 1712/Sarmi,. Dia memberikan pesan mengenai hal yang harus dihindari prajurit TNI.
Baca Selengkapnya“Saya minta maaf kepada seluruh rakyat Papua," kata Pangdam Cendrawasih
Baca SelengkapnyaMuncul Spanduk Dandim Sukoharjo Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata Pangdam Diponegoro
Baca Selengkapnya