Pangdam sebut mau damai, warga Batalyon Siliwangi bawa parang
Merdeka.com - Panglima Kodam Jaya Mayjen Agus Sutomo membantah telah ingkar janji kepada warga Kompleks Batalyon Siliwangi di Cililitan, Jakarta Timur. Menurut dia, pihak TNI AD sudah mendatangi warga dengan membawa sembako usai kebakaran beberapa waktu lalu. Namun warga menolak dibantu.
"Kebakaran itu usai saya dilantik seminggu, saya datang ke warga bawa sembako mengucapkan belasungkawa. Saya undang warga ke kodam tapi mereka menolak malah warga bilang, saya tidak butuh bantuan Pangdam karena bisa mandiri," kata Agus usai Rapim TNI AD 2015 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (8/1).
Usai kebakaran tersebut, pihak Kodam Jaya sudah mendatangi Kompleks Batalyon Siliwangi. Namun warga malah menutup akses jalan perumahan tersebut bahkan mencopot garis polisi yang sudah dipasang.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
"Karena awalnya saya baik-baik dan cari solusi tapi mereka tidak datang. Ketika usai kebakaran lalu saya datang kesana dengan prajurit tapi jalan ditutup, police line dicopot dan pintu buka oleh warga dengan bawa parang," ujarnya.
Dia menambahkan lahan perumahan tersebut milik pemerintah yang diserahkan kepada TNI AD untuk dihuni oleh prajurit aktif dan pensiunan.
"Intinya tempat itu untuk prajurit yang masih aktif punya negara Kemenhan dan TNI AD."
Sebelumnya warga Kompleks Batalyon Siliwangi di Cililitan, Jakarta Timur, menolak digusur aparat Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta. Mereka pun ngotot untuk mempertahankan rumahnya dari serbuan aparat dengan berbagai cara.
"Namanya warga mau mempertahankan rumahnya. Lalu terjadi lah aksi dorong-dorong," kata warga Kompleks Batalyon Siliwangi, Aneta (53) di lokasi, Kamis (8/1).
Aneta beralasan, dia dan keluarganya tetap bertahan karena berpegang dengan janji yang diungkapkan Pangdam Jaya usai kebakaran yang menimpa kompleks tersebut. Ketika itu, Pangdam mempersilakan warga untuk tetap tinggal dan membangun kembali rumahnya.
Dia menyebut Pangdam telah ingkar janji. "Kita sudah korban kebakaran berbulan-bulan, lalu kita bangun biar tidur enak tapi ternyata kena pembongkaran juga. Padahal, Pangdam pernah bilang, warga bangun aja lagi. Tenang," keluh dia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses pemulangan dikawal hingga perbatasan dan petugas juga masih disiagakan di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masalah bentrokan antara prajurit TNI AL dengan Brimob Polri di Pelabuhan Sorong sudah selesai.
Baca SelengkapnyaSaat massa 02 hendak masuk ke area Patung Kuda yang berada Jalan Medan Merdeka Barat, terjadi pelemparan dari arah pendukung 01
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake Bayu Setiono, menuturkan peristiwa bermula dari gesekan di Batikan Pabelan
Baca SelengkapnyaDikutip melalui akun instagram @jktinfo, terekam sejumlah masyarakat yang dari kedua sisi jalan saling menyerang dengan batu dan petasan
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono menjelaskan bahwa penggunaan gas air mata hanya dilakukan untuk membubarkan massa yang memblokade jalan.
Baca Selengkapnya"Komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik,"
Baca SelengkapnyaBentrok antar TNI-Brimob menyebabkan sejumlah fasilitas rusak
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan gas air mata hanya ditembakkan ke jalan tidak ke arah permukiman warga.
Baca SelengkapnyaPolri dan TNI menegaskan persoalan bentrok telah selesai
Baca Selengkapnya