Pangkopkamtib dan Soeharto bertanggung jawab atas Petrus
Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai ada pelanggaran HAM berat dalam peristiwa penembak misterius (Petrus) tahun 1982-1985. Komnas HAM pun meyakini jika Petrus adalah aparat keamanan Dari TNI dan Polri yang bekerja di bawah Komando Pemulihan dan Ketertiban (Kopkamtib) atas perintah Presiden Soeharto.
"Pelaku bertindak dalam konteks melaksanakan perintah jabatan di bawah koordinasi Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban Republik Indonesia di bawah komando dan pengendalian Presiden Republik Indonesia," Ketua Penyelidik dari Komnas HAM Yosep Adi Prasetyo, di kantornya, Jl Latuharhari, Jakarta Selatan, Selasa (22/4).
Menurutnya, klasifikasi korban Petrus adalah mereka yang dianggap sebagai pelaku kejahatan (preman, gali, buronan, bromocorah), residivis atau mantan narapidana, orang yang diadukan sebagai penjahat, dan orang yang menjadi korban karena 'salah target'.
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
"Sasaran atau target penembakan misterius ini telah dipilih secara khusus, bahkan sudah ada daftar yang dibuat sebagai daftar Target Operasi (TO).
Yosep pun menambahkan kalau lokasi korban tak hanya terdapat di satu lokasi wilayah saja, namun terjadi di berbagai hampir wilayah Jawa dan Sumatera.
"Sebaran yang dapat diidentifikasikan adalah, Jakarta, Yogjakarta dan Bantul, Semarang, Medan, Palembang, Magelang, Solo, Cilacap, Malang dan Mojokerto.
Komnas Ham pun menyimpulkan jika lembaga tersebut menemukan cukup bukti bahwa patut diduga telah terjadi kejahatan terhadap kemanusiaan dalam peristiwa penembakan misterius periode 1982-1985.
"Terpenuhinya unsur umum yaitu terbukti adanya serangan yang dilakukan sekelompok orang yang merupakan bagian dari aparat keamanan negara (TNI dan Polri) termasuk unsur Chapeau," tandas Yosep yang Wakil ketua Komnas Ham. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal 'petrus' penembak misterius bagi orang yang dianggap sebagai penjahat di masa Orde Baru.
Baca SelengkapnyaCara Soeharto menangani kriminalitas di Indonesia ini lantas mendapatkan kecaman dari publik.
Baca SelengkapnyaTahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca SelengkapnyaAparat menembak tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaKapten yang terpengaruh G30S/PKI itu menodongkan senjata pada Brigjen Suryo Sumpeno. Bagaimana cara untuk lolos?
Baca SelengkapnyaAtas kedekataan angkatan, kata Irsyad, tiga Anggota TNI bersama dengan satu tersangka sipil inisial MS.
Baca SelengkapnyaGerombolan OPM yang disergap dipimpin Teranus Enumbi. Mereka kerap menyerang masyarakat dan aparat TNI serta menebar teror di Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca SelengkapnyaPenculikan terhadap pria berusia 25 tahun itu terjadi pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023 lalu di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaBoengkoes merupakan anggota Tjakrabirawa yang pangkatnya terus naik dari prajurit dua hingga menjadi sersan mayor.
Baca SelengkapnyaDi tengah panasanya penumpasan PKI, Jenderal Soeharto mengaku sempat mau dibunuh.
Baca SelengkapnyaKelompok OPM Teranus Enumbi di Papua berhasil dilumpuhkan oleh aparat TNI.
Baca Selengkapnya