Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi wajib mundur jika jadi Ketum PSSI
Merdeka.com - Surat Keputusan Menpora tentang pembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah dicabut. Pencabutan itu kembali membuat PSSI menggeliat, salah satunya usulan untuk memilih calon Ketua Umum PSSI menggantikan La Nyalla Maliti karena tersangkut kasus korupsi Bansos di Jawa Timur.
Nama Presiden Direktur PS TNI, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi langsung menjadi pembicaraan publik. Pria yang masih menjabat sebagai Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) ini diusung sebagai salah satu calon Ketua Umum PSSI oleh Kelompok 85.
"Selasa Kelompok 85 akan berkumpul di Jakarta. Kami akan mendeklarasikan untuk meminang Pak Edy jadi Ketum PSSI," ujar Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah (Jateng), Johar Lin Eng saat dihubungi Bola.net (Grup KLN), Sabtu (21/5).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kapan Letjen Saleh menjabat Pangkostrad? Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang saat ini mengemban amanat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad sejak Desember 2023 lalu.
-
Kapan Mayor Teddy jadi ajudan Jokowi? Mantan Ajudan Presiden Jokowi Teddy, dipilih menjadi ajudan pada periode pertama kepemimpinan Jokowi dari 2014 hingga 2019, ketika ia masih berpangkat Letnan Satu.
-
Kapan Edi Sudrajat menjadi Panglima ABRI? Setelah itu, ia dipercaya menjadi Panglima ABRI menggantikan Try Sutrisno.
-
Kapan Letkol Eka Wira dilantik? Ia dilantik pada 16 Februari 2024.
Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad) masih enggan menanggapi rencana diusungnya Edy sebagai calon Ketum PSSI yang baru. Namun, jika menilik aturan, Edy diwajibkan mengundurkan diri dari TNI jika terpilih.
"Sejauh ini masih wacana. Kalau masih wacana saya belum bisa menjawab. Tapi jika memang terpilih harus begitu, harus ikuti aturan (mundur)," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal M Sabrar Fadhilah saat dihubungi merdeka.com, Rabu (25/5).
Meski demikian, Sabrar menyatakan Mabesad tidak melarang pencalonan tersebut. Apalagi, permintaan tersebut memang dilakukan masyarakat untuk mengusung Edy sebagai calon ketua umum.
"Dia akan menjabat kl diminta masyarakat. Tentu mengikuti masyarakat," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum menjadi juru gedor Timnas AMIN, Edy Rahmayadi diketahui bukan orang baru di kancah politik nasional.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Gerindra Sumsel Kartika Sandra Desi menilai Eddy Santana tidak mengikuti putusan partai yang telah mengusung Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi merupakan bakal calon gubernur pertama yang telah mengambil formulir pendaftaran Pilkada 2024 di PKB Sumut.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, sosoknya pun berhasil menapaki karier militer hingga jenderal bintang tiga dan kini bakal melenggang jadi kepala daerah.
Baca SelengkapnyaKesamaan visi itu didapatkan setelah Edy melakukan pembicaraan dengan Hasto selama dua jam.
Baca SelengkapnyaEdy Ramayadi mengatakan, dia optimis memenangkan Pilgub Sumut melawan menantu Presiden Joko Widodo itu.
Baca SelengkapnyaSalah satu cirinya adalah ketika sosok itu ditanya, jawabnya tidak tahu.
Baca SelengkapnyaMegawati awalnya memilih untuk pensiun dari dunia politik di usianya yang ke-77
Baca SelengkapnyaDwi menyatakan mundur dari proses pencalegan di PSI dan fokus memenangkan Ganjar Pranowo melalui kelompok sukarelawan Ganjarian Spartan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) merespons usulan dirinya menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaBerikut momen mantan Gubernur bintang tiga TNI dikepung suporter di Stadion.
Baca SelengkapnyaPDIP menyerahkan surat tugas kepada Edy Rahmayadi untuk maju sebagai bakal calon Gubernur (Cagub) Sumatera Utara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca Selengkapnya