Panglima Bahas Penggunaan Medsos, Samakan Tagar Sebagai Tema Propaganda
Merdeka.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyamakan tagar, trending topik sebagai tema propaganda. Demikian ia katakan saat membahas sejumlah isu yang sedang hangat di dalam negeri. Terutama terkait penggunaan media sosial yang kini dijadikan sebagai alat komunikasi politik.
"Media sosial menjadi alat yang mudah dan berjangkauan luas untuk melakukan berbagai gerakan sosial politik di berbagai negara," kata Panglima saat menjadi keynote speaker di webinar yang mengusung tema 'Sinergi Anak Bangsa Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara dari Aksi Separatisme di Dunia Maya', Sabtu (21/11).
Ia menegaskan mau tidak mau, suka tidak suka harus diakui media sosial telah dimanfaatkan sebagai media propaganda atau media perang urat syaraf.
-
Bagaimana peran media massa di Tegal-Brebes saat perjuangan kemerdekaan? Pada masa perjuangan kemerdekaan, banyak media pers di kawasan ini yang berperan dalam membakar semangat kemerdekaan.
-
Apa yang dimaksud dengan representasi dalam media? Representasi adalah bagaimana teks media menghadapi dan menampilkan gender, usia, etnis, identitas nasional dan daerah, isu-isu sosial dan acara untuk audiens.
-
Kenapa Akmal Malik menganggap media penting? Karena media adalah mitra stretegis kami untuk mengartikulasikan kepentingan masyarakat dan pemerintah,“ ungkapnya dalam Silaturahmi Coffee Morning di Odah Etam, Jumat (17/11).
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
-
Mengapa media visual menarik perhatian? Keunggulan dari media pembelajaran menggunakan alat bantu visual ini ialah dapat menarik perhatian, memperjelas sajian, ide serta menggambarkan ide pokok yang mudah diingat.
-
Bagaimana representasi dalam media membentuk pemahaman audiens? Teks media memiliki kekuatan untuk membentuk pengetahuan dan pemahaman audiens tentang topik-topik penting ini.
"Dengan penggunaan dan jangkauan yang luas, media sosial menjadi media yang efektif untuk melakukan perang informasi ataupun perang psikologi. Sekarang kita mengenal hastag, trending topic. Dahulu kita menyebutnya sebagai tema propaganda," tegasnya.
Panglima mengambil contoh peranan media sosial sebagai media gerakan sosial politik yakni fenomena 'Arab Spring' yang tengah terjadi di negara Timur Tengah dan Afrika Utara satu dekade lalu.
"Kekuatan mobilisasi massa melalui dunia maya khususnya facebook mampu mengguncang
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga menyampaikan bahwa dalam beberapa minggu terakhir ini dunia maya di Indonesia diramaikan dengan beberapa isu yang cukup hangat.
"Isu-isu tersebut bila kita lihat membuat masyarakat menjadi terkotak-kotak, terpolarisasi dan dibenturkan satu sama lain. Terdapat pula narasi yang membangun ketidakpercayaan kepada pemerintah dan tidak percaya kepada berbagai upaya pemerintah untuk kepentingan rakyat," ucapnya.
Panglima mengatakan, diperlukan kesatuan pandangan dan persepsi untuk mensinergikan keselarasan dalam tindakan, kebijakan dan rencana aksi yang utuh. Menghadapi hal ini, diperlukan partisipasi lintas sektoral dan tidak mungkin hanya bisa dihadapi oleh satu instansi semata.
"Oleh karena itu, dibutuhkan langkah penanganan yang dilakukan secara komprehensif, integral dan terpadu. Diperlukan sinergi untuk negeri," imbuhnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaMabes TNI memberikan klarifikasi instruksi Panglima TNI Laksamana Yudo.
Baca SelengkapnyaDi dalam pesannya terselip larangan untuk menjelek-jelekkan orang. Bahkan Yudo juga memberikan pemahaman tentang adanya kemajuan teknologi media sosial.
Baca SelengkapnyaAjakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca Selengkapnya