Panglima beberkan alasan kirim surat ke DPR minta TNI dilibatkan berantas terorisme
Merdeka.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengirimkan surat permohonan kepada DPR dan pemerintah soal peran TNI dalam pemberantasan terorisme. Hadi mengatakan surat permohonan itu diajukan dengan didasarkan pada dua dimensi. Dimensi pertama, peran dan fungsi serta kemampuan prajurit TNI.
TNI sebagai alat pertahanan negara memiliki fungsi sebagai penangkal, penindak terhadap segala bentuk ancaman dan pemulih terhadap kondisi keamanan negara akibat kekacauan keamanan.
"TNI sesuai dengan jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional ya, memiliki fungsi adalah penangkal penindak dan pemulih dan fungsi itu dijabarkan dan tupoksi adalah untuk menjaga kedaulatan keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa," kata Hadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/1).
-
Apa tugas dari Panglima TNI? Dengan mempertimbangkan banyak aspek dan kepentingan nasional.
-
Bagaimana Panglima TNI memperkuat hubungan pertahanan? Di bawah kepemimpinan Jenderal TNI Agus Subiyanto, kedua angkatan bersenjata memperluas interaksi profesional dan hubungan antar masyarakat melalui kunjungan tingkat tinggi secara berkala, mengikuti kursus, pertukaran profesional, dan latihan bilateral dan multilateral.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Kapan Hadi Tjahjanto menjabat sebagai Panglima TNI? Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto adalah mantan Panglima TNI yang menjabat sejak 2017 sampai 2021.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
Hadi menjelaskan latar belakang pengajuan surat permohonan itu karena TNI memiliki kemampuan untuk ikut berperan aktif mengatasi ancaman terorisme.
"Sehingga saya berkirim surat untuk memohon bahwa TNI juga dilibatkan ya. Karena kemampuan tadi," jelasnya.
Dimensi kedua adalah keputusan politik. Pihaknya menunggu keputusan politik dari Pansus RUU Terorisme dan pemerintah.
"Kami nunggu keputusan politik. Jadi saya saat ini juga masih bergerak di dimensi saya sebagai TNI, kekuatan TNI seperti itu," ujarnya.
Melalui surat itu, Hadi mengusulkan penggantian nama RUU, definisi terorisme, hingga perumusan tugas TNI. TNI mengusulkan judul revisi UU dari 'Pemberantasan Aksi Terorisme' diganti menjadi 'Penanggulangan Tindak Pidana Terorisme'.
Selain itu, TNI juga mengusulkan pergantian definisi teroris. Hadi menuturkan, TNI ingin definisi teroris merupakan kejahatan yang mengancam kedaulatan dan keutuhan negara.
"Definisi teroris adalah pandangan dari TNI adalah bahwa teroris itu mengancam atau kejahatan terhadap negara. Sehingga mengancam terhadap kedaulatan, keutuhan bangsa. Saya juga memohon untuk judulnya juga adalah 'penanggulangan aksi terorisme'," tambahnya.
Mantan Sesmil Presiden Joko Widodo ini tidak mau berandai-andai jika permohonan soal rumusan-rumusan dalam RUU Terorisme itu ditolak fraksi-fraksi di DPR. Dia hanya menyampaikan permohonan atas pertimbangan tugas, peran dan kemampuan TNI.
"Itu adalah dimensi yang berbeda. Silakan. Saya masih bergerak pada dimensi saya yang pertama," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agus mengungkapkan, saat ini prajurit TNI dibutuhkan di berbagai aspek
Baca SelengkapnyaBerbagai masalah ditanyakan anggota dewan kepada Panglima dan jajarannya.
Baca SelengkapnyaCalon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berjanji seluruh prajurit TNI tidak akan bertindak arogansi.
Baca SelengkapnyaAgar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR dari fraksi PDIP, Utut Adianto mengingatkan hal penting untuk Panglima TNI beserta jajarannya
Baca Selengkapnyaiapan TNI menghadapi ancaman. Buntutnya, Megawati turut menyindir institusi Polri. Bahkan, dia mengancam bakal datangi Kapolri jika aparat berani menangkap.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengecam penyerangan puluhan prajurit TNI ke sebuah desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Agus Subiyanto menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaMenurut Agus, tugas TNI sudah diatur semua dan berharap masyarakat paham.
Baca SelengkapnyaJokowi memberi arahan depan jenderal TNI Polri saat Rapimnas.
Baca SelengkapnyaTNI ikut berkomitmen membantu pemerintah menjaga kawasan hutan Indonesia yang luasnya mencapai 125 juta hektare.
Baca SelengkapnyaPanja ini akan mengawasi posisi TNI pada pesta demokrasi tahun depan.
Baca Selengkapnya