Panglima: Biar saja Filipina mati lampu kalau tak izinkan TNI masuk
Merdeka.com - Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) kembali disandera oleh Kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Saat ini, penculik membawa seluruh sandera ke wilayah selatan Filipina.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berharap agar otoritas Filipina dapat mengizinkan tentara Indonesia untuk masuk wilayahnya dalam upaya pembebasan WNI. Sebab, jika terus-terusan tak mengizinkan maka Filipina akan mengalami kerugian besar. Pasalnya, akibat WNI disandera itu pemerintah Indonesia memutuskan melanjutkan moratorium pengiriman batubara ke Filipina.
"Ya sekarang biarin aja di Filipina mati lampu, 96 persen batu bara dari kita kok," kata Gatot usai menghadiri halal bihalal dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/7).
-
Apa yang sedang dievakuasi ke Indonesia? Sebuah video beredar di media sosial Snack Video menampilkan narasi bahwa Indonesia sedang mengevakuasi 1.000 warga Palestina menggunakan kapal.
-
Apa yang Pertamina beli? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Dimana sumber daya alam di Indonesia? Sumber Daya Alam di Indonesia sangat beragam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
Maka dari itu, Gatot berharap agar Filipina dapat memberikan izin. Sebab, prajurit TNI sendiri sudah 'gatal' untuk masuk wilayah Filipina.
"Apapun kita lakukan dan siap," ujarnya.
Meski demikian, mantan Kasad ini enggan memberikan ultimatum batas waktu ke Filipina untuk memberikan izin. Sebab, dalam hal ini, pemerintah Indonesia tak bisa memberikan desakannya. Terpenting, kata dia, pemerintah Indonesia telah melanjutkan moratorium pengiriman batubara sebagai langkah 'sentilan' ke Filipina.
"Nggak bisa kita ultimatum mereka. Yang penting kita moratorium, tidak ada pengiriman batubara," tukasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini dilakukan dalam rangka hilirisasi hasil bumi.
Baca SelengkapnyaSikap sejumlah negara untuk pensiun PLTU batu bara saling berbeda.
Baca SelengkapnyaKetersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaSikap tergesa-gesa pemerintah melakukan pensiun dini operasional PLTU Cirebon-1 berpotensi menimbulkan malapetaka bagi masyarakat kelas menengah bawah.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menggunakan APBN untuk menyetop operasional PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaPercepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaAda beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.
Baca SelengkapnyaFilipina mampu mengembangkan dan memanfaatkan panas bumi dengan baik untuk kelistrikan di negaranya.
Baca SelengkapnyaHal ini menjadi sebuah semangat untuk memenuhi industri dalam negeri dengan material yang diproduksi secara lokal
Baca SelengkapnyaLuhut mempersilakan investor asing masuk Indonesia untuk terlibat dalam program transisi energi.
Baca Selengkapnya