Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Panglima Gatot makin ngotot ke Filipina gara-gara WNI disandera

Panglima Gatot makin ngotot ke Filipina gara-gara WNI disandera Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. ©2016 handout/Puspen TNI

Merdeka.com - Penculikan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) diduga dilakukan kelompok bersenjata asal Filipina belakangan sering terjadi. Para korban rata-rata merupakan anak buah kapal (ABK). Meski selalu berhasil dibebaskan, namun para penyandera seolah memanfaatkan kesempatan ini.

Rata-rata korban sandera berhasil dibebaskan setelah adanya tebusan. Diduga kondisi ini justru membuat para kelompok bersenjata makin gemar menculik WNI. Masalah ini tentu tidak diterima bagi banyak pihak di Indonesia.

Panglima TNI Gatot Nurmantyo menjadi salah seorang paling geram atas masalah ini. Berkali-kali dia terlihat bernafsu mengeluarkan pasukan terbaiknya guna menyelamatkan sandera. Dirinya yakin bahwa tentara dalam negeri mampu menumpas para kelompok bersenjata.

Gatot kini makin ngotot. Apalagi setelah mengetahui kabar tiga WNI kembali disandera kelompok bersenjata di sekitar Perairan Sabah, Malaysia. Dia menduga kuat bahwa penculikan WNI kembali dilakukan kelompok bersenjata asal Filipina, Abu Sayyaf.

"Ada apa sebenarnya Abu Sayyaf dengan Indonesia? Maka saya sampaikan apapun akan saya lakukan untuk pembebasan. Apapun dengan cara apapun juga. Sampai masuk ke sana pun akan saya lakukan apabila udah ada izin. Karena ini sudah sangat keterlaluan," tegas Gatot di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/7) kemarin.

Sejak kabar penculikan pertama kali dilakukan kelompok Abu Sayyaf, Gatot terus berkoar bahwa pasukannya mampu menangani. Namun, rencana penyerangan harus terhalang kebijakan dari pemerintah Filipina. Meski para sandera sebelumnya akhirnya dilepas, tetap saja Gatot merasa tidak puas.

Atas insiden penculikan baru-baru ini, Gatot berharap otoritas Filipina dapat mengizinkan tentara Indonesia masuk dalam upaya pembebasan WNI. Sebab, jika terus-terusan tak mengizinkan maka Filipina akan mengalami kerugian besar. Sebab, akibat WNI disandera itu pemerintah Indonesia memutuskan melanjutkan moratorium pengiriman batubara ke Filipina.

"Ya sekarang biarin saja di Filipina mati lampu, 96 persen batu bara dari kita kok," tegasnya.

Maka dari itu, Gatot berharap agar Filipina dapat memberikan izin. Sebab, prajurit TNI sendiri sudah 'gatal' untuk masuk wilayah Filipina. "Apapun kita lakukan dan siap."

Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah mengkaji ulang cara pembebasan sandera dengan membayar tebusan. Apalagi masalah ini terus terjadi, seperti baru ini ada tiga WNI yang memiliki paspor disandera di Perairan Sabah, Malaysia.

"Ini agak berat juga. Harus dipikirkan melakukan bebaskan dengan kekuatan militer seperti apa, pakai tebusan seperti apa, harus jadi pembelajaran," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin, kemarin.

Politikus PDIP ini juga mengungkapkan, meski sudah ada kerjasama dalam hal perizinan bebaskan sandera, namun tetap harus ada kalkulasi untung ruginya. Sebab, penerjunan militer untuk pembebasan sandera beresiko tinggi.

"Kalau kita serbu, masih ada enggak, masih hidup enggak sanderanya. Harus dipikirkan baik," terangnya.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mantan Panglima TNI Sampai 2 Kali Sebut Jenderal Maruli Simanjuntak 'Kurang Ajar', Ada Apa?
Mantan Panglima TNI Sampai 2 Kali Sebut Jenderal Maruli Simanjuntak 'Kurang Ajar', Ada Apa?

Kasad Maruli Simanjuntak dua kali disebut kurang ajar oleh mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat masih aktif di militer.

Baca Selengkapnya
Akhir Pelarian Pelaku Pembegal Pensiunan TNI
Akhir Pelarian Pelaku Pembegal Pensiunan TNI

Ade Ary menerangkan pada saat melancarkan aksinya, ada empat orang pelaku.

Baca Selengkapnya
Momen Haru 'Pace' Ditinggal Prajurit TNI Pamitan, Minta Ikut Sampai Banjir Air Mata
Momen Haru 'Pace' Ditinggal Prajurit TNI Pamitan, Minta Ikut Sampai Banjir Air Mata

Ditinggal para prajurit TNI kembali ke markas usai bertugas, sosoknya justru meminta untuk ikut.

Baca Selengkapnya
Pensiunan TNI Dibegal di Bekasi, Diancam Sajam dan Motor Dibawa Kabur
Pensiunan TNI Dibegal di Bekasi, Diancam Sajam dan Motor Dibawa Kabur

Gatot dipepet empat pelaku mengendarai dua sepeda motor. Dia diancam akan dibacok dan sepeda motornya dibawa kabur.

Baca Selengkapnya
Puji Jenderal Maruli Simanjuntak 'Kurang Ajar', ini Sosok Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo
Puji Jenderal Maruli Simanjuntak 'Kurang Ajar', ini Sosok Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo

Berikut sosok mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang puji Jenderal Maruli Simanjuntak 'kurang ajar'.

Baca Selengkapnya
Setiap Hari Makan Pisang Susu Agar Masuk Akmil, Pemuda ini Gagal jadi Kopassus Justru Duduki Kursi Paling Penting di TNI
Setiap Hari Makan Pisang Susu Agar Masuk Akmil, Pemuda ini Gagal jadi Kopassus Justru Duduki Kursi Paling Penting di TNI

Kisah seorang pemuda berjuang mati-matian agar bisa jadi tentara hingga pernah gagal masuk Kopassus.

Baca Selengkapnya
1 Personel Gugur, Pesan Jenderal Bintang Dua Ini Getarkan Hati Anak Buah Usai 'Tempur' Lawan KKB
1 Personel Gugur, Pesan Jenderal Bintang Dua Ini Getarkan Hati Anak Buah Usai 'Tempur' Lawan KKB

Dari 105 prajurit yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz, satu orang gugur terkena tembakan KKB.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Haru Pecah Tangis Warga Papua Lepas Kepergian Prajurit TNI
VIDEO: Momen Haru Pecah Tangis Warga Papua Lepas Kepergian Prajurit TNI

Warga melepas kepergian prajurit TNI dengan pelukan dan tangisan. Terlihat, sejumlah prajurit TNI yang bertugas juga ikut menangis

Baca Selengkapnya
Cuma Kolonel ini Yang Berani Panggil Soeharto Monyet di Depan Anak Buahnya
Cuma Kolonel ini Yang Berani Panggil Soeharto Monyet di Depan Anak Buahnya

Peristiwa ini terjadi dalam sebuah pertempuran. Marahkah Soeharto dipanggil monyet?

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Mutasi 256 Perwira Tinggi Mulai Pangkostrad Hingga Kapuspen, Ini Daftar Lengkapnya
Panglima TNI Mutasi 256 Perwira Tinggi Mulai Pangkostrad Hingga Kapuspen, Ini Daftar Lengkapnya

Total ada 256 Pati di lingkungan Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU).

Baca Selengkapnya
Sosok Jenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buahnya Diamankan Polisi Malaysia, Berdarah Kopassus Penakluk Gunung Everest
Sosok Jenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buahnya Diamankan Polisi Malaysia, Berdarah Kopassus Penakluk Gunung Everest

Sosok jenderal bintang dua TNI yang pasang badan ketika tiga prajuritnya diamankan polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya
Sosok Guru Somalaing Pardede, Panglima Perang Sisingamangaraja XII yang Terkuat
Sosok Guru Somalaing Pardede, Panglima Perang Sisingamangaraja XII yang Terkuat

Pria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.

Baca Selengkapnya