Panglima sebut sudah ada anggota TNI dihukum terkait Fredi Budiman

Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengakui informasi yang disampaikan Koordinator Kontras Haris Azhar kemungkinan bisa benar karena bisnis narkoba sudah masuk aparat keamanan termasuk TNI. Sebab, pada tahun 2013 Serma TNI AU Supriyadi dihukum 7 tahun atas keterlibatan jaringan narkoba Fredi Budiman.

"Suatu yang berbahaya kejahatan ilegal ini pasti akan merapat pada aparat hukum, aparat pemerintah, termasuk TNI. Itu saya sadari betul makanya kita lakukan pembersihan," kata Jenderal Gatot Nurmantyo di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (4/8).

Kendati begitu, kata Gatot, pihak TNI tetap membentuk tim khusus untuk menelusuri informasi curhatan Fredi Budiman tersebut. Tim khusus tersebut agar mencari informasi dari mantan Serma TNI AU Supriyadi atas keterlibatan jenderal bintang dua yang ikut menemani Fredi Budiman dari Medan hingga Jakarta.

"Tahun 2013 anggota yang ditangkap dan diadili Serma Supriyadi (anggota bais yang membantu Fredi Budiman). Bisa dicari keterlibatannya dalam kasus ini. Tujuh tahun masih di penjara kan," kata dia.

Lanjut dia, mantan Kasad ini melaporkan Haris Azhar ke Bareskrim atas dugaan pencemaran nama baik. Namun, kata dia pelaporan tersebut bukan memasukan Haris ke penjara.

Selanjutnya, kata dia jika tak ada pelaporan akan menjadi rumor dan tak ditelusuri secara tuntas. Sehingga nama baik TNI akan tercoreng jika tak ada pembuktian atas curhatan Fredi Budiman yang disampaikan Haris Azhar.

"Selama ini kan publik berwacana saja kan, sampai kapanpun kalau tidak ada kepastian kan, akhirnya dicap TNI bekerjasama dengan gembong narkoba," tandasnya.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan bersih-bersih narkoba ditubuh TNI, salah satu contohnya tes urine di Komplek Kostrad, Tanah Kusir. Bahkan prajurit TNI yang berpangkat Letkol ditangkap POM TNI dan Polisi saat pesta narkoba di Makassar.