Panglima TNI Berduka, Korban KST Papua Bertambah Jadi Lima Prajurit TNI Gugur
Merdeka.com - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono kembali berbelasungkawa atas gugurnya Prajurit TNI atas nama Pratu F personel dari Satgas Yonif R 321/GT. Akibat serangan dari kelompok separatis teroris (KST) dan sempat hilang di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan.
"Almarhum merupakan korban kelima yang gugur oleh serangan gerombolan KST di Mugi-Mam Nduga," katanya dalam keterangannya, dikutip Minggu (23/4).
Jenazah Almarhum Pratu F ditemukan oleh Tim Gabungan pada Sabtu (22/4) kemarin. Ketika melakukan pencarian dan penelusuran pasca peristiwa penembakan oleh KST saat misi pencarian pilot Susi Air Capt Philips Mark Merthens.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Selanjutnya, jenazah Pratu F langsung dievakuasi ke Timika, selanjutnya dibawa ke RSUD untuk pemulasaraan Jenazah. Rencana besok Senin (24/4/23) Jenazah akan diterbangkan ke kampung halamannya di Magelang.
"Almarhum gugur sebagai Kusuma Bangsa. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menerima semua amal ibadahnya dan ditempatkan di tempat yang layak di sisiNya," imbuhnya.
Sebelumnya, diketahui jika serangan yang diterima Satgas Yonif Raider 321/Galuh Taruna dilakukan KST. Ketika Tim mulai mendekati posisi penyandera pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37).
Akibat baku tembak itu ada empat prajurit yang tewas ditembak, yaitu Pratu Miftahul Arifin, Pratu Kurniawan, Pratu Ibrahim dan Prada Sukra, telah dipulangkan lebih dulu.
Sementara, Pratu F adalah personel yang ditugaskan melakukan penyisiran. Ia pun sempat dikabarkan hilang, dan ketika ditemukan ternyata telah gugur.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.
Baca SelengkapnyaSertu Rizal adalah anggota Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH (Suhbrastha) yang gugur dalam baku tembak
Baca SelengkapnyaJenazahnya sedang dalam proses evakuasi ke Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaDuka telah menyelimuti Irjen Pol Krishna Murti. Ia kehilangan salah satu sosok rekan terbaiknya hingga mengungkap duka mendalam.
Baca SelengkapnyaEmpat prajurit itu merupakan anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad).
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaPeringatan jenderal bintang tiga Kopassus untuk para anggota separatis bersenjata di Papua.
Baca SelengkapnyaPengakuan Egianus pengerahan pasukan militer Indonesia dalam misi pembebasan Kapten Philips Mark Marthens melalui jalur udara
Baca SelengkapnyaPrabowo juga memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi setiap saat.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil lumpuhkan 5 anggota KSTP hingga tewas. Sulitnya medan tempur di hutan dan pegunungan tak mempan bagi para anggota Satgas Yonif 7 Marinir.
Baca SelengkapnyaMeskipun bisa melaksanakan operasi tempur, aparat TNI-Polri mengantisipasi jatuhnya korban jiwa dalam pembebasan Kapten Philips Mark Merthens.
Baca SelengkapnyaJenazah anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad itu sudah dievakuasi ke kampung halaman masing-masing.
Baca Selengkapnya