Panglima TNI Cerita Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia Saat Pandemi Corona
Merdeka.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menempatkan anggotanya untuk menjaga sekaligus memantau lalu lintas manusia di perbatasan negara. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Anggota TNI tak hanya menjaga jalur masuk-keluar resmi, tapi juga jalur-jalur tikus yang jumlahnya sampai ribuan. Seperti di garis batas Indonesia-Malaysia.
"Contohnya perbatasan darat, Entikong, Aruk Badok, Sebatik, Krayan dari seluruh perbatasan di Kalimantan itu hampir ribuan terdapat jalur tikus. Dan yang resmi juga ada, yang resmi dijaga oleh dua, yaitu dari TNI dan tentara Diraja Malaysia," ujar Panglima Marsekal Hadi dalam rapat dengan Komisi I, Rabu (15/4).
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Apa tugas dari Panglima TNI? Dengan mempertimbangkan banyak aspek dan kepentingan nasional.
-
Bagaimana Panglima TNI memperkuat hubungan pertahanan? Di bawah kepemimpinan Jenderal TNI Agus Subiyanto, kedua angkatan bersenjata memperluas interaksi profesional dan hubungan antar masyarakat melalui kunjungan tingkat tinggi secara berkala, mengikuti kursus, pertukaran profesional, dan latihan bilateral dan multilateral.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
Pasukan TNI terus disiagakan di pintu masuk dan keluar. Bahkan ketika Malaysia menarik pasukannya dari sejumlah pos gabungan tiga hari lalu. Personel TNI tetap diperintahkan berjaga.
"Tiga hari lalu tentara Malaysia ditarik dari pos yang ada di sepanjang perbatasan, utamanya pos gabungan. Namun saya tetap memerintahkan pos gabungan dan jalan tikus tetap kami jaga sambil menunggu satgas yang baru," tegas dia.
Mantan Kasau ini menceritakan, setiap hari ada saja pekerja migran Indonesia dari Malaysia yang melintasi jalur tikus. Mereka langsung diamankan. Kemudian dilakukan pengecekan suhu tubuh.
"Cek suhu tubuh dan kita bawa perbatasan terdekat. Di sana screening, terus dilaksanakan tindakan apakah harus diisolasi atau diizinkan ke masyarakat dengan melaksanakan isolasi mandiri," urai dia.
Ada dua tantangan dalam penanganan pekerja migran di perbatasan Malaysia. Salah satunya terkait adanya pintu-pintu perbatasan yang ditutup Malaysia. Para pekerja migran hanya diizinkan pulang lewat Batam dan Tanjung Balai Karimun.
Imbasnya terjadi penumpukan dan mereka pun tidak bisa segera pulang ke tanah air. Pihaknya berkoordinasi dengan Kemenko PMK hingga Pemerintah Daerah untuk memulangkan para pekerja migran.
"Kemarin sudah saya adakan video conference dengan Kemenko PMK, kita siapkan kapal apabila mereka pulang ke Jawa kemudian kita akan informasikan kepada gubernur, Pangdam atau Kapolda untuk dilaksanakan isolasi mandiri," lanjutnya.
Permasalahan kedua, terkait wilayah perbatasan Sebatik dan Krayan. Krayan merupakan perbatasan Indonesia dengan Malaysia yang saat ini jalur daratnya belum bisa ditembus. Sementara bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat Krayan bergantung dari Malaysia.
"Permasalahannya adalah apabila jalur untuk logistik dari Malaysia menuju Krayan ditutup, satu-satunya jalan harus kita dukung dari Tarakan dan itupun sudah kita siapkan rencana kontijensi dalam rangka mendorong kebutuhan makan dari Tarakan menuju Krayan," imbuh Hadi.
Hal yang sama juga terjadi di daerah Sebatik. Selama ini pasokan bahan kebutuhan pokok masyarakat di daerah tersebut juga berasal dari Malaysia sebagai negara terdekat. Sejauh ini, pasokan bahan makanan dari Tarakan menuju Sebatik sudah diantar lewat jalur laut. Setiap hari ada dua pelayaran dengan kapal kecil.
"Namun apabila dirasa kurang saya juga berkoordinasi dengan Kepala Staf Angkatan Laut untuk mendukung kapal mendorong logistik dari Tarakan menuju Sebatik sehingga dua permasalahan itu bisa kita selesaikan," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun capaian lainnya adalah keberhasilan mobilisasi patroli bersama antara instansi kedua negara melalui mekanisme coordinated patrol yang dilakukan bersama.
Baca SelengkapnyaMomen Panglima TNI bersama Kapolri lakukan patroli udara dengan helikopter.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono membahas mengenai ancaman dan kebutuhan prajurit TNI untuk menjaga perbatasan.
Baca SelengkapnyaKesempatan yang sama, Panglima TNI menegaskan bahwa, seluruh rangkaian KTT ASEAN dari segi pengamanannya dapat dikendalikan.
Baca SelengkapnyaKorban TPPO diserahkan ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Baca SelengkapnyaEmpat batalyon yang dikerahkan untuk mengamankan perbatasan itu dua di antaranya berada di utara yakni Yonif 122/TS dan Yonif 310/KK.
Baca SelengkapnyaSigit memastikan bahwa, seluruh personel TNI-Polri siap mengamankan pelaksanaan event internasional tersebut.
Baca SelengkapnyaIsinya seputar profesionalisme, fokus, hingga keluarga.
Baca SelengkapnyaHadi juga menyoroti perihal situasi Kamtibmas selama bulan Ramadan berlangsung secara aman dan damai.
Baca SelengkapnyaDanrem menekankan kepada prajurit Satgas yang baru agar melaksanakan tugas secara profesional dan proporsional.
Baca SelengkapnyaTNI dan Polri menerjunkan 13.158 personel untuk pengamanan penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnya