Panglima TNI dan Menlu bakal ke Filipina bahas pengawasan perairan
Merdeka.com - Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi Sapto Prabowo menyatakan, menindaklanjuti peristiwa penyanderaan warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok Abu Sayyaf di lautan Filipina, pemerintah dengan sejumlah pihak terkait di Filipina akan menggelar pertemuan pada tanggal 5 Mei 2016. Salah satu topik pembahasan dalam pertemuan ini terkait pengawasan perairan di kawasan Filipina.
"Menyambung peristiwa kemarin, penyanderaan, akan ada pertemuan Panglima TNI dan Menteri Luar Negeri dengan kolega mereka di Filipina tanggal 5 atau 6 ini," kata Johan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/5).
Nantinya, kata dia pembahasan bisa diperluas. Tidak hanya pengawasan perairan di kawasan Filipina melainkan mencakup kawasan Asean.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Mengapa WNI dipulangkan? Kami kan memastikan dulu yang bersangkutan siap atau tidak pasca situasi yang cukup mengkhawatirkan di Gaza , dari sisi fisik, psikisnya kami perlu cek dulu sehat atau tidak sanggup untuk menjalankan,' tegas Akhmad.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
"Bisa lebih luas lagi di Asean. Indonesia akan ambil peran itu," jelasnya.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Senin (3/5) kemarin mengatakan pemerintah Indonesia dalam hal ini panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Menlu akan merumuskan hal-hal yang diperlukan dalam pengawasan di lintasan perairan Filipina. Rumusan ini melibatkan langsung pemerintah Filipina.
"Karena lintasan tersebut sekarang ini dengan berkembangnya ekonomi, mereka menjadi salah satu lintasan utama ke Filipina. Dengan demikian jangan kejadian-kejadian seperti ini (penyanderaan) isa terulang kembali," jelas Pramono.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhan Prabowo tiba di Villamor Air Base, Manila pada hari Kamis (19/9) sekitar pukul 19.00 waktu setempat
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengerahkan beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Helikopter (Heli) dan Sea Rider, di sektor Perairan Bali.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaTactical Floor Game digelar di GOR Yudomo Denpasar
Baca Selengkapnya4.138 personel TNI, Polri, maupun instansi lain diterjunkan pada pengamanan kegiatan Kabinet Merah Putih di Akmil, Magelang.
Baca SelengkapnyaMomen Panglima TNI bersama Kapolri lakukan patroli udara dengan helikopter.
Baca SelengkapnyaDi antara persiapan yang dilakukan, akan ada pembahasan terkait pengelolaan media peliput KTT ASEAN yang dilakukan oleh pihak Istana Kepresidenan.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo tiba di Villamor Air Base, Manila pada hari Kamis (19/9) sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca SelengkapnyaPengamanan KTT AIS Forum 2023 digelar selama 6 hari mulai dari 8 hingga 13 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKorban TPPO diserahkan ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Baca Selengkapnyaberdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024
Baca Selengkapnya