Panglima TNI Gatot naikkan pangkat 58 prajurit penyelamat warga di Papua
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan operasi penumpasan Kelompok Kriminal Bersenjata-Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (KKB-TPN OPM) di wilayah Kimbeli dan Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, pada Jumat (17/11) semata-mata demi menyelamatkan masyarakat sipil.
Panglima TNI bersama sejumlah pejabat teras Mabes TNI secara khusus datang ke Tembagapura, Timika, pada Sabtu (18/11) dalam rangka menganugerahkan kenaikan pangkat luar biasa kepada 58 prajurit TNI yang terlibat langsung dalam tim penumpasan KKB-TPN OPM.
"Gerakan separatis ini sudah melakukan pembunuhan. Kemudian melakukan penyanderaan. Penyanderaan itu bukan disekap dalam satu ruangan, tetapi di suatu lokasi dan membuat mereka tidak bisa kemana-mana, tidak mendapat layanan apapun, baik pendidikan, kesehatan, dan lainnya," kata Jenderal Gatot Nurmantyo di Tembagapura, Minggu (19/11). Seperti dilansir Antara.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Apa yang dirasakan Bintara TNI? Saat dihampiri sang perekam video, dia lantas nampak berkaca-kaca. Dia mengungkap rasa bangga terhadap sang putra yang kini bakal menjadi calon abdi negara berpangkat lebih tinggi dari ayahnya sendiri.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
Para prajurit TNI yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa itu berasal dari kesatuan Batalyon Infanteri 751 Rider Jayapura, Komando Pasukan Khusus (Kopassus), dan Peleton Intai Tempur (Tontaipur) Kostrad.
Upacara penganugerahan kenaikan pangkat luar biasa kepada puluhan prajurit TNI itu berlangsung di Kampung Utikini Lama, Distrik Tembagapura, Minggu pagi.
Jenderal Gatot mengatakan sedianya pemberian kenaikan pangkat luar biasa itu dilaksanakan di Kampung Kimbeli atau Kampung Banti. Namun rencana itu dibatalkan lantaran akses jalan ke dua kampung itu dalam kondisi rusak berat lantaran digali menggunakan alat berat oleh pihak KKB-TPN OPM, beberapa waktu lalu.
Panglima TNI menegaskan selama ratusan warga sipil diisolasi di Kimbeli, Banti dan area longsoran dekat Kali Kabur, warga mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi dari KKB-TPN OPM.
"Para sandera juga terintimidasi, bahkan 12 wanita dilaporkan mengalami kekerasan seksual," ujar orang nomor satu di jajaran TNI itu.
Tidak itu saja, sebagian warga sipil mengaku dijarah dan dirampas harta bendanya.
Berdasarkan data yang diterima pihak kepolisian, jumlah uang yang dirampas mencapai Rp 107,5 juta, emas hasil dulangan yang dijarah sebanyak 254,4 gram, dan sebanyak 200-an telepon genggam disita oleh KKB.
Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan tindakan tersebut tidak bisa dibiarkan terus berlangsung sehingga negara melalui aparat TNI dan Polri harus hadir untuk menyelamatkan masyarakat sipil.
"Urgensinya, karena penyanderaan sudah dilakukan sejak tanggal 1 November dan semakin hari kesehatan para sandera semakin menurun, kelaparan karena persediaan logistik mereka sudah mulai habis sehingga harus segera diambil tindakan tegas," ujar Panglima TNI.
Tindakan tegas itu harus segera dilakukan mengingat berbagai upaya pendekatan telah dilakukan oleh Kapolda Papua Irjen Polisi Boy Rafli Amar bersama para tokoh tapi tidak juga meluluhkan hati para anggota kelompok separatis bersenjata itu.
"Pak Kapolda sudah menggunakan berbagai macam cara untuk negosiasi, baik melalui tokoh gereja, tokoh masyarakat, Pemda dan semua upaya dilakukan," kata Gatot. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sudah bicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai situasi di Papua.
Baca SelengkapnyaBerikut momen haru kepulangan 400 personil Pamtas RI-PNG disambut keluarga.
Baca SelengkapnyaPatridge menilai, personel TNI-Polri dalam Satgas Damai Cartenz ini layak menerimanya.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.
Baca SelengkapnyaAmnesty mengecam perlakuan tidak manusiawi diduga dilakukan prajurit TNI terhadap warga Papua tersebut.
Baca SelengkapnyaDengan menanamkan nilai dalam diri personel untuk bagaimana mengawal pembangunan di wilayah Papua.
Baca SelengkapnyaOPM secara keji terus menendang dan menodong senjata api ke kepala kampung.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil lumpuhkan 5 anggota KSTP hingga tewas. Sulitnya medan tempur di hutan dan pegunungan tak mempan bagi para anggota Satgas Yonif 7 Marinir.
Baca SelengkapnyaPangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!
Baca SelengkapnyaTNI mengungkapkan warga Papua yang diduga disiksa prajurit TNI tenyata anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tengah ditawan.
Baca SelengkapnyaKebijakan Panglima TNI mengubah penyebutan nama KKB menjadi OPM berdampak pada kinerja TNI.
Baca Selengkapnya