Panglima TNI jamin pembebasan 2 WNI sandera Abu Sayyaf tanpa tebusan
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan dua warga negara Indonesia (WNI) yang sempat disandera oleh kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina telah dibebaskan pada Kamis (7/9).
Dia mengaku bahwa upaya pembebasan tersebut tidak dilakukan dengan cara memberikan tebusan kepada para penyandera. Melainkan, upaya diplomasi bersama militer Filipina.
"Saya jamin tidak ditebus. Tapi diplomasi upaya kerja sama TNI dengan Army Forces Filipina, sehingga bisa dibebaskan," terang Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (8/9) .
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
WNI apa yang sudah dipulangkan? Berdasarkan data Kemlu, terdapat 10 WNI di Gaza. Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Siapa yang dipulangkan ke Filipina? Mary Jane Veloso, yang merupakan terpidana mati dalam kasus penyelundupan narkoba, akhirnya dipulangkan ke Filipina setelah menjalani hukuman selama 14 tahun di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
Gatot mengingatkan, pembebasan sandera ini dilakukan dengan teliti dan benar-benar aman. Sebab, jika salah langkah, maka nyawa sandera jadi taruhannya.
"Tidak ada negosiasi untuk ganti rugi, tidak ada," tegasnya.
Sementara, Gatot menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak AFP atas keberhasilan pembebasan kedua WNI. Kini, keadaan keduanya sudah sehat dan aman.
Namun, saat ini masih tersisa lima WNI yang tersandera. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menyatakan pihak militer Filipina berjanji akan menindaklanjuti pembebasan kelima Warga Negara Indonesia yang masih dalam penyanderaan Abu Sayyaf.
"Army Forces Filipina berjanji segera menindaklanjuti yang sisanya lima orang, kita doakan bersama-sama," ucap Gatot.
Diketahui, Kedua WNI disandera oleh kelompok separatis milisi bersenjata Abu Sayyaf sejak 19 November 2016 di kawasan Mindanao, Filipina. Keduanya, dibebaskan pihak Army Forces Filipina (AFP) dan langsung dievakuasi ke rumah sakit di Zamboanga untuk mendapat perawatan medis. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Saya kira tidak, tidak ada tekanan sama sekali," tegas Staf Khusus Bidang Hubungan Internasional Kemenko Polkam Imipas, Ahmad Usmarwi Kaffah.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan relawan Ganjar-Mahfud itu terjadi pada Sabtu (30/12).
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, Laksamana Yudo memastikan akan mengawal langsung proses hukum
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan
Baca SelengkapnyaPemerintah masih mengkaji hal ini melibatkan berbagai pihak terkait.
Baca SelengkapnyaYusril menuturkan bahwa hal tersebut terlebih dahulu akan dikomunikasikan dengan pemerintah Australia karena memerlukan persetujuan mereka.
Baca SelengkapnyaRespons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaVideo mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara terkait pembebasan Pilot Pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Merthens disandara hampir 1,5 tahun oleh KKB.
Baca Selengkapnya